Share

POV Author-- Saksi

POV Author

"Ini tidak boleh dibiarkan!" kata Nyonya Asmi geram, sambil membanting vas yang ada di depannya.

"Tenang, Ma, nanti darah tinggi Mama kambuh lagi," kata Johan mencoba menenangkan Ibunya.

Nyonya Asmi duduk di sofa yang ada di kamarnya. Tangannya mencengkeram kain penutup sofa itu dengan penuh emosi.

"Pantas saja, Baskara menulis nama anak itu di surat wasiatnya!" gumannya geram.

Johan mengerutkan kening, lalu mendekati ibunya itu.

"Surat wasiat? Wasiat Papa maksud Mama?"

Nyonya Asmi terdiam. Dia benar-benar terlihat marah. Rencana yang sudah dia susun selama bertahun-tahun sekarang harus hancur karena anak dari perempuan kampung itu. Juga perempuan kampung yang dia pungut beberapa tahun yang lalu.

"Tidak ada cara lain, kita harus melenyapkan semua barang bukti juga semua saksi untuk mempertahsnkan kedudukan kita!"

Johan tersentak.

"Maksud Mama...."

Nyonya Asmi menatap Johan.

"Kau harus menurut pada Mama, kalau tidak ingin posisimu tumbang!"

Johan menelan ludah, lalu mengangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status