Bab 18
"Kenapa Kakak seperti menginterogasi ku saja," ucap Elvan. "Apa jangan-jangan kakak seorang polisi?" tanya Elvan.
"Aku hanya bertanya, sudah sekarang sebaiknya kau mentraktirku. Aku bahkan meninggalkan makan siang ku untuk datang menemuimu tanpa berpikir panjang."
"Baiklah, ayo!"
Genta kembali berpikir tentang Bos Josh itu. Sebenarnya siapa dia? Bos Alex saja tunduk kepada Bos Josh, yang Genta sangat ingin cari tahu sebenarnya siapa dia. Genta berharap apa yang ada dalam pikirannya salah, kalau ini ada campur tangan Hardana.
***
Alex sedang bersama Genta, kali ini dia ingin Genta melakukan satu pekerjaan untuknya. Ini yang memang Genta harapka
Bab 19Genta sedang bertemu dengan Letnan Melden di sebuah pusat perbelanjaan, mereka tidak bisa bertemu dengan bertatap muka. Mereka harus seperti orang yang tidak saling mengenal. Mereka seperti pengunjung pusat perbelanjaan yang sedang memilih barang yang akan mereka beli. Genta hanya akan melaporkan apa yang sudah dia dapat beberapa hari ini.Melden menghadap rak seolah memilih barang yang akan dibeli, "Kau bahkan semakin sama seperti mereka," ucap Letnan Melden.Hal yang sama, Genta lakukan. Mereka tidak saling menatap, "Bukankah itu bagus," jawab Genta."Apa yang kau dapat?" tanya Melden, dia bersikap sedang berbicara dengan seseorang di earphone yang ada di telinganya."Aku mulai menemukan jalan untuk
Bab 20Gala pergi kemana Raffardian dilahirkan, tempat tinggal Raffa yang Paman dan Bibinya jual untuk menutupi hutang mereka. Gala berencana ingin membeli rumah itu untuk Raffa, dan dia tidak memberitahu Genta kalau dirinya yang akan membeli rumah Raffa.Gala mencari informasi tentang masa kecil Raffa sudah sejak lama tapi seperti memang sulit untuk Gala mendapatkan informasi tentang keluarga Raffardian.Sampai orang suruhan Gala mendapatkan informasi, setelah Raffa mengalami trauma waktu itu Gala bahkan mencari keberadaan Paman dan Bibinya.Mereka tinggal di sebuah rumah yang mereka sewa, hanya rumah kecil. Anak mereka bahkan pergi meninggalkan orang tua yang menurut mereka yang hanya suka menghambur-hamburkan uang..Mungkin ini yang
Bab 21Gala berjalan masuk untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya, sejak kemarin dia bermalam di Bar itu. Dia bahkan bilang kepada Genta kalau dirinya sedang di tempat temannya. Gala berjalan melewati beberapa orang yang menundukkan tubuhnya hormat karena kedatangannya.Gala duduk dan menatap seseorang di depannya. Seketika Gala terkejut saat melihat siapa yang ada di depannya. Seseorang yang Gala harap tidak mengenal dunia hitam, seseorang yang selama ini tidak pernah tahu pekerjaan apa yang Gala lakukan ada di depannya."Kenapa kau disini?" tanya Gala."Kak. Kau ...""Jaga bicaramu, dia tuanmu," ujar Alex tapi Genta tidak menghiraukan ucapannya.
Bab 22"Genta, tunggu!" panggil Gala, Genta bahkan tidak mendengarkan panggilannya."Kenapa dengan anak itu, dia tidak sopan sekali. Dia tidak menjawab panggil Tuan Muda." Saat Alex akan mengejar Genta tapi Arga menahannya."Kau lancang sekali, aku ingin memberi anak itu pelajaran.""Diamlah, biarkan kakaknya bicara dengannya," ujar Arga."Kakak? Siapa maksudmu?" tanya Alex yang terlihat bingung."Orang yang bersamamu itu adalah adik tuan muda Gala," ucap Arga."Kau pasti bercanda." Alex tidak percaya dengan apa yang dia dengar."Ap
Bab 23Inilah yang Gala takutkan, saat Genta mengetahui kebenarannya. Bukan masalah kebohongan yang Gala lakukan tapi hal kriminal yang keluarga Gala lakukan yang membuat Genta kecewa. Dia bahkan yang akan membongkar bisnis ilegal keluarga Gala. Keluarga yang menolong dan membuatnya menjadi sekarang, haruskah Genta melawan mereka?"Ahh ..." terikanya frustasi.Gala melampiaskan emosinya dengan melemparkan gelas minuman keras yang sejak tadi menemaninya, membuat gelas itu pecah begitu saja setelah membentur dinding yang tak jauh dari tempat Gala duduk.Gala hanya ingin Raffa mengerti kalau dirinya tidak pernah menganggapnya sebagai boneka, dia menyayangi Raffa sebagai adiknya sendiri. Bukan karena dia ingin memanfaatkan untuk menjadi Genta, karena itu tidak benar.
Bab 24"Kau ingin aku menyerahkan diriku ke pihak berwajib dan mengakui tentang bisnis ini sekarang agar kau memaafkan ku?"Genta hanya diam, dia bingung dengan hatinya beberapa hari ini. Dia ingin menenangkan pikiran tapi Gala mendatanginya. Dia belum menetapkan hatinya untuk memilih apa yang harus dia lakukan saat kebenaran yang Gala tutupi terbuka. Semua seperti tiba-tiba untuknya, dan dia tidak bisa memilih mana yang harus dia lakukan."Oke, aku akan menyerahkan diriku kepada pihak berwajib, kalau itu bisa membuktikan apa yang aku katakan benar."Gala berjalan menuju pintu, mereka sedang berbicara di ruangan Alex. Mereka tidak ingin semua tahu masalah keluarganya. Ini juga pertama kalinya Gala datang, biasanya dia akan bertemu di Bar yang kemarin, untuk memb
Bab 26Entah apa yang Genta sedang pikirkan dan rasakan tapi sejak perdebatannya dengan Gala waktu itu, sikapnya lebih banyak diam. Dia masih tetap bersama Alex. Dia juga tetap melakukan tugasnya sebagai mata-mata. Namun, entah apa yang Genta rencana hanya dia yang tahu."Arion …" panggil Alex."Maksudku.. Tuan Arion. Aku ...""Bersikaplah seperti biasa, aku tidak ingin Anda menganggap ku sebagai atasan Anda, karena aku bukan atasan Anda!" tegas Genta."Katakan apa tugas ku." lanjutnya."Hari ini Tuan Gala akan melakukan pertemuan jadi kau yang akan menemaninya." Walaupun sedikit canggung untuk memerintah Genta tapi Alex tetap me
Bab 27Genta membiarkan tubuhnya basah karena guyuran air dari shower yang dia nyalakan. Tadi setelah dari tugasnya, dia memilih pulang, kebetulan Gala juga belum sampai rumah saat Genta pulang. Pikirannya tidak henti-hentinya memikirkan apa yang sudah dia, apa pilihan yang diambil salah atau benar, dan masalah lain yang semakin hari semakin membuatnya harus segera memilih apa yang harus dilakukan.Seperti tugasnya menjadi mata-mata, dia tidak bisa begitu saja lupa tentang tugasnya itu tapi dia juga bingung apa yang harus dia lakukan. Saat lawannya adalah keluarga yang membuatnya hidup sampai saat ini. Dalam guyuran air, Genta memejamkan mata sambil terus berpikir apa yang harus dia lakukan.***Selesai mandi, terdengar suara pintu terbuka. Pikir Genta s