Share

Bab 2

Penulis: Husky
Hotpants musim panas memang sangat pendek dan agar lebih nyaman saat tidur, aku bahkan tidak memakai tali pinggangnya. Celana itu bisa langsung terlepas hanya dengan sekali tarik ke bawah!

“Tak disangka, sebegitu realistisnya? Boneka yang baru masuk kali ini memang bagus sekali.”

Suara Om Charles terdengar jelas bersemangat dan dia sepertinya sedang berjongkok di belakangku. Aku bisa merasakan dengan jelas hembusan napasnya dan udara panas yang dia keluarkan saat berbicara.

Hatiku penuh kepanikan dan kemarahan, tapi aku tak berani bergerak sekarang. Takut dengan suasana canggungnya jika ini terbongkar.

Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?

Om Charles sudah melepaskan hotpantsku. Hanya tersisa sehelai celana dalam tipis di dalamnya!

“Ternyata masih ada celana dalam? Berenda pula?!”

Suara Om Charles menjadi semakin bersemangat. Tangannya terus mengelus bokongku, sentuhan panas itu membuat jantungku berdebar kencang.

Blub!

Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu yang basah, hangat dan lembut menyentuh pahaku. Mungkinkah… itu mulutnya Om Charles?

Seketika, kilatan petir menyambar di benakku. Setelah menyadari kemungkinan ini, aku merasa malu sekaligus panik, namun entah kenapa malah muncul sensasi merangsang yang samar.

Akal sehat memberitahuku bahwa aku seharusnya berteriak untuk menghentikan Om Charles, tapi…

Ada suara lain di hatiku yang berbisik, jangan!

'Om Charles pasti mengira kamu adalah boneka. Jika benar-benar ketahuan, betapa memalukannya nanti? Bagaimana kamu menghadapinya setelah ini?'

Kami adalah tetangga dan sering bertemu, jangan sampai memperkeruh suasana.

Om Charles adalah pemilik toko barang antik di sebelah. Dia selalu terihat seperti orang berpendidikan, seorang pria dewasa yang tampan dan lembut.

Seharusnya dia tidak akan melakukan apa pun terhadap perlengkapan dewasa di gudang ini, ‘kan?

Aku pun berdoa dalam hati.

Selama tidak ketahuan, tahan saja sebentar.

“Paha ini lembut sekali, dari mana asal produk ini? Biar kutanyakan pada Sussy nanti, aku juga mau beli satu.”

Mungkin karena terlalu bersemangat, udara panas dari Om Charles saat berbicara mengenai lipatan pahaku, membuat bulu kudukku merinding.

Detik berikutnya, tiba-tiba aku merasakan sepasang tangan besar yang hangat menutupi area pribadiku.

Hmm…

Sensasi terkejut yang tiba-tiba membuatku tanpa sadar menggeliat sedikit. Setelah menyadarinya, aku merasa seolah jatuh ke dalam jurang es.

Gawat!

Jangan-jangan Om Charles sudah menyadarinya?

“Eh? Ternyata boneka ini bisa bergerak untuk merespon? Ini terlalu nyata, teknologinya sungguh canggih.”

Om Charles tampaknya sangat bersemangat dan langsung menanggalkan celana dalamku!

Aku memejamkan mata dengan putus asa.

Siapa yang bisa menyangka, diriku malah menjadi boneka seks saat ini. Setengah badanku telanjang di hadapan seorang pria!

Rasa malu yang luar biasa membanjiri hatiku.

Namun, sudah sampai di titik ini, aku tidak berani mengeluarkan suara!

Jika tadi masih ada kesempatan untuk menghindar, saat ini benar-benar sudah tidak ada pilihan untuk mundur lagi!

Aku hanya bisa berdoa dalam hati agar Om Charles segera pergi!

Jangan sampai dia melakukan hal-hal keterlaluan lainnya lagi.

Om Charles berada sangat dekat dengan area pribadiku. Aku bisa dengan jelas merasakan udara panas yang keluar dari napasnya.

Hal itu membuat tubuhku tanpa sadar menggeliat.

Selain rasa malu, aku juga merasakan sensasi terangsang.

Setelah menyadari hal ini, ada sedikit rasa cemas yang bertambah di hatiku.

Kok aku bisa begini?!

“Eh… kok bokongnya agak mirip dengan Rora?”

Bom!

Kalimat itu hampir seperti sambaran petir yang menghantam otakku, membuatku tak bisa berpikir seketika.

Pikiranku kosong, seluruh tubuhku membeku seperti patung di tempat.

Apa maksud ucapan Om Charles?

Jangan-jangan dia sudah menyadari bahwa ini aku?!

Kok dia bisa tahu seperti apa bokongku?!

Apa yang terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi?

Setelah itu, aku merasakan lagi tangan hangat itu terus mengelus bokongku, bahkan kukunya menggaruk-garuk area pribadiku yang lembut.

Aku merupakan seorang wanita dewasa, tentu saja punya kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Namun, tangan Om Charles yang kasar dan kapalan ini, rasanya benar-benar berbeda dengan tanganku sendiri.

Aku menggigit bibir bawahku erat-erat, berusaha mengabaikan gelombang kegembiraan yang datang dari dalam tubuhku.

Kok bisa begini?

Kok aku merasa hari ini lebih mudah terangsang daripada biasanya?

Napas Om Charles sudah semakin berat, udara panas terus menerpa bokongku.

Sentuhan basah dan hangat itu terus bergerak di bokongku. Aku juga bisa dengan jelas merasakan tangan itu terus meremas.

Tolong!

Aku berteriak di dalam hati.

Siapapun, tolong aku!

Aku merasa hatiku seperti terbelah menjadi dua.

Ada suara kecil yang terus menghalangiku mengeluarkan suara, seolah tenggelam dalam gelombang kenikmatan ini.

Selanjutnya, aku merasakan tangan itu menjauh dari bokongku, diikuti oleh suara gemerisik.

Jantungku langsung melompat ke tenggorokan!

Kemudian, sebuah benda yang keras dan panas menekan area pribadiku!
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 10

    Setelah masuk ke dalam kamar, aku menemukan sebuah komputer yang terhubung dengan rekaman CCTV toko.Namun, saat ini rekaman CCTV itu sudah dalam keadaan terhenti.Aku mencoba memutar ulang video yang tersimpan dan sebagian isinya sudah dihapus.Namun, aku benar-benar melihat tangkapan layar video hari itu!Ternyata pelakunya benar-benar ibu?!Seketika, aku merasa seluruh darah di tubuhku mengalir terbalik.Kenapa? Kenapa bisa seperti ini?!Bukankah aku putrinya? Kenapa dia melakukan ini padaku?Tubuhku terhuyung-huyung mundur, menabrak meja belajar di belakang. Sebuah kotak pun jatuh dari rak buku samping.Tutup kotak itu terbuka dan aku melihat foto-foto masa kecilku di dalamnya.Aku reflek mengambilnya. Ternyata, selain foto-foto masa kecilku, ada juga buku harian ibu!Melihat isi buku harian itu, aku langsung mengerti alasan dia melakukan ini padaku!Ternyata aku bukan putrinya.Saat muda, ibu punya hubungan yang berantakan dengan banyak pria. Dia hamil tanpa tahu siapa ayah dari a

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 9

    “Kami nggak melakukan apa-apa!”Aku berteriak histeris, hampir saja melempar ponsel itu. Dia terkejut dan buru-buru menahan tanganku.“Ini toko ibuku, aku hanya membantu ibuku menjaga toko saja.”Aku berteriak keras, sementara tunanganku malah menjawab dengan ragu, “Kamu juga bisa bilang itu toko ibumu dan ini jelas foto yang diambil dari rekaman CCTV.”“Aku rasa kamu harus pikirkan baik-baik dari mana semua foto ini berasal.”Aku menatap foto-foto itu, seketika merasa seolah terjatuh ke jurang es.Perkataan tunanganku membuatku menyadari sesuatu.Benar, foto-foto ini jelas diambil dari rekaman CCTV!Hanya toko yang menyimpan salinan rekaman CCTV itu. Jangan-jangan semua ini ulahnya ibu?!Tidak! Tidak mungkin!Aku benar-benar tak bisa memercayai apa yang kupikirkan saat ini. Seketika, aku merasa semua ini tidak mungkin terjadi.Namun, aku pun teringat dengan perihal lilin sebelumnya. Tiba-tiba, aku menjadi agak bingung.Mengapa ibu melakukan ini padaku? Bukannya aku ini putrinya?Ibu

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 8

    Saat pulang malam itu, aku sengaja membahas masalah lilin aromaterapi itu.“Bu, lilin itu bagus juga. Bagaimana kalau ibu siapkan beberapa lagi untuk kubawa setelah menikah nanti? Supaya aku bisa tidur nyenyak.”Gerakan ibu saat makan pun agak terhenti, ekspresi wajahnya tampak agak canggung.“Aku hanya beli satu lilin itu. Kamu pakai di rumah saja, jangan di bawa ke kampus. Nanti kalau ditanya teman-teman yang lain, kamu juga susah membaginya.”Sambil berbicara begitu, ibu sambil mengambil sepotong ikan dengan sendoknya dan menaruh di piringku, ekspresi wajahnya sangat ramah.“Lihat, kamu begadang belakangan ini, wajahmu sampai pucat. Makan yang banyak, istirahat yang cukup.”Di atas meja terhidang semua masakan kesukaanku. Jika biasanya, aku pasti akan sangat senang.Namun sekarang, aku tidak selera sama sekali.Makanan terasa hambar di mulutku, aku hanya memasukkan makanan ke mulutku tanpa perasaan.Padahal ibu begitu menyayangiku, tidak ada yang aneh sama sekali. Tapi mengapa… mung

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 7

    Mungkin karena tahu aku bersembunyi di balik tirai, Om Charles merasa agak tidak nyaman.Dia menepis tangan ibu dan berkata, “Sudahlah, jangan main-main. Bukannya mau pelunasan hari ini?”Namun, ibu tetap memaksa, mendorong Om Charles duduk di kursi samping, lalu melepaskan celananya.Setelah menatap Om Charles dengan genit, ibu menundukkan kepalanya.“Sstt…”Aku bisa mendengar desahan Om Charles dan juga suara kemesraan mereka.Mungkin karena tahu aku ada di balik tirai, Om Charles sesekali melirik ke arahku. Api di matanya membuat jantungku berdebar kencang.Aku tahu diriku tak seharusnya melihat ini, tapi seluruh tubuhku seperti tersihir, menatap lekat-lekat semua yang ada di depan mata dan sama sekali tak bisa mengalihkan pandangan.“Kok punyamu sebesar ini hari ini? Mulutku sampai nggak muat.”Ujar ibu dengan genit, lalu duduk mengangkang di atas Om Charles.Seketika, suara desahan ibu terdengar di gudang yang berantakan itu.Ditambah napas Om Charles yang tertahan. Dari celah tir

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 6

    Apa?!Sebuah kalimat yang tiba-tiba itu membuat pikiranku kosong seketika. Aku tak bisa bereaksi selama beberapa saat. Tanpa sadar, aku melihat lilin di samping, lalu menatap Om Charles.“Apa yang dimaksud dengan lilin pembangkit gairah…?”Aku mengulangi beberapa kata yang baru saja diucapkan Om Charles dengan linglung.Seketika, aku merasa kebingungan.Apa maksudnya? Apa yang sebenarnya Om Charles katakan?“Kalau lilin ini dinyalakan, sangat mudah memicu gairah orang yang menghirup aromanya.”Om Charles menyampaikannya dengan sangat hati-hati, tapi aku langsung mengerti!Namun, justru karena mengerti, aku menjadi semakin bingung.Kok ibu melakukan itu?Kok dia menyalakan lilin ini saat aku tidur?Aku adalah putri kandungnya, apa untungnya bagi dia melakukan hal ini?Seketika, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, hanya bisa menatap Om Charles dengan tatapan kosong.“Biasanya aku dan ibumu melakukan pelunasan di hari jumat, tapi dia menundanya sampai hari minggu dan menyuruhku

  • Jebakan Lilin Aromaterapi Ibuku   Bab 5

    “Nggak, nggak boleh…”Belum selesai aku bicara, suara itu sudah berubah menjadi desahan karena tindakannya.Aku bisa merasakan dia sangat bergairah. Tangannya terus membelai tubuhku dan pakaianku sudah berantakan.Saat ini, sisa akal sehat di benakku benar-benar sudah musnah sepenuhnya.Aku tidak peduli lagi, hanya ingin sepenuhnya melampiaskan hasrat di dalam hati.“Kalau nggak ada yang tahu… anggap saja ini nggak pernah terjadi, boleh?”Akhirnya, aku menelan kembali kata-kata penolakan dan menggeliat penuh hasrat.Saat diriku terasa lebih tenang, seprai yang terpasang di seluruh ranjang sudah sangat berantakan.Napas Om Charles juga terasa lebih teratur.Meskipun kami tidak melakukan langkah terakhir, kami sudah melakukan banyak hal intim.Setelah emosiku mereda, aku sepenuhnya diselimuti rasa malu. Aku dengan canggung mengambil pakaian di samping dan memakainya. Om Charles juga sudah mengenakan pakaiannya.“Rora, kejadian hari ini salahku, aku…”Saat dia berbicara, tiba-tiba Om Cha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status