Share

RASA BERSALAH

Sebelumnya aku kirim pesan mau makan malam di rumah, tapi ia tak perlu masak. Aku akan pesan di restoran yang nanti langsung diantar ke rumah.

Tak ada balasan padahal sudah dibaca. Hmm, tak biasanya. Apa sedang repot atau marah?

Ya, sudahlah lebih baik tetap memesan makanan. Kalau sudah datang mau gak mau 'kan harus diantar.

(Maaf, Mas sepertinya aku pulang malam. Ada urusan dengan teman perempuan. Maaf, ya, Mas)

Sebenarnya kecewa dengan penolakan Susi, tapi tak bisa menyalahkan dia sepenuhnya. Mungkin bergaul dengan orang lain adalah cara menghilangkan kejenuhan. Pastilah bukan hanya aku yang merasakan pernikahan ini hambar, ia juga tentu merasakannya.

(Nanti kujemput, serlok aja)

(Gak usah, Mas. Aku pulang sendiri, kan mas sibuk nanti menganggu lagi)

Jantungku sedikit mengencang saat membaca pesan itu. Tersindir pasti meski Susi tak bermaksud begitu. Ditambah jadi merasa tak dibutuhkan oleh seorang istri.

Sangat jauh berbeda dengan Susi yang dulu. Dia sangat menuntut untuk diperhat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status