Share

Bab 64. Tak Tunduk!

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 15:22:39

Pukul, 13.00 wib,

Susi, asisten rumah tangga Maudy, sedang menata meja makan di ruang makan. la baru saja menyelesaikan pembersihan rumah dan sedang menunggu Maudy bangun untuk menyantap makan siang.

Tiba-tiba, ketukan keras berbunyi di pintu depan. Susi terkejut, segera berdiri dan berjalan cepat menuju pintu utama.

Di depan pintu, terlihat dua orang paruh baya. Wajah mereka merah padam. Mata mereka bengkak dan merah, habis menangis. Susi terkejut melihat kondisi kedua orang itu. la tak menyangka kedatangan dua orang itu akan semarah ini.

“Di mana majikanmu?!” Tanya pria paruh baya itu dengan raut wajah menyeramkan. Susi terkejut, ia tak berani menjawab. la hanya bisa menatap kedua orang itu dengan tatapan tak mengerti.

“Pak, Bu, tolong jangan begini, Non Maudy lagi istirahat,” ucap Susi, mencoba menahan kedua orang itu agar tidak semakin masuk ke dalam. Namun, usaha Susi sia-sia.

Tanpa memperdulikan Susi, kedua orang itu menyerbu masuk ke dalam rumah dengan amarah yang berkobar.

“Ap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
RID ONE
adu Thor lagi nanggung ni..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 65.

    Arya dengan cepat menutup pintu, lalu kembali berdiri di hadapan Maudy, “Akan aku kirimkan pengacara yang hebat untuk ambil alih kasus ini!!” Bagaimanapun korbannya di sini adalah putranya sendiri, dan sebagai orang tua ia tidak akan melepaskan tersangka begitu saja.“Gak usah!! Aku udah sewa pengacara!” Tolakaa Maudy.“Tapi pengacaraku lebih hebat, apalagi dengan kasus seperti ini!” “Bisa gak sih jangan anggap remeh orang lain hanya karena kamu berkuasa?!” Ucap Maudy.“Aku cuman pengen yang terbaik untuk anakku, Maudy. Emang apa salahnya?” Jawab Arya, tak menyerah.“Untuk kali ini aja, biarin pengacara pilihanku yang tangani kasus ini, kalau emang butuh bantuan baru kamu boleh bertindak!” Ujar Maudy lagi, tak mau melibatkan pria itu lebih jauh lagi.Terlalu malas berdebat, Maudy memutuskan untuk menyusul putranya.“Maudy, aku belum selesai bicara!” Ujar Arya, menahan Maudy yang masuk ke dalam.“Stop, Mas. Aku Iagi gak pengen ribut!”Maudy melangkah perlahan menuju kamar Azzam. Pintu

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 64. Tak Tunduk!

    Pukul, 13.00 wib,Susi, asisten rumah tangga Maudy, sedang menata meja makan di ruang makan. la baru saja menyelesaikan pembersihan rumah dan sedang menunggu Maudy bangun untuk menyantap makan siang.Tiba-tiba, ketukan keras berbunyi di pintu depan. Susi terkejut, segera berdiri dan berjalan cepat menuju pintu utama.Di depan pintu, terlihat dua orang paruh baya. Wajah mereka merah padam. Mata mereka bengkak dan merah, habis menangis. Susi terkejut melihat kondisi kedua orang itu. la tak menyangka kedatangan dua orang itu akan semarah ini.“Di mana majikanmu?!” Tanya pria paruh baya itu dengan raut wajah menyeramkan. Susi terkejut, ia tak berani menjawab. la hanya bisa menatap kedua orang itu dengan tatapan tak mengerti.“Pak, Bu, tolong jangan begini, Non Maudy lagi istirahat,” ucap Susi, mencoba menahan kedua orang itu agar tidak semakin masuk ke dalam. Namun, usaha Susi sia-sia.Tanpa memperdulikan Susi, kedua orang itu menyerbu masuk ke dalam rumah dengan amarah yang berkobar.“Ap

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 63. Melalui Azzam

    Pukul, 08.00 wib,Arya dengan senyum ceria, menggendong Azzam menuju mobilnya. Hari ini, mereka berencana untuk menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan santai di alun-alun kota.Azzam sendiri terlihat begitu bahagia, tangan kecilnya melingkar di leher Ayahnya dan beberapa kali mencium pipi Arya, “Nanti boleh beli es krim sama mainan Iagi, Pa??” Tanyanya, berbinar-binar.“Boleh, Azzam boleh beli apapun!” Jawab Arya sambil tersenyum riang.“Yeyy makasih, Pa,” Azzam semakin mengeratkan pelukannya pada Arya, saking bahagianya.Sementara di dalam rumah, Maudy menyaksikan kepergian Arya dan Azzam dari balik jendela. Tatapannya sendu, bingung dengan takdir yang sedang dijalani. Melihat mobil yang putranya tumpangi sudah menjauh, Maudy akhirnya berbalik dan menghentikan langkah Feby yang hendak keluar rumah.“Aku perlu bicara sama kamu, Feb!” Ucap Maudy, tegas.Feby yang menyadari perubahan suasana hati Maudy, menghela napas dan berbalik menghadap sepupunya itu. Matanya menangkap kegeli

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 62. Ganti Rugi!

    “Mbak Maudy, Mas Arya, dan Mbak Feby, saya sebagai RT di sini mau mewakili semua orang, maaf sedalam-dalamnya karena sudah menganggu kenyamanan kalian!” Ucap Pak RT tak enak hati.“Nggak apa-apa pak, hanya aja lain kali tanya yang bener jangan main hakim sendiri!” Jelas Feby.“Iya Mbak Feby, Kalau gitu kami permisi dulu ya. Maaf sekali lagi,” Pak RT menunduk, meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.Saat semua orang akan keluar dari halaman rumah, tiba-tiba Maudy teriak, membuat langkah mereka terhenti. Suara Maudy yang biasanya lembut, kini terdengar tajam dan dingin, membuat semua orang terdiam.“Kalian datang bukan untuk bertanya baik-baik, tapi kalian membuat kerusakan di rumahku. Lihat! Tanaman yang selama ini aku rawat berserakan, bahkan pot-pot berisi bunga dan tanaman hias ku juga rusak. Memang kalian pikir semua tanaman itu dibeli bukan pakai uang?!” Ungkap Maudy dingin, bahkan semua orang yang ada di sana tidak menyangka wanita yang biasanya anggun dan jarang bicara b

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 61. Jujur

    Suasana semakin menegang. Maudy, Feby dan Arya terjebak di tengah lautan amarah, tak tahu bagaimana cara keluar dari situasi ini.“Heh, Feby. Kalau saudaranya salah itu kasih tau bukannya dibela! Jelas-jelas pria inibudah ada sejak tadi siang,” teriak seorang perempuan dengan nada sarkastik, matanya menyipit tajam, seakan ingin menembus jiwa Feby.“Emang kalau aku dan Maudy tidur bersama, kenapa? Ada masalah?” Raya menarik Maudy ke belakang, lalu ia maju selangkah, membuat semua orang bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dada Arya membusung, matanya menatap tajam ke arah kerumunan.“Kamu itu tau agama atau enggak? Itu namanya zina goblok!!” Teriak salah satu wanita yang Maudy kenal dengan jelas.“Tapi kami suami istri!!” Jawab Arya dengan tenang.Setelah Arya mengatakan hal itu, suasana menjadi hening. Semua orang seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Wajah-wajah mereka berubah, dari amarah menjadi kebingungan. Bisikan-bisikan mulai bergema.Aditya yang baru saja sampai d

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 60. Di Demo??

    Arya menatap dalam wajah Maudy. Setelah empat tahun tidak bertemu, Maudy terlihat semakin cantik. Pesona yang wanita itu miliki benar-benar mengagumkan. “Maudy,” Panggil Arya. “Silahkan duduk!” Ucap Maudy mempersilahkan. Dengan cepat, Arya berjalan mendekat lalu duduk di samping Maudy. Hening... Keduanya terdiam, seolah sedang bergelut dengan pikiran masing-masing. “Kak Jasmine apa kabar?” Tanya Maudy, akhirnya membuka suara, pertanyaan yang terbersit di benaknya sejak lama. Mendengar nama Jasmine, hati Arya tidak sesedih dulu. Pria itu malah tersenyum, membayangkan istri pertamanya yang kini sudah bahagia di surga. “Jasmine udah gak ada sejak empat tahun yang lalu,” Ungkap Arya tersenyum. Deg! Maudy tertegun, tangannya mencengkram erat gelas yang di genggam, “Kak Jasmine... Kak Jasmine meninggal?” Tanyanya tidak percaya, air matanya kembali jatuh, mengalir di pipinya. Selama ini, ia sudah suudzon. Memikirkan Arya yang mungkin sudah bahagia dengan Jasmine juga istri barunya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status