Home / Romansa / Jodohku Komisaris Muda / 3. Pantai dan Pelukan

Share

3. Pantai dan Pelukan

Author: Lulu
last update Huling Na-update: 2025-01-26 14:23:17

Bali dan kehidupan malamnya jelas terkenal bagi pelancong yang memang terbiasa dengan hingar bingar hiburannya. Bahkan tanah di Bali dimiliki lebih banyak oleh pelancong dibandingkan rakyat Bali itu sendiri.

Kayla dan Kevin saling bergenggaman tangan menyusuri pantai, hidden beach hanya Kevin yang tahu tempatnya. Mereka harus berkendara kurang lebih empat puluh lima menit dan menaiki kereta gantung yang untungnya masih beroperasi hingga larut malam.

Mendadak Kevin menawarkan berkemah di tepi pantai sebelum mereka keluar dari villa. Secara impulsif keduanya menyewa peralatan berkemah, membeli beberapa bahan makanan untuk barbeque, dan segenap printilan yang dibeli dadakan.

"Terakhir kali, sepertinya aku kemah karena kurikulum wajib sekolahku dulu," cerita Kayla.

"Well, kali ini bonus laki-laki tampan," tambahnya menggoda Kevin yang tak urung tertawa kecil.

Kemana perginya Kayla yang kaku? Tiga hari yang lalu ia bahkan akan menganggap aneh kebebasan seperti ini.

Setelah puas berlarian di pinggir pantai, main air dan membuat kaki mereka basah, keduanya mulai mengisi perut dengan daging dan sayur yang Kevin bakar. Laki-laki itu cekatan mengiris sayur serta membalik daging agar tidak gosong. Mengoleskan bumbu instan yang menimbulkan bunyi berdesis karena panas bara api.

Sekali-kali ia bertanya apakah Kayla bosan menunggu dagingnya matang atau tidak. Mengusap kepala Kayla dan mengacak rambutnya iseng saat perempuan itu menggeleng lucu seperti anak ayam.

"Pantai ini kok cuma kita isinya ya? i mean, ngga tersembunyi amat lah," celetuk Kayla. Merasa heran, hidden beach yang terlalu tersembunyi, padahal fasilitas umum di sini cukup lengkap. Ombaknya cukup tenang sehingga cocok dijadikan destinasi liburan wisata keluarga.

Kevin hanya mengendikan bahu, sibuk menyuapi Kayla dengan daging yang ia bakar.

"Bagus dong, ngga ada yang ganggu," sahut Kevin memperhatikan Kayla yang makan dengan belepotan. Kebiasaan yang dijumpai Kevin selama dua hari mengenal Kayla, bahkan hal ini tak disadari Kayla karena sebelumnya ia adalah perempuan yang jarang sekali mengeluh, dan berusaha melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.

Hanya saja, secara alami dengan Kevin dirinya menjadi lebih manja dan bergantung pada orang lain. Tak apa, hanya dua hari lagi. Setelah itu ia akan kembali pada Kayla perempuan ibu kota yang serba bisa.

"Jatuhnya kayak private beach ya Kev," Kayla tersenyum senang.

Matanya menatap bintang di langit yang malam ini nampaknya tidak malu-malu menonton mereka berdua. Bisa jadi Kayla dan Kevin adalah bahan cerita untuk Bulan dan Bintang sepanjang waktu kerja mereka.

"Aku beresin ya Kay, kalau tidak mau lagi?" tanya Kevin meminta persetujuan.

Kayla mengangguk, membantu Kevin membereskan sampah dari plastik sayur dan daging, memasukkannya ke dalam kantong plastik hitam besar yang sudah disiapkan Kevin. Beriringan menuju toilet untuk membersihkan diri dan berakhir saling berpelukan di dalam tenda.

"Kay, kamu kok cantik sekali?"

Kevin menatap dalam pada iris cokelat terang milik Kayla. Perempuan yang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu.

Kemarin malam Kevin hanya sedang suntuk dengan pekerjaannya. Bosan pada suasana ibu kota yang itu saja. Pulang menyapa Ibunya sebentar lalu berniat untuk bersenang-senang.

Kemudian, ia melihat punggung yang nampak dingin meski baju yang membalut tubuhnya begitu mengundang, punggung itu terlihat amat kesepian. Kevin hanya berniat mengajak bersenang-senang di beach club, sungguh, tapi malam ini ia justru kembali berhadapan dengan Kayla yang sedang patah hati.

Kevin benci jika harus meladeni perempuan patah hati yang emosi atau keputusannya diambil secara impulsif, tapi dirinya justru lebih impulsif dengan mengajak Kayla berkemah, menyembunyikan fakta jika pantai ini adalah private beach yang untuk memesannya saja butuh merogoh kocek cukup mahal.

"Kamu merayu perempuan dengan mata yang seperti itu? Siapapun pasti akan tertipu dan terjebak bersamamu," jawab Kayla, alih-alih tersipu malu karena pujian Kevin.

Tangan Kevin mengelus punggung Kayla perlahan, memasukkan tangannya ke dalam baju Kayla. Mencari pengait bra yang melindungi dua puncak kembar yang seharian ini menjadi favorit Kevin untuk dicumbu selain bibir atas dan bawah Kayla.

"Memangnya ada apa dengan mataku? aku sungguh-sungguh saat memujimu."

Kayla terdiam.

"Matamu saat memujiku terlihat tulus, antara memuja atau gairah. Aku tidak tahu mana yang lebih dominan, karena sepertinya itu campur aduk." Jelasnya, mendusal kepalanya di dada Kevin, menyembunyikan matanya dari tatapan yang membuat pipinya bisa bersemu merah seketika.

Tatapan pro player memang berbeda, pikir Kayla.

"Aku juga tidak tahu. Tapi malam ini lebih baik kita tidak melakukannya. Aku lupa membawa 'proteksi' nya." bisik Kevin untuk kalimatnya yang terakhir.

Kayla mendongak, menatap protes. Tangannya memukul pelan dada Kevin.

"Bagaimana jika keluarkan di luar seperti tadi siang?" cicit Kayla dengan wajah yang polos.

Kevin mengumpat dalam hati mendengar pertanyaan yang mengundang itu. Menggeram tertahan saat tangan Kayla mengelus jakun Kevin yang bergerak saat menelan ludah.

"Kenapa kamu selalu menggodaku? Ini sangat sulit untukku."

Kayla tertawa dan mengecup leher Kevin perlahan. Bercinta di dalam tenda, di pinggir pantai, terdengar menyenangkan untuk dilakukan.

Sentuhan Kevin merambat ke depan, meremas pelan payudara Kayla dan menggoda Kayla dengan jari yang memainkan bagian tengah puncaknya.

Bibirnya menyesap basah leher Kayla membuat perempuan itu mendesah seketika, meninggalkan bekas kemerahan yang terlihat jelas di kulit putih Kayla.

Tak sabaran, Kevin membuka celananya dan celana Kayla. Meraba bagian inti Kayla yang telah basa.

"Boleh kan aku masukin?" tanya Kevin meminta izin.

Kayla mengangguk pelan, selalu bersemu dengan perlakuan kecil yang membuatnya merasa seperti diistimewakan oleh Kevin.

Tanpa melepas baju atasan mereka, penyatuan itu dilakukan, desahan keduanya mengudara menandakan betapa leganya saat menemukan pasangan yang tepat untuk memuaskan gairah masing-masing.

Bayangan mereka yang menyatu terlihat di luar tenda, begitu padu saat hentakan demi hentakan yang Kevin lakukan mengantarkan mereka pada kenikmatan yang tiada tara. Pujian-pujian yang memuja Kayla tak pernah ketinggalan dari tiap hentakan tersebut.

"Kamu sangat sempit dan menjempit Kay," Kevin menggeram setiap kali miliknya seperti dihisap saat bersentuhan dengan bagian dalam milik Kayla.

Sekali melaju, Kevin mendesah bersama Kayla. Dua kali, gairah itu mulai mendesak untuk dikeluarkan.

"Kev!" Teriak Kayla saat milik Kevin masuk begitu dalam, sedikit kasar namun justru membuat Kayla merasakan kenikmatan yang berbeda dari penyatuan mereka sebelumnya.

Tidak boleh di dalam, Kevin menyugestikan diri nya, sedikit lagi dan kemudian Lenguhan panjang keduanya mengakhiri penyatuan mereka.

Kevin berhasil melepasnya di detik terakhir. Menumpahkannya di perut Kayla, membersihkannya perlahan dengan tisu basah, segera memasangkan lagi celana milik Kayla. Jika tidak begitu, Kevin menjamin akan ada bagian tambahan.

"Terimakasih, sungguh." Lirih Kayla dan memejamkan mata.

Ia kelelahan seharian ini menjalani banyak hal bersama Kevin. Besok hari terakhirnya bersama Kevin, sejenak perasaan tak rela itu timbul, namun Kayla abaikan karena sudah kelewat mengantuk. Sudah lewat tengah malam.

"Kami cantik sekali Kay. Sejujurnya kamu juga yang pertama untukku. Tapi itu biar jadi rahasiaku saja," Kevin tersenyum kecil mengungkap fakta yang tak bisa didengar oleh Kayla.

Malam itu, saat pertama kali melakukannya, Kevin tidak tahu jika sentuhan-sentuhan Kayla membuatnya tidak bisa menahan gairah yang selama ini selalu berada di bawah kendalinya.

"Kev," keluh Kayla dengan mata terpejam, entah apa mimpinya sampai saat tidur pun memanggil nama Kevin.

Kevin memeluknya lebih erat, berbisik sesuatu, mengucapkan selamat tidur.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Jodohku Komisaris Muda   26. Natasha

    Ayahnya adalah pewaris tahta yang gagal naik tahta, diserobot secepat kilat oleh sepupu yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Dirinya sendiri adalah seorang anak yang tidak tahu kemana hidupnya harus berjalan, keluarganya terlalu sibuk, tak peduli sesering apapun Natasha mencari perhatian. Tapi Ayahnya menaruh harapan pada Natasha untuk mendapatkan perhatian Kevin sekaligus menjalin hubungan dengan sepupunya itu, agar harta keluarga mereka tidak berkurang dan jatuh ke perempuan asing. Natasha berulang kali menggoda Kevin, sampai-sampai kakaknya muak dan memberi gelar biksu suci pada Kevin. Namun sampai saat ini Kevin tetap bersikap dingin padanya, dan hanya menganggap Natasha adik. Hingga Natasha mengetahui dari Ayahnya jika Kevin telah bersama seseorang, ia pun jadi kebakaran jenggot serta memanfaatkan kasus viral perempuan itu untuk membuat sebuah berita lain yang menjatuhkan nama baik perempuan itu. Jelas, yang Natasha lakukan berbahaya, mengundang kemarahan Kevin. Sampai s

  • Jodohku Komisaris Muda   25. Rama

    Diantara semua anggota keluarga Santoso, tidak ada yang bisa Kevin percaya kecuali Rama, dan tidak ada pula orang yang Kevin percayai melebihi kepercayaan Kevin pada Rama. Saat dirinya di usir dari rumah keluarga besar Santoso, laki-laki yang usianya sebaya dengan Kevin menyapanya ramah, mengajak Kevin bermain bersamanya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Memberikan uang tabungannya agar Kevin bisa bertahan di ibu kota. Meskipun belakangan Kevin mengetahui jika Rama memiliki niat memberontak dan memanfaatkan Kevin untuk melakukan itu, Kevin menyadari adanya ketulusan dalam bantuan tersebut. Kevin tahu jika Rama begitu menyayangi adiknya tak peduli dengan kelakuan gadis itu, Rama pasti membersihkan nama adiknya secepat Natasha melakukan kebodohan lainnya lagi. Tentu rencananya untuk membuat Natasha jera dengan kelakuannya harus dalam sepengetahuan Rama. Walaupun bisa jadi laki-laki itu tidak mengizinkan. Oleh karena itu sekarang Kevin menunggu Rama di sebuah pub elit yang berada di pin

  • Jodohku Komisaris Muda   24. Saling Kenal.

    Dinda menatap galak pada pasangan yang sedang kasmaran di hadapannya. Lagi pula, kenapa pula mereka suka sekali melakukannya di sofa? batin Dinda. Kevin Santoso, komisaris utama Kubik Group. Terpilihnya Kevin sebagai komisaris utama sempat membuat geger jejeran direksi yang menjabat di perusahaan tersebut. Alih-alih generasi kedua yang meneruskan panggung estafet, justru anak yang tidak diketahui adanya, yang tiba-tiba muncul mengambil tampuk kepemimpinan. Dinda tentunya tidak asing lagi dengan Kevin, sebagai orang yang mengikuti kemanapun Rama pergi dan menyediakan segala kebutuhannya, ia sering kali harus berhadapan dengan Kevin, entah sebagai atasannya atau sebagai sepupu dari Rama. Ia juga mengetahui rekam jejak Kevin sebagai perjaka tulen karena Rama acap kali merundung Kevin dengan gelar itu, kadang malah mengkhawatirkan orientasi seksual sepupunya. Well, bagian itu sepertinya tidak perlu dipikirkan lagi, toh Kayla dan anaknya sudah menjadi bukti betapa perkasanya Kevin, belu

  • Jodohku Komisaris Muda   23. Setuju

    "Tadi kamu bilang apa?" Kevin merasa jawaban Kayla hanya mimpi atau justru dia salah dengar karena terlalu terobsesi menginginkan Kayla. Perempuan hamil itu memutar bola matanya malas, memilih keluar lebih dulu dari mobil, sudah amat malu pada supir pribadi Kevin.Sedangkan Kevin masih termenung sejenak di dalam mobil."Pak, Ibu Kayla nya sudah keluar duluan," ingat supir Kevin. "Hah?" Sepertinya kecerdasan Kevin tidak berlaku sekarang, wajahnya memerah karena malu, Kevin mengusap mukanya sebelum kemudian mengejar Kayla yang sedang menunggu lift untuk naik ke lantai apartemennya."Kamu mau menikahkan?" tanya Kevin lagi membuat Kayla berdecak kesal. Bukankah tadi Kevin berbicara panjang lebar agar Kayla menikah dengannya?"Iya Kevin, ayo cepat aku ingin segera mengistirahatkan badanku, punggungku sakit," ajak Kayla menarik Kevin memasuki lift, karena pria itu hanya termenung dan sepertinya tidak memiliki niat untuk masuk jika Kayla tidak menariknya.Kevin memandang bayangan Kayla me

  • Jodohku Komisaris Muda   22. Penjelasan (2)

    Jantung Kayla berdegup kencang. Ini bukan sebuah lamaran pernikahan, Kayla bingung kenapa wajahnya memerah, mungkin malu karena supir yang melirik dan menguping pembicaraan mereka hari ini. Atau malu pada orang-orang di lampu merah tempat mobil mereka berhenti sejenak, padahal orang-orang itu bahkan tidak dapat mendengarkan apa yang Kevin katakan. "Kev, akuu," gamang, Kayla tidak tahu ingin mengucapkan apa. Ia bingung. "Kay. Malam itu, aku bertindak gila, begitu pula di malam selanjutnya. Aku tidak tahu benar-benar keluar di luar atau tidak, hanya saja sisi hatiku yang lain berharap benihku tumbuh di rahimmu. Pagi itu saat pergi meninggalkanmu aku bahkan sudah membayangkan betapa cantiknya anakku jika kamu yang menjadi Ibunya Kay." ujar Kevin dengan tatapan yang dalam, Kayla mengalihkan pandangannya, tidak ingin terjebak dalam mata yang menyembunyikan banyak rasa. "Aku akui, secara tidak langsung aku menyembunyikan statusku dan membuatmu diterima di Kubik Group karena nepotisme, tap

  • Jodohku Komisaris Muda   21. Penjelasan

    Dokter rumah sakit itu melihat serius ke arah monitor. Padahal baru dua hari lalu mereka melihat bayi mereka dalam keadaan senang, tapi sekarang suasananya terasa tegang. Terlebih pembicaraan mereka di mobil terputus karena telah sampai di rumah sakit. Kayla meremas tangan Kevin, takut mendengar penjelasan dari dokter, tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada bayinya. "Kondisi bayinya baik kok Bunda. Pingsannya tadi karena tensi Bunda rendah, dan tidak banyai cairan tubuh. Hamil itu harus banyak makan sama minum loh Bun biar adek bayinya kuat di perutnya. Nggak boleh stress juga," jelas dokter. Kevin dan Kayla menghela nafas lega. "Dia nggak mau makan kalau nggak ada saya dok kalau malam. Cuma kalau pagi beneran ngga bisa masuk apa-apa. Tadi juga harus dipaksa dulu sarapannya," cerita Kevin. Dokter spesialis kandungan itu mengangguk paham. "Harus makan ya Bunda. Obat pereda mualnya jangan lupa diminum ya, penambah darahnya juga. Kasian loh adik bayinya kelapara. Ayahn

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status