Share

Pulang

Dimas menghempaskan badannya ke kasur. Sepi. Tidak ada lagi celoteh Hanin yang biasa menyambutnya saat pulang kerja. Bertanya apa saja, kadang bercerita apa saja. Sering dia hanya menanggapi tanya dan cerita Hanin dengan senyuman. Wanita itu tidak ambil pusing. Tetap melanjutkan ceritanya.

Hening.

Rumah itu terasa sangat hampa tanpa kehadiran Hanin.

Lepas shubuh tadi Hanin pamit. Dimas memejamkan mata. Mengingat wajah Hanin yang menunduk, saat meminta izin pagi tadi.

"Mas …." Hanin membuka suara setelah kegiatan rutin mereka tadarus setelah shalat shubuh.

Dimas mengelus kepala Hanin, kemudian pindah ke perutnya yang semakin membuncit.

"Aku izin pamit, pulang ke rumah Ibu pagi ini." Hanin menunduk.

Dimas tertegun. Gerakan tangannya di perut Hanin terhenti. Pelan di angkatnya wajah Hanin dengan kedua tangan. Mata mereka bertatapan.

Aduh! Dimas menggigit bibir. Mata istrinya basah. Wajah teduh itu menyiratkan luka yang teramat sangat.

"Kenapa?" Serak suara Dimas bertanya.

"Aku menunggu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
klo nanti sdh keputusan sidang dn resmi bercerai jangan kmu kabarin klo k.u sdh melahirkan dn jsngan kasi ayah nya melihat anakmu padahal anakmu laki2 justru penerus nya biarkan dia hidup dgn masalalu nya blum tentu bahagia .hukum karma berlaku ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status