Share

Part 53–Uneg-uneg

Mas William mengurai pelukan, menatap lekat mataku yang masih buram karena terhalang air mata yang menganak sungai.

"Apa yang Mas udah lakukan, Sayang?"

"Jadi, Mas enggak merasa sudah menyakitiku?" lirihku dengan sakit di tenggorokan karena isakan yang tertahan. "Mungkin benar. Mas enggak salah, tapi akulah yang terlalu sensitif dan baper."

"Jangan begitu. Bilang saja mas salah apa bair paham. Mungkin mas melakukan itu tanpa sengaja. Jangan diam saja, Sayang. Kalau diam, kamu malah akan terus uring-uringan nanti. Mas enggak bisa nebak isi hati dan kepalamu," bujuknya seraya meremas lembut kedua jemari tanganku.

"Aku enggak suka Mas dekat-dekat Indira." Kuberanikan diri menatap lekat matanya walau pandangan ini buram karena air mata. "Aku enggak mau lihat dia di rumah ini lagi!" tegasku pelan, tapi penuh penekanan.

"Sayang?" Mas William menatapku dengan dahi berkerut dalam. "Kenapa? Indira ke sini hanya mau bertemu Alex," balasnya tenang dan lembut.

Aku menggeleng cepat. "Itu hanya ala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status