Share

BAB 13

Kulirik jam tangan di pergelangan tanganku, menunjukkan pukul 18.00 artinya Rani terlambat tiga puluh menit. Sore ini aku mengajak Rani untuk bertemu di kafe tempat biasa kami nongkrong. Aku sengaja mengundangnya kemari untuk meminta maaf karena tidak bisa menghadiri acara pertunangannya kemarin. Kupasang wajah senetral mungkin, aku tidak ingin Rani sampai tahu masalah yang tengah membuatku kacau seperti ini.

“Kemarin kamu kemana aja Fir? Ditelfon berkali-kali enggak diangkat. Aku telfon ke rumah kata bibik kamu udah berangkat. Kamu enggak apa-apa Fir?” Cerocos seseorang dari kejauhan.

Aku menoleh ke arah sumber suara yakin jika kalimat-kalimat itu ditujukan untukku. Dan benar, ternyata yang punya suara itu adalah Rani. Dari jauh dengan sedikit berlari dia mendekatiku sembari mengatakan kalimat-kalimat itu. “Gila ya kamu, enggak malu apa dilihatin banyak orang?” kataku kepada Rani lirih saat dirinya sudah duduk di sebelahku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status