Share

184. Berita Buruk

Apa yang terjadi setelah malam itu?

Aku semakin menyukai Seya. Dia dan segala yang ada padanya, aku suka. Sehari tanpanya, aku mabuk. Tanpa sosoknya, aku merasa hilang.

Dia bukan saja penyemangatku, dia dewiku. Semua duniaku nyaris berporos pada Seya.

Aku mengatakan kalimat ini pada Yenan, dan dia hanya menggeleng dan menganggapku mengada-ada.

“Biasalah kalau yang baru-baru pacaran tuh ya begitu. Nanti lama-lama juga kamu sadar sendiri kalau kamu tuh berlebihan,” komentar Yenan saat kami berdua saja di meja makan.

Seya tidak ada, dia sedang di tempat prakteknya sore itu.

“Aku serius. Bagaimana pendapatmu kalau aku menikahi Seya?” ucapanku mendapat semburan air minum yang Yenan tenggak.

“A-apa?”

Kuseka air yang mengenai wajahku. Menunggu Yenan berhenti membelalakkan mata.

“Nara, aku kira kamu memacari Seya untuk menyenangkannya saja,” katanya.

“Seperti kataku ta

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status