Share

Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai
Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai
Author: Author Lee

Bab 1 - Marriage Life

Author: Author Lee
last update Huling Na-update: 2024-06-07 22:38:38

BRAKKK!

Theodore Blake memukul meja makan yang terbuat dari kayu berkualitas terbaik itu dengan keras. Elise hanya bisa tertunduk melihat suaminya murka.

"Bukankah sudah kubilang untuk segera mencari seorang asisten di klinik?" Theo membentaknya dengan suara tinggi. "Kenapa kau tidak pernah mendengarkanku?!"

"Aku sudah memasang iklan lowongan pekerjaan di depan gerbang. Tapi belum ada seorang pun yang cocok dengan upahnya." jelas Elise dengan suara bergetar.

Theo kemudian mendatanginya, lalu menarik lengannya. Elise mengerang kesakitan karena cengkeraman Theo yang begitu kuat.

"Theo, kumohon. Lepaskan aku. Sakit..." pinta Elise memohon.

Theo menurut, ia melepaskan lengan Elise. Namun tak hanya sampai di situ. Ia kemudian menarik kasar wajah Elise sehingga jarak wajah mereka sangat dekat. Sampai-sampai Elise dapat mendengar nafas Theo yang menderu seperti seekor binatang buas.

"Elise Bowman, selagi kau masih ingin tinggal di rumah ini dan menjalankan klinikmu, kau harus melayaniku." gumam Theo penuh penekanan.

Elise tersadar dengan masalah yang tengah dihadapinya. Ia menganggukkan kepala dengan kedua mata terpejam. Sungguh sakit. Dadanya terasa sakit melihat perlakuan suaminya.

"Sebentar lagi aku akan mendapatkan St. Louis Hospital. Jadi, pernikahan ini akan segera berakhir."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Theo segera menyingkirkan wajah Elise dari hadapannya dengan kasar seraya membalikkan badan. Kemudian ia menarik jasnya yang tersampir di bangku dan berjalan pergi tanpa menunggu jawaban dari Elise.

"Theo, tunggu..."

Sosok pria itu menghilang dengan cepat dari pandangannya. Seisi rumah yang semula dipenuhi keributan, kini hanya tinggal keheningan. Elise terduduk lemas di bangku sambil memegangi dadanya. Di saat itu pula air mata mengalir jatuh dari sudut matanya.

Jika bukan karena hutang mendiang ibunya pada lintah darat yang harus ditanggungnya, jika bukan karena klinik hewan tempat ia bekerja dulu tutup, ia tidak perlu mengalami hal ini. Menikah dengan seorang pria yang tak mencintainya.

Hatinya hancur. Tiga tahun pernikahannya, pria itu tak pernah memperlakukannya dengan baik. Dan bodohnya, Elise malah jatuh hati pada Theodore.

"Nyonya, maaf. Apa Anda ingin dibuatkan sesuatu? Saya akan membuatkan makan malam untuk Anda." Tiba-tiba seorang pelayan muncul dari belakang. Ia menatap Elise prihatin.

Elise menggeleng sambil menyeka air mata. "Tidak perlu. Aku tidak lapar."

Ia langsung beranjak dari ruang makan dan pergi ke kamar.

Sejak awal Elise tak habis pikir, tapi ia juga tak punya keberanian untuk bertanya. Ada beberapa orang pelayan yang bekerja di rumah mewah itu. Bahkan mereka punya keahlian memasak, tidak seperti Elise yang sama sekali tak bisa memasak.

Namun entah mengapa, Theo tidak membiarkan satu orang pun dari mereka untuk memasak. Theo ingin Elise-lah yang memasak dan menyiapkan makanan untuknya. Karena itu, Elise terpaksa harus belajar memasak di tengah kesibukannya menjalankan klinik hewan. Dan anehnya, Theo tidak pernah mengeluh tentang rasa masakan Elise. Di lain sisi, Elise cukup bersyukur untuk hal itu.

Hari itu klinik hewan sederhana yang berada berdampingan dengan rumah tempat tinggalnya, kedatangan banyak pasien. Elise cukup kewalahan, karena asistennya mengundurkan diri beberapa minggu lalu. Sebagai seorang dokter hewan, Elise tidak tega membiarkan hewan-hewan malang yang membutuhkan pertolongannya.

Dan masalah yang harus dihadapinya karena mengutamakan pekerjaannya adalah Theodore Blake.

Elise menjatuhkan diri di atas kasur, menatap gambar dirinya bersama Theo yang tergantung besar di hadapannya. Itu terakhir kalinya ia melihat Theo tersenyum padanya.

Kedua matanya terpejam. Rasa sakit yang dirasakannya begitu menyiksa. Elise tak tahan dengan perlakuan Theo. Tapi di sisi lain, ia juga merasa tak sanggup untuk berpisah dengan suami yang tak mencintainya itu. Kedua perasaan yang dirasakannya ini sungguh membuatnya merasa sesak. Apa yang harus kulakukan?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 27 - [21+] Wild Bitch

    malam sebelumnya..."Mertuanya menghajarnya habis-habisan." ujar Kelly sambil tertawa penuh kemenangan, lalu meneguk wine-nya.Nathan yang mendengar cerita Kelly mendengus. "Jujur saja aku benci mendengar ceritamu. Kau menjebak Elise!"Malam itu, sebelum pukul sembilan, Kelly tiba-tiba menelepon dan mengundang Nathan ke apartemennya. Sebenarnya Nathan tak berniat datang. Namun kata-kata yang diucapkan Kelly membuatnya penasaran dan berakhir di apartemen mewah milik wanita itu."Aku punya rencana bagus agar kau bisa mendekati Elise."Dan sekarang, Nathan berada di apartemen Kelly, menikmati wine sambil mendengarkan wanita itu menceritakan apa yang sudah dilakukannya tadi di pesta ulang tahun kakek Theo."Kau mungkin benci mendengarnya. Tapi apa tak terpikir olehmu? Aku baru saja membantumu. Hubungan Elise dan Theo akan merenggang malam ini. Mereka akan bertengkar hebat!"Nathan meletakkan sebelah tangan di lengan sofa. "Katakan padaku, apa yang bisa kulakukan setelah ini.""Tentu saja

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 26 - We Need to Talk

    Raut heran terlihat jelas di mata Bibi Bernadeth saat melihat Theo pagi-pagi sekali sudah berada di meja makan. Tapi ia tak mengutarakannya. Dan Theo yang juga menyadari hal ini pun berpura-pura seolah tak menyadari apa pun.Theo sengaja bangun lebih awal pagi ini. Ia tahu betul kebiasaan Elise yang selalu bangun lebih awal untuk menghindari bertemu dengannya. Pagi ini, Theo tak akan membiarkan hal itu terjadi. Jadi, ia bisa menyelesaikan apa yang perlu diselesaikannya dengan Elise sebelum istrinya itu pergi ke klinik."Nyonya Elise sepertinya kelelahan setelah pesta semalam," ujar Bibi Bernadeth memancing.Theo hanya mengangguk. Tak ada yang tahu bahwa semalam ia tidur di kamar tamu. "Buatkan aku kopi." perintahnya, dan Bibi Bernadeth dengan sigap langsung beringsut ke dapur. Kurang dari lima menit wanita tua itu kembali dan membawakannya secangkir kopi.Sebenarnya Theo bukan orang yang suka dengan kopi. Jarang sekali ia minum cairan hitam itu. Tapi karena malam ini ia kurang tidur,

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 25 - Leave Me

    Tepat lima menit sebelum jam tangannya menunjukkan pukul satu malam, Theo tiba di rumahnya. Dua buah mobil yang berdiri di pekarangan rumahnya membuatnya keningnya berkerut. Ia tidak pernah melihat kedua mobil ini sebelumnya.Theo segera turun dari mobil, dengan langkah lebar langsung berjalan masuk ke dalam rumah. Nafasnya yang semula menderu perlahan mereda saat melihat 'para tamu' yang ada sedang duduk di sofa, meskipun tidak di waktu yang seharusnya. Kedatangannya disambut oleh empat pasang mata yang berada di ruang tamunya."Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Theo tanpa berbasa-basi—yang memang bukan keahliannya. Ia menatap kedua lelaki tak dikenal yang ada di sana, lalu beralih menatap kedua perempuan yang dikenalinya. Mia dan Cellina. "Di mana Elise?" tanyanya lagi."Theo," Mia-lah yang pertama kali membuka suara di tengah keheningan malam itu. "Kau tak pernah cerita apa pun tentang cinta pertamamu."Alis Theo langsung terangkat mendengar ucapan adiknya yang tak kalah cepla

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 24 - About Cellina

    "Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya di sini?" gerutu Cellina dengan wajah memberengut.Setelah pertemuannya dengan Kelly Dempsey, ia dan Liam akhirnya memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Mereka berjalan-jalan di taman dan berakhir duduk di sebuah bangku kayu. Taman itu dulunya adalah tempat di mana ia dan kedua sepupunya, Theo dan Mia, bermain bersama-sama. Malam itu, suasana taman di belakang mansion sepi, berbeda dengan suasana di dalam mansion yang begitu meriah. Rasanya mereka tak salah memilih tempat itu untuk mencari ketenangan sejenak.Liam yang duduk di sampingnya menepuk-nepuk punggung tangannya dengan lembut. "Jadi kalian memang bukan teman baik?" tanyanya polos."Jelas tidak!" sahut Cellina cepat. Ia benar-benar tak sudi disebut sebagai teman baik Kelly Dempsey.Liam terkekeh pelan. Sikap Cellina barusan sangat lucu baginya. Ia belum pernah melihat sisi Cellina yang seperti ini.Cellina yang melihat Liam tertawa, seketika memberengut. "Kenapa kau malah tertaw

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 23 - Old Friend

    Cellina Rose sesekali melirik ponselnya, berharap jika Mia atau Elise akan segera membalas pesannya. Ia datang terlambat ke acara ulang tahun kakeknya karena harus menemui seorang klien sore ini. Dan saat tiba di mansion, ia sama sekali tidak melihat Mia, maupun Elise. Ia sudah mencoba menghubungi keduanya. Namun tak satu pun dari mereka yang menjawab."Kau menunggu seseorang?" tanya lelaki yang saat itu bersamanya.Cellina tersenyum kecil. "Ya, aku sedang mencari sepupuku. Dia belum membalas pesanku," sahutnya. "Maaf kalau ini membuatmu terganggu, Liam."Liam Milner, putra salah seorang rekan bisnis ayah Cellina yang cukup akrab dengannya. Kedua orang itu saling menyukai. Namun mereka belum meresmikan hubungan mereka."Oh," Liam tersenyum. "Tidak masalah. Aku sama sekali tidak merasa terganggu." Lelaki itu kemudian mengangkat gelas champagne-nya ke arah Cellina, mengajaknya untuk bersulang. Kemudian terdengar suara dentingan gelas yang beradu pelan.Cellina dan Liam mengobrol ringan,

  • Jatuh Cinta Setelah Permintaan Cerai   Bab 22 - Slander

    Theo menghentikan gerakannya ketika ponsel dalam saku jasnya bergetar untuk kesekian kalinya. Suasana nyaman yang dirasakannya bersama Elise saat itu membuatnya lupa bahwa dirinya adalah seorang dokter, yang itu berarti ia harus selalu siap-sedia ketika ponselnya berdering di luar jam kerja.Ia mengajak Elise menepi. "Maaf, ada telepon dari rumah sakit." gumamnya pada Elise.Elise mengangguk, menunjukkan bahwa dirinya tak keberatan jika Theo menjawab teleponnya sekarang.Sementara Theo berbicara di telepon, Elise mengedarkan pandangan ke sekitar. Ia belum melihat Mia, juga Cellina, sejak tadi. Ia berharap bisa bertemu dengan kedua wanita itu malam ini, di tengah lautan manusia yang ada di sana.Namun pandangannya justru berhasil menemukan sosok ibu mertuanya, Jessica Blake. Jessica berada di lantai dua, terlihat sedang mengobrol dengan seorang perempuan muda yang tak menunjukkan seluruh wajahnya. Sejenak Elise tertegun. Perempuan berambut blonde bergelombang itu terasa tak asing bagin

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status