Share

POV : Hisyam Prayuda

Sejak semalam, wajahnya masih terbayang di benakku. Wajah sangat tak asing bagiku. Tetapi dimana aku berjumpa dengannya?

"Silakan masuk." ujarku seraya menutup kembali map cokelat berisi data gadis berambut ikal sebahu di hadapanku. Hari ini ia sangat cantik dengan balutan dress selutut bewarna mint blue.

Dadaku kian berdesir menyaksikan gadis ini berada di depanku, lamat-lamat ku perhatikan wajah manisnya yang sungguh tak asing bagiku.

"Clara Putri Aditya, Apa yang membuat Anda ingin bekerja di radio ini, menjadi seorang penyiar? Kelihatannya Anda bukan gadis biasa." ujarku.

Pertanyaanku sontak membuatnya gugup, bisa ku lihat dari raut wajah cantiknya. Kendati rasa gugup sangat terasa dari dirinya, dia tetap anggun menjawab segala pertanyaan yang keluar dari mulutnya.

Pemandangan ini sungguh indah, dia datang dalam kehidupanku seolah menjadi titik cerah supaya Ayah serta Bunda percaya bahwa aku punya pacar dan tidak lagi memaksa perjodohan konyol itu.

Seminggu lalu Ayah memberikan ultimatum padaku untuk segera mendatangkan seorang gadis di hadapan mereka, mengingat usiaku yang memasuki kepala tiga, aku dituntut untuk segera menikah. Saat melihatnya, aku seperti mendapat jawaban, kecantikannya mengalihkan duniaku sejak dua hari lalu.

"Baiklah Clara, kamu saya terima. Saya senang dengan jawaban kamu. Selamat bekerja, semoga kamu nyaman bekerja disini. Semua hal tentang pekerjaan bisa kamu tanyakan pada Agnes." ujarku.

"Clara, kamu saya terima bukan hanya sebagai penyiar radio baru di sini, kamu juga aku terima menjadi bagian yang ku tempatkan di sudut hatiku yang terdalam" tutur batinku

Sebelumnya ada Selvy-mantan kekasih- sekaligus sahabatku yang menempati relung hati ini, namun pengkhianatannya masih jelas terasa. Selvy pergi meninggalkan hati sekaligys mimpi-mimpiku. Kini kehadiran Clara adalah anugerah dari Sang Kuasa sebagai pengobat hati.

Tapi tunggu!

Mengapa aku juga melihat Hisham memiliki ketertarikan yang sama pada Clara? Haruskah aku merebutnya dari Hamish? Atau ini hanya penilaianku saja.

Sejak SMP, hubunganku dengan Hamish tidak harmonis, dia selalu diberi kasih sayang dan kebebasan memilih yang ia suka. Sedangkan aku? harus selalu menuruti apa mau Ayah dan Bunda.

Hamish dan Aku beda ibu tetapi satu Ayah. Seorang yang aku panggil Bunda adalah ibu kandung Hamish yang telah merawatku sejak Mama meninggal saat aku masih berusia lima tahun. Meski Bunda adalah ibu tiriku, aku tidak pernah merasakan ketidakadilan pada kasih sayangnya, bahkan sebelum Hamish ada di dunia, dia selalu menyayangiku seperti kasih sayang Mama padaku.

Namun, sejak SMP aku merasakan ketidakadilan pada hidupku, berawal dari sekolah impianku yang justru Hamish dapatkan, aku? harus mengikuti pilihan Ayah dengan alasan aku lah pewaris utama semua bisnis Ayah..

Hingga kini, meski berada di gedung yang sama, obrolan kami layaknya karyawan dengan atasan. Dirumah? Aku memilih menghindar darinya.

Clara bukan wanita pertama yang menjadi tambatan hatiku dan Hamish, ada Selvy sebelumnya. Meski akhirnya Selvy jatuh ke pelukanku, bukan berarti perselisihan kami usai.

Clara Putri Aditya, Siapakah yang engkau pilih? Aku atau Hamish?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status