Share

Bab 3

Penulis: Tokek Gantung
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-05 16:35:25

"Drakkan?" Tanya anak kecil itu yang seperti sedikit merasa familiar akan nama itu, namun dia sama sekali tidak mengingatnya.

"Benar, kenapa? Kau tidak suka nama itu?" Tanya kepala naga kegelapan.

"Tidak senior, tapi aku rasa nama ini sedikit familiar." terka Drakkan sambil berpikir.

"Oh iya, apa kalian mempunyai nama? Aneh rasanya kalau kalian memberikanku nama tapi kalian tidak memilikinya." celetuk Drakkan

"Nanti saja di pikirkan, sekarang waktunya kau mulai Berkultivasi." kata kepala naga tanah singkat

"Oke! Ayo, aku tidak sabar untuk segera berkultivasi!" ucap Drakkan semangat

"Bocah, kamu harus ingat kalau di dunia kultivator mengikuti hukum Rimba. Yaitu dimana yang kuat akan berkuasa sedangkan yang lemah akan tertindas oleh orang kuat. Jadi jika kau harus berhati-hati di masa depan jika memilih musuh dan jangan sekali-kali meremehkan musuh karena kita tidak tahu apa yang ada di dalam kepala mereka." jelas kepala naga es

"Benar! Berbijaklah dalam melakukan sesuatu jika kamu tidak ingin menimbulkan banyak masalah," timpal kepala naga api

"Baik senior! Aku akan mendengar setiap perkataan yang muncul dari mulut anda dan saya akan melakukan apa saja yang anda inginkan." jawab Drakkan dengan penuh percaya diri dan sengaja tak sengaja membuat sumpah di depan naga mitos itu.

Para kepala naga hanya bisa menghela nafas panjang dan bergumam dalam hati, "kau adalah seorang reinkarnasi dewa kegelapan, cepat atau lambat kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Alasan kami memberikan nama itu karena itu memang namamu."

*******

"Sekarang duduk lotus di bagian kau mencabut pedang itu, dan usahakan kamu berkonsentrasi dengan mata terpejam..."

Dibawah arahan Naga kepala tujuh itu, Drakkan mulai melakukan apa yang di arahkan oleh naga itu dengan bersemangat.

Dengan tekad yang membara, Drakkan mulai merilekskan tubuhnya agar sang naga leluasa melakukan apa yang mereka mau. Dia seolah-olah telah menyerahkan dirinya kepada naga tersebut, tanpa tahu akan konsekuensi yang akan ia dapatkan jika bertindak ceroboh.

"Bocah, jaga kesadaranmu jika kesadaranmu hilang maka bukan hanya gagal tapi kita juga akan mati di sini." jelas kepala naga tanah dengan wajah serius

Mendengar itu, Drakkan hanya menganggukkan kepalanya sambil menggertakan giginya. "Sial! Kenapa ini sakit sekali?" Gumamnya dalam hati dengan Manahan rasa sakit yang ia terima.

Drakkan merasa bahwa tulang-tulangnya di remukkan sampai hancur dan ia merasa seperti di kuliti hidup-hidup.

Namun, dengan tekad yang besar untuk bisa berkultivasi bocah tersebut menahan rasa sakit yang ia rasakan dengan gigi terkatup

Sedangkan sang naga kini sudah mulai bercahaya terang dengan warna keemasan dan berakhir menjadi segumpal benih transparan.

Benih transparan itu kemudian menuju ke arah Drakkan dan benih tersebut membungkus seluruh tubuh Drakkan dengan warna keemasan yang sangat dominan.

Meski begitu di dalam benih itu terdapat tujuh warna berbeda yang terlihat sangat samar sedang memaksa masuk ke dalam tubuh Drakkan.

Ketika sedang menahan sakit, Drakkan kemudian merasakan sakit lagi di bagian kulitnya seperti ada yang ingin masuk ke dalam tubuhnya.

Namun, ketika ingin menghalangi sesuatu yang ingin masuk secara paksa, tiba-tiba suara naga kembali terdengar...

"Bocah, jangan menutup seluruh jalur Meridian mu. Bagaimana caranya kami masuk kalau kamu menutup seluruh jalur Meridian mu?" Ucapnya kepada Drakkan

"Sttt...

"Kamu jangan berbicara, ini adalah proses hidup dan mati jadi jangan kamu melakukan hal-hal yang tidak penting. Tetaplah fokus!" Sambungnya lagi ketika melihat Drakkan ingin berbicara

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Drakkan hanya bisa menganggukan kepalanya pelan dengan raut wajah kesakitan.

"Tahanlah, mungkin ini akan sedikit lama"

Tanpa aba-aba, cahaya tujuh warna berbeda itu kemudian memasuki tubuh Drakkan dengan melalui jalur Meridian

Cahaya itu terus melesat di dalam Meridian untuk mencari keberadaan lautan kesadaran yang ada di dalam tubuh Drakkan

Setelah melesat secepat kilat, akhirnya cahaya tujuh warna tersebut telah sampai di lautan kesadaran milik Drakkan

Setelah sampai, cahaya tujuh warna tersebut melakukan gerakan melingkar dan bersatu menjadi warna yang tidak diketahui

Setelah bersatu, cahaya tersebut membentuk siluet tubuh seekor naga berkepala tujuh yang setiap kepalanya mencerminkan berbagai elemen yang berbeda

Naga tersebut di buat bengong akan lautan kesadaran milik Drakkan, karena lautan kesadaran ini seperti berada di luar angkasa yang memperlihatkan banyak bintang.

"Aku tidak menyangka bahwa bocah ini masih menyimpan banyak ingatannya. Tapi kenapa dia belum ingat siapa dirinya?" Heran kepala naga kegelapan

"Entahlah yang jelas itu bagus, karena dia belum mengetahui bahwa dia memiliki dendam terhadap alam dewa." timpal kepala naga api

"Sudah! Ayo kita bantu bocah itu. Jangan sampai kita mengobrol di sini tapi bocah itu berjuang keras di luar." ucap kepala naga tanah sambil mengeluarkan cahaya berwarna keemasan dari mulutnya

Semua kepala naga kemudian melakukan hal yang sama. Karena juka tidak maka sudah jelas usaha bocah tersebut akan gagal karena tak memiliki pendukung. Apa lagi dia harus menanggung kekuatan yang sangat besar dari naga tersebut

*******

"Argh...!

Drakkan terus menerus meraung kesakitan yang membuat seluruh ruangan itu bergetar.

Di dalam tubuh Drakkan, tulang-tulangnya yang tadi di temukan kini di kembalikan seperti semula. Namun, yang membedakannya adalah itu adalah tulangnya yang tadi hanya tulang manusia biasa kini menjadi tulang naga

Sedangkan darahnya di campur dengan esensi darah naga murni. Meskipun tadi darahnya murni dari klan naga, namun kini lebih murni lagi karena telah di campur dengan esensi darah naga.

Kulitnya yang tadi menuju dengan luka, sekarang menjadi mulus seperti bayi dan menjadi lembut. Rambutnya kini berubah warna yang tadinya berwarna coklat, sekarang menjadi warna putih

Cahaya yang berwarna keemasan yang sedang membungkus seluruh tubuh Drakkan kini mulai di serap oleh Drakkan.

Boom!

Dhuar!

Setelah menyerap seluruh cahaya keemasan tersebut, tiba-tiba saja tubuh Drakkan meledakan cahaya dan membuat batu yang sedang ia duduki menjadi serpihan-serpihan kecil

Dan seluruh tanaman spritual kini menjadi lebih subur lagi karena mendapatkan sumber daya yang sangat langka

*******

"Sepertinya bocah itu akan memasuki jalan Kultivasi"

"Itu bagus! Tidak sia-sia kita jadikan bocah itu untuk menjadi penerus kita"

"Tapi, dalam tubuh bocah itu lebih dominan elemen kegelapan. Bagaimana jika elemen kegelapan menguasai dirinya?"

"Jangan khawatir, ada Hei'an long di sini. Jadi jangan khawatir"

"Meskipun aku juga memiliki elemen kegelapan, tapi aku tidak bisa mengendalikan tubuh bocah itu kalau elemen kegelapan di tubuhnya mulai menguasai dirinya"

"Apa ada cara lain untuk mengatasi hal ini?"

"Nanti kita diskusikan lagi kalau elemen itu sudah mulai bereaksi"

"Oke! Untuk jaga-jaga saja kalau memang elemen itu ingin menguasai tubuh ini, kita harus melakukan tindakan dengan cepat. Karena akan menimbulkan bencana bagi seluruh makhluk hidup kalau itu akan terjadi"

"Bahkan kita sekalipun tidak bisa berkutik jika itu akan terjadi"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 99

    Wush!Li Fan, Zhu long, dan Xiao Yu mendarat dengan mantap di tanah, dan membuat tanah tersebut mengalami keretakan.Sedangkan Ling King King, wanita itu hampir saja terjatuh ketanah, tapi untungnya ada Xiao Yu yang menangkapnya menggunakan auranya. Jika tidak, mungkin wanita itu akan terhempas ketanah.Mata Li Fan menjadi dingin ketika menyapu seluruh area luar lembah. Dia dapat merasakan ada lebih dari ribuan binatang tingkat raja, yang sedang berkeliaran.Dan masih banyak lagi binatang yang ada di dalam area luar lembah hancur.Dengan tenang, dia kemudian berjalan masuk kedalam lembah lebih jauh lagi, bersama Zhu long dan Xiao Yu.Sedangkan Ling King King, wanita itu merasa tegang dan gelisah. Pasalnya, dia sama sekali belum pernah datang ke lembah ini. Ini adalah pengalaman pertamanya memasuki lembah yang paling berbahaya di Alam Tengah.Ketika mereka sedang berjalan, mereka berempat kemudian dapat merasakan ada suat

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 98

    Keesokan harinya....Terlihat, ada 360 orang yang sedang berkumpul. Mereka terlihat sangat antusias dan tidak sabar menunggu sesuatu.Mereka semua adalah orang-orang yang telah lolos pada tahap pertama. Dan kini mereka semua sedang menunggu seorang tetua, yang akan memimpin terjadinya tahap kedua yang akan berlangsung.Wush!Dari dalam sekte, seorang pria tua melesat dengan melayang di langit. Pria tua itu adalah salah satu tetua terhormat yang ada di sekte Pedang Surgawi. Tetua ini berbeda dengan tetua yang pertama.Melihat sosok tersebut, semua orang menatap dengan kagum dan takut terhadap pria tua itu.Setelah itu, tetua tersebut kemudian turun dari langit, dan mendarat di pelataran sekte yang ada.Ketika mendarat, tetua itu kemudian menyapu pandangnya ke segala arah, melihat semua orang.Pria itu menghembuskan nafasnya sebelum berbicara. "Aku adalah tetua terhormat nomor 9. Dan aku disini yang memimpin kalia

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 97

    Di tempat Li Fan berada...Semua tatapan terus tertuju kepada Li Fan seorang. Hanya karena Li Fan melakukan hal yang sama, namun kejadian yang berbeda. Semua orang menatap Li Fan dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang menatapnya dengan kagum, takut, panik, iri, cemburu, ngeri, dan ada juga kebencian.Namun, Li Fan sama sekali tidak menganggapnya serius. Dia hanya berdiri tenang di tempat, tanpa menghiraukan segala cemohan dan cibiran, yang mengarah kepadanya.Bahkan tetua sekte, tak berani bertindak karena sedang menunggu pesan balasan dari patriak sekte, yang tadi dia kirim lewat token giok.Karena merasa bosan menjadi pusat perhatian, Li Fan memutuskan untuk berjalan menuju ke depan batu Penentu Elemen.Semua orang menjadi lebih waspada ketika melihat Li Fan yang mulai berjalan. Bahkan tetua itu juga terlihat waspada.Tapi, dari arah pedalaman sekte, terbang sebuah token giok. Tetua sekte dengan cepat menangkap token terseb

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Ban 96

    "Tidak mungkin! Anak ini, dia tidak memiliki bakat, tapi memiliki kultivasi yang terbilang tinggi. Selain itu, dia juga memiliki 5 elemen yang berbeda! Sungguh tidak masuk akal!" Tetua sekte menggelengkan kepalanya. "Ataukah anak ini, tidak terkait dengan takdir?" Sambung tetua itu, wajahnya berubah ketika memikirkan bahwa Zhu long tidak memiliki kaitan dengan takdir.Wajahnya serius ketika menatap Zhu long. Pemuda itu terlihat sangat santai. Zhu long, pemuda itu masih berdiri di depan batu Penentu elemen, tanpa gerakan tambahan apapun.Tetua itu kemudian menghela nafas panjang. "Kau lolos!" Katanya. Semua orang yang tidak lolos atau gagal, menatap Zhu long dengan penuh keirian dan kecemburuan.Zhu long tersenyum tipis, di kemudian berjalan kearah Xiao Yu, dan berdiri tepat di samping wanita itu. Xiao Yu, hanya tersenyum tipis ketika melihat Zhu long, tatapannya beralih ke arah Li Fan yang belum di uji."Selanjutnya, peserta nomor 647!" Teriak tet

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 95

    1 hari kemudian..."Peserta nomor 498!" Teriak tetua terhormat sekte Pedang Surgawi. Suaranya menggema, membuat semua orang dapat mendengarnya dengan jelas.Kini, tersisa 150 peserta yang belum di uji akan bakat dan elemen nya. Di antara 497 peserta, hanya 347 saja yang lolos. Sedangkan 150 peserta lainnya, mereka tidak di terima atau gagal. Membuat peserta yang belum di uji merasa gugup.Seorang wanita dari kerumunan yang tersisa mulai melangkahkan kakinya maju, dan berhenti tepat di depan sang tetua. Dia kemudian menunduk dan memberikan penghormatannya kepada tetua, yang berstatus sebagai salah satu tetua terhormat sekte Pedang Surgawi.Wanita tersebut adalah Ling King King, musuh Guo Wang. Setelah memberikan penghormatan, Ling King King kemudian berjalan di depan batu Takdir dan melakukan seperti semua orang.Wush!Batu Takdir awalnya mengalami resonansi, kemudian batu tersebut mengeluarkan cahaya berwarna putih. Cahaya terseb

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 94

    "Tanpa membuang banyak waktu, kita akan memulai tahap pertama!" Kata tetua terhormat di Sekte Pedang Surgawi.Semua orang sontak bertepuk tangan. Mereka sangat antusias dan tidak sabar dengan tahap pertama dalam pengujian ini.Tetua terhormat itu kemudian membentuk segel tangan. Setelah itu, di samping kiri dan kanannya, muncul batu besar. Sebelah kiri berwarna hitam, sedangkan sebelah kanan berwarna putih.Melihat kedua batu itu, semua orang menatap dengan penuh kebingungan dan keheranan. Nyatanya, mereka semua tidak tahu dengan batu tersebut, membuat mereka merasa tidak mengerti dengan tahap pertama ini.Dari antara banyaknya kerumunan, seorang pria memberanikan dirinya untuk bertanya kepada pria tua yang berstatus sebagai salah satu tetua di Sekte Pedang Surgawi itu."Tetua, batu apa itu? Dan apa hubungannya dengan tahap pertama ini?" Tanyanya dengan alis berkerut.Mata tetua itu menyipit, merasa marah dan tak menyangka dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status