Share

ANDAI

Akhirnya air mata yang kutahan-tahan jatuh juga. Karena tak ingin dilihat, kupalingkan wajah keluar jendela. Sesaknya begitu nyata. Napas ku tak bisa lega sebab nyeri mendera. Kadang aku ingin ini hanya mimpi, atau imajinasi belaka. Apalah daya semua adalah realita yang suka tak suka harus dihadapi.

Kenangan-kenangan indah nan romantis kami dulu sesaat melintas di cerukan kepala. Tak kupungkiri hal tersebut pernah memberi bahagia. Namun, keindahan itu tiba-tiba diganti kesuraman sebab hadirnya wajah Susi. Juga kemesraan mereka. Maka, hilangkan keceriaan. Bahkan takkan terulang untuk selamanya

"Maaf..."

Samar kudengar suara mas Ragil. Kali ini terasaada sesal tanpa rekayasa. Mungkin otaknya tengah waras hingga mampu memahami seperti apa hati istrinya. Setelah itu keheninganlah yang meliputi kami. Akibat lamunan panjang, kantuk pun menyerang. Mata ini pun tak mampu lagi terbuka.

*

Kami sudah sampai di jalan Mariwati KM 7, desa Kawungluwuk, kecamatan Sukaresmi, Cianjur. Di sinilah taman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunaisha P
Hahahaha absurd banget si Ragil...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status