Share

Sidang Pertama

...

"Nggak usah anggap dia ada. Biarkan saja! Anggap dirimu lebih mulia daripada raja dan presiden di hadapan lelaki baji*ngan itu," ucap Lyan saat sedang mengemudikan mobilnya menuju pengadilan.

"Jantungku deg-degan, Bee. Serius! Aku takut," ucap Almira sambil mengeratkan genggaman pada kedua tangannya sendiri. "Pasti nanti juga akan banyak media yang ngeliput, deh."

"Nggak apa. Anggap ini simulasi," jawab Lyan.

"Simulasi apaan?"

"Simulasi jadi artis dadakan. Mantan suami kamu juga dah jadi artis dadakan dia. Pemberitaan media gencar memburu mereka. Untung saya cerdas! Jadi kamu aman dari serbuan wartawan."

"Cerdas! Tapi kelewatan cerdas, sampai aku nggak bisa menebak apa yang kamu pikirkan."

"Itulah plot twins. Sulit ditebak endingnya," kelakar Lyan.

Masih dalam kondisi seserius ini, Lyan masih sempat saja bercanda. Almira membatin.

Baru saja mobil sampai di depan gedung pengadilan, wartawan berbondong-bondong menuju mobil Lyan. Bahkan saat keduanya turun, dirinya sangat kesulitan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status