Share

VIRAL DI SOSIALMEDIA

Bab 3. 

VIRAL DI SOSIAL MEDIA

Flashback on

Tiga bulan yang lalu, sahabatku yang bernama Handoko mengirimkan pesan ke gawaiku.

[ " Bro, coba elo lihat baik-baik, yang ada di video itu istri elo bukan?" ] tanya Handoko setelah mengirim video tidak senonoh tersebut

[ " Bentar bro, aku lihat dulu videonya yaa…" ] kubalas pesan Handoko dengan terburu-buru

" Astahfirullah Hal Adzim… ini benar-benar Vera," batinku

Walaupun wajah dari pemeran di video tersebut kurang jelas, tapi sebagai suaminya aku bisa mengenali kalau itu Vera, terlepas itu ditempat yang gelap sekalipun

Tiiiingg… sebuah pesan masuk, ternyata dari Handoko lagi

[ " Gimana bro, bener nggak Vera istri elo yang ada di video itu?" ] bunyi pesan Handoko

[ " Iy… Iya bro, sepertinya benar kalau pemeran di video ini adalah Vera, istriku. Aku benar-benar tidak menyangka jika Vera bisa melakukan perbuatan serendah itu" ] jawabku 

lagi

[ " Han, elo sibuk nggak? kalau elo ada waktu luang, gue mau ngajak elo ketemuan sekarang. Gue tunggu di cafe Lentera depan kantor gue yaa…" ] tiiinngg… dua detik kemudian pesan tersebut terkirim ke Handoko dan langsung centang biru dua.

[ " Oke bro… kita ketemuan pas jam makan siang aja ya, soalnya jam sepuluh ini gue ada presentasi di kantor, dan ini tidak dapat diwakilkan," ] balas Handoko lagi

[ " Siap, kalau elo sudah on the ke cafe jangan lupa kabarin gue ya. Biar gue langsung meluncur ke sana," ] jawabku lagi

Sengaja aku memilih cafe Lentera yang letaknya berada di seberang kantorku. Kalau mengajak Handoko bertemu di tempat lain yang jauh dari kantor, aku tidak kuat untuk menyetir mobil dalam keadaan pikiran yang kalut dan emosi seperti saat ini. 

Buughh… buughh… tembok ruangan menjadi sasaran tinjuku sebanyak  dua kali. Tanganku terasa sakit dan berdarah karenanya. Akan tetapi sakit di tanganku ini tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit hatiku sekarang terhadap Vera. Ternyata diam-diam Ia telah 'bermain api'. Ia telah mengkhianatiku dan berselingkuh dengan seorang laki-laki yang aku tidak tau itu siapa.

Selama ini tidak ada yang janggal dengan sikap Vera, di rumah Ia tampak biasa saja. Vera tetap sayang dan perhatian terhadapku dan anak-anak. Bahkan aku merasakan bahwa Ia mencintaku lebih dari biasanya.

Ternyata perhatian Vera selama ini yang aku rasakan berlebih, itu semua kamuflase dan berpura-pura untuk menutupi perbuatan busuknya di luar sana agar tidak terendus olehku. Betul-betul hebat kamu Vera…, batinku.

Aku tidak tahu mengapa Vera tega berselingkuh, padahal aku telah memberikan semuanya kepadanya. Rasa sayang, cinta, perhatian, dan bahkan materi yang berlimpah.

Sungguh aku tidak habis pikir, apa yang Vera cari di luar sana dengan cara berselingkuh. Materi yang lebih dari cukup menurutku, bahkan menurut orang lain. 

Sebagai seorang pemilik perusahaan 

Ekspedisi, tentunya untuk materi kami tidak kekurangan lagi. Apa yang Ia inginkan selalu aku penuhi, mulai dari perhiasan dan barang-barang mewah lainnya. Ini aku lakukan tidak lebih untuk membuatnya senang dan selalu merasa bahagia hidup berumah tangga denganku.

Setiap weekend selalu kami habiskan bersama keluarga, entah itu jalan-jalan ke mall, makan di restoran bersama anak-anak atupun sekedar menonton bioskop berdua. Tidak jarang kami berlibur keluar kota bahkan keluar negeri sesuai dengan permintaan Vera dan anak-anak.

Bahkan menurut cerita Vera, banyak teman-teman wanita di kantornya yang mengatakan bahwa mereka merasa 'iri' dengan kehidupan Vera. Semua temannya tahu kalau aku selalu melimpahkan kasih sayang dan materi kepada Vera.

Apa yang telah aku berikan kepada Vera selama ini ternyata tidak mempunyai arti sedikitpun di mata Vera. Buktinya Vera tega mengkhianati ikatan suci pernikahan kami.

Sambil menunggu kabar dari Handoko kapan selesai pekerjaannya dan kemudian Ia bisa datang menemuiku di cafe Lentera, aku membuka aplikasi f******k. Aku scroll ke atas dan ke bawah untuk mencari video mesum Vera dan selingkuhannya yang menurut Handoko viral dan dibagikan banyak di beranda f******k.

' Kenapa kok nggak ad ya videonya? padahal Handoko bilang video itu viral di f******k? sudahlah… aku tunggu saja Handoko datang' batinku.

*Dua jam kemudian

Tiiinngg…

Sebuah pesan w******p masuk…

[ "Bro, gue udah on the way, kalau nggak macet sepuluh menit lagi gue sampai," ] bunyi pesan dari Handoko

[ " Oke bro, gue langsung cabut ke cafe Lentera sekarang ya,"] jawabku

Aku segera keluar dari kantorku menuju ke cafe. Tidak perlu menggunakan kendaraan, cukup dengan berjalan kaki saja karena antara kantor dan cafe hanya dipisahkan oleh jalan raya. Aku tinggal menyeberang saja.

Tidak butuh waktu yang lama aku sudah sampai di cafe, yang pasti aku sampai terlebih dahulu dibandingkan Handoko.

Aku segera mencari tempat duduk yang agak jauh dari keramaian agar bisa bercerita banyaj dengan Handoko, mengingat apa yang kami ceritakan adalah masalah yang sensitif dan serius bagiku. Apalagi cafe ini lokasinya di dekat kantorku, jangan sampai ada karyawanku yang ikut mendengarnya.

Suasana di cafe siang ini lumayan ramai karena bertepatan dengan waktu ostirahat kerja. Letaknya yang sangat strategis di dekat perkantoran membuat cafe ini selalu ramai dikunjungi pegawai disekitar, terutama pada jam istirahat dan pulang kerja. Jadi tidak salah kalau aku mencari tempat yang agak sepi.

Setelah melihat ke sekeliling cafe, aku menemukan meja kosong yang letaknya agar tersembunyi di sudut ruangan. Segera aku menuju ke meja tersebut

[ "Bro, gue duduk di sebelah kanan pintu masuk," ] aku mengirim pesan ke Handoko

[ " oke bro, tungguin yaa.. bentar lagi juga nyampe," ] Handoko menjawabnya dengan voice note, mungkin karena Ia sedang menyetir jadi tidak memungkinkan untuk mengetik pesan.

" Selamat siang pak, anda mau memesan apa?," tanya pelayan cafe yang datang sambil menyerahkan daftar menu kepadaku

" Orange juice satu," jawabku

" Baik pak, saya akan mencatatnya. Kalau makanannya anda mau memesan apa?," tanya pelayannya lagi

" Nanti aja, setelah teman saya datang, say baru akan memesan makanan," jawabku

" Baik pak… terima kasih… saya akan menyiapkan pesanan orange juice nya, permisi…," pamitnya sambil mengambil kembali daftar menu yang telah aku letakkan di meja.

Tidak lama kemudian Handoko tiba di cafe

" Hai bro… sudah lama ya,?" tanyanya sambil mengajakku bersalaman

" Nggak juga… tadi waktu ngasitau gue duduk dimana, itu gue baru aja nyampe di cafe," jawabu sambil menyambut uluran tangan Handoko untuk bersalaman

" Mari duduk…  mau pesan apa,?" tanyaku

" Elo pesan makanan apa,?" Handoko balik bertanya

" Gue belum pesan makanan, baru pesan orange juice aja. Tadi maksudnya gue baru akan pesan makanannya nungguin elo datang aja, biar makannya bareng," ujarku

" Ya udah… kalau gitu kita pesan nasi goreng seafood favorit kita yang juga menu andalan di cafe ini gimana,?" tawar Handoko

Aku hanya mengangguk saja tanda setuju

Handoko kemudian melambaikan tangannya kepada pelayan dan memesan dua piring nasi goreng seafood dan segelas orange juice, sama seperti minuman yang aku pesan tadi

" Bro, langsung aja yaa… gue ngajak elo ketemu untuk membahas tentang video mesum Vera, istri gue. Yang elo bilang viral di f******k. Tapi bro, gue sudah mencoba mencarinya di f******k taoi nggak ketemu juga, bisa elo tunjukkin gak bro,?" pintaku kepada Handoko

Handoko segera mengeluarkan gawai dari saku celananya, kemudian segera membuka aplikasi f******k

Alisnya langsung mengernyit karena melihat apa yang ada di gawainya

" Beneran bro… udah nggak ada lagi videonya di f******k, padahal tadi malam gue lihat masih ada. Bahkan gue lihat juga banyak komen dari netizen yang menghujat perbuatan tidak senonoh tersebut, kok sekarang nggak ada lagi ya? untung gue sempat menyimpan videonya dan mengirim kepada elo bro," Handoko berkata sambil menggaruk kepala yang tidak gatal, ia kebingungan

 " Sebenarnya tadi malam gue mau ngasitau elo, tapi gue nggak enak karena ada isteri elo di rumah. Makanya gue ngasitau elo tadi pagi, nungguin pas elo di kantor aja," jelas Handoko

"  Tapi sebentar bro, gue udah screenshoot akun yang menampilkan video itu, bentar… bentar… nah ini bro akun yang menampilkannya yaitu Lambe Nyinyir, Lambe Tajam,  dan Wong Kepo. Ayo kita buka akunnya," ajak Handoko 

" Baiklah…," jawabku

Kamipun membuka akun-akun gosip tersebut karena akun itu merupakan akun awal yang membagikan video yang kemudian dibagikan oleh akun-akun pribadi lainnya. Akan tetapi seperti halnya dengan akun pribadi yang lain, ketiga akun gosip tersebut juga sudah menghapus videonya

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status