Share

Berangkat Ke London

Makan siang kami berjalan dalam kebisuan, aku lebih memilih menuntaskan makan siangku dengan segera tanpa banyak bicara.

Sebuah pesan masuk, terlihat nama Mama tertera sebagai pengirimnya. Gegas aku membacanya, mungkin ada kaitannya dengan kabar Hamish, semoga.

"Hamish sudah siuman, dia ingin bertemu denganmu."

Sebuah kalimat istimewa yang kutunggu sejak tadi.

"Hamish sudah siuman," ucapku pada Hisyam disambut dengan ekspresi terkejutnya.

Aku melambaikan tangan tanda untuk pelayan agar membawakan bill-nya untuk kami.

***

Tidak ada lagi Mama, Papa serta orangtua Hamish yang berdiri di luar ruang UGD. Mereka pasti sudah berkumpul dan bertemu Hamish. Di ruangan UGD dengan kapasitas hanya untuk tiga orang saja aku melihat Hamish tergeletak di atas dipan rumah sakit dengan wajah yang lebih segar, tidak lagi pucat seperti tadi.

"Clara, Hamish sudah siuman, Alhamdulillah," ucap Tante Melati.

Dengan mata berbinar, kuhampiri Hamish yang tersenyum padaku.

"Abang harus kuat, ya. Abang harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status