Share

Talak

Author: Maey Angel
last update Last Updated: 2022-10-13 22:39:17

“Kamu terkena gonore. Infeksi bakteri menular seksual yang biasanya ditularkan melalui kegiatan seksual.”

Almira kaget tentunya. Selama ini dia tak pernah melakukan hal buruk bahkan menyimpang seperti yang Suaka katakan.

“Ba-gaimana mungkin? Aku setia selama ini. Bahkan tak sedikitpun terpikir melakukan dengan selain suamiku sendiri,” lirih Almira tak percaya.

“Kalau misal kamu tak merasa melakukannya, itu berarti suami kamu yang membawa penyakit itu ke dalam tubuhmu. Kalau misal tidak segera ditangani, maka bisa menyebabkan infertilitas,” terang Suaka. “Meski kadang gonore ini tanpa gejala, alangkah lebih baiknya suamimu ajak ke sini untuk diperiksa juga. Aku yakin, semuanya akan lebih jelas siapa yang sudah membawa penyakit itu.”

“Apa tak bisa disembuhkan?”

“Bisa. Beruntung ini terdeteksi dini, jika tidak? Aku tak bisa menjamin nyawa kamu bisa baik-baik saja.”

Almira pasrah. Inilah sebabnya kenapa suaminya sering mengeluhkan bau. Bahkan setiap malam, suaminya telat pulang. Almira pikir jika Zidan pulang malam karena lembur bekerja. Namun, jika benar adanya hal ini karena yang dilakukan Zidan makan ia harus mendapatkan penjelasan.

Almira menghubungi Meysila bahwa akan menjemput Nadine setelah urusannya selesai. Beruntung sahabatnya itu sangat baik hingga berkenan dititipi anaknya untuk beberapa saat.

“Apa aku tanyakan langsung ke kantornya saja?” batin Almira.

Perasaan bingung bercampur lara, Almira bertekad menyampaikannya. Almira menaiki ojek dan bergegas menuju kantor Zidan.

“Bisa bertemu dengan Pak Zidan Zinaid?” tanya Almira pada petugas HRD.

“Kebetulan Pak Zidan sedang berada di luar. Mungkin satu jam lagi baru akan kembali, Bu,” jawabnya.

“Bisakah Anda teleponkan beliau? Bilang istrinya menunggu di kantor dan cepatlah pulang.”

“Maaf, kalau sedang di luar kami tak bisa menghubungi. Baiknya Ibu telepon langsung saja melalui ponsel Ibu,” ucap karyawan HRD.

Zidan adalah karyawan yang jabatannya sudah sedikit naik di perusahan jasa itu. Awalnya yang hanya karyawan biasa, merangkak Zidan bisa menduduki jabatan manager accounting di perusahaan itu. Tentu saja, semua ini berkat dukungan Almira yang rela resign demi Zidan agar tetap bisa bekerja di kantor yang sejak dulu ditempatinya untuk bekerja. Almira yang memutuskan menikah dengan teman satu kantor itu, rela mengalah dan mundur demi kebijakan kantor yang tidak membolehkan sesama karyawan bekerja dalam satu kantor jika menikah dengan satu rekan kerja.

“Mas,” panggil Almira saat mendapati Zidan kembali dua jam di ruangan suaminya.

“Kenapa kamu di sini?” tanya Zidan kaget.

“Mas, aku ingin bicara sesuatu.”

Zidan duduk di kursinya. “Apa yang hendak kamu katakan?” tanya Zidan.

Almira memberikan surat check up kesehatannya yang ia dapatkan pada Zidan. “Bacalah!”

Zidan membukanya dan melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

“Kamu harus di check up juga. Karena aku tak pernah melakukan hal menjijikan selain denganmu. Jadi, katakan padaku. Siapa saja wanita yang sudah kamu tiduri?”

Kali ini Almira tak bisa membendung amarahnya. Jika hanya masalah ringan, ia tak memikirkan dalam-dalam. Namun, jika sudah menyangkut noda pernikahan, ia tak dapat menerimanya.

“Apakah kamu sudah hilang kewarasan! Di sini kamu yang bermasalah dan berpenyakitan. Kenapa justru menuduhku, hah?! Kamu pikir aku semurahan itu?” bentak Zidan tak terima. Pembelaan diri yang memang fakta ia lakukan, tidak boleh Almira ketahui.

“Lalu, datang dari mana penyakit itu? Jika bukan kamu, siapa? Suami tetangga? Kamu sudah salah, ngeyel. Mari kita buktikan dengan tes di rumah sakit. Jika kamu tidak mau, maka ….”

“Maka apa? Kamu minta cerai? Oke. Aku ceraikan kamu sekarang juga. Tanpa harus kamu susah-susah mencari kesalahanku. Kamu bebas tidur dengan lelaki model apapun. Sekarang, kamu keluar dari ruanganku. Keluar!”

“Mas?!” pekik Almira.

“Bukankah ini yang kamu inginkan dari awal? Sengaja mencari-cari kesalahanku padahal kamu sendiri yang tak becus jadi istri!”

Almira tak kuasa menahan laju air matanya. Perkataan Zidan tak bisa lagi ia terima.

“Baiklah! Meski bukan ini yang aku inginkan. Aku akan keluar dan pergi dari hidupmu, Mas! Tapi jangan harap kamu bisa bertemu dengan Nadine. Ayah be*nsek kayak kamu nggak layak sebagai sosok Ayah! Kamu lihat saja! Di sini, kamu yang salah dan bukan aku.Jadi, perceraian ini kamu yang akan menyesalinya,” jawab Almira dengan nada emosi lalu beranjak pergi meninggalkan Zidan.

Almira menaiki ojek onlinenya menuju taman kota. Menikmati segelas kopi yang menjadi obat penghilang stresnya selama ini.

“Boleh saya duduk?” Almira menengok pada sosok yang bersuara di sampingnya.

Almira bergeser tanpa menjawab. Tetap tatapannya melihat lurus ke depan dan menyesap segelas kopi yang masih mengeluarkan asap itu.

“Kopi tak bagus untuk kesehatan. Lebih baik Anda minum air mineral atau jus.”

Almira kembali menengok pada lelaki itu. “Uruslah masalahmu sendiri, Tuan. Jangan urusi masalahku,” ucap Almira tak suka.

“Saya tidak sedang mencampuri urusanmu. Saya hanya mengingatkan! Dasar cewek keras kepala,” umpatnya lalu beranjak pergi.

Almira yang tadi sempat marah pada Zidan, kini bertambah kesal dengan perbuatan lelaki yang tak dikenalnya itu. Lelaki misterius dengan badan tegap dan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya.

Almira beranjak setelah dua jam di taman kota melepas sedihnya. Ia tak ingin sahabatnya tahu, jika ia sedang tak baik-baik saja.

“Mama ….” Nadin berlari ke arahnya yang baru sampai di rumah Meysila. “Mama lama banget,” adu Nadin.

“Maafin Mama ya?”

“Anakku rewel ya, Mey?” tanya Almira pada Meysila.

“Enggak. Cuma mungkin keinget kamu yang belum pulang. Eh, kamu kenapa? Mukanya sembab gitu?” tanya Meysila yang sepertinya tahu akan kondisi Almira.

“Aku nggak apa. Mey, boleh malam ini aku menginap di rumahmu?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Karena Bau Terasi    pelajaran

    ...Kehidupan Almira dan Lyan memang baru saja dimulai. Almira juga merasa bahagia sudah bisa dipertemukan dengan jodoh pengganti seperti Lyan. Namun, bukan berarti Almira juga akan mengikuti jejak Lyan sebagai selebritas. Almira memilih menggeluti dunia fashion dan kuliner daripada ikut dalam glamornya dunia entertain."Bang, beliin cilok yang ada sambal mayonaisenya," celetuk Almira saat Lyan baru saja pulang dari syuting jam 2 pagi."Jam berapa ini, Ai?""Tapi dede mau makan itu. Ya?""Nggak ada yang buka jam segini. Besok aja ya?"Lyan mencoba membujuk istrinya yang sedang dalam fase ngidam akut, agar mau mendengarkan kata-katanya. Nyidam Almira kali ini cukup membuat Lyan kerepotan. Pasalnya, Lyan tidak boleh pulang bekerja dengan baju yang berbeda seperti saat pergi dari rumah.Lyan tak marah dan justru ia senang. Di pernikahannaya yang menginjak 5 bulan, Tuhan memberikan kepercayaan seorang anak di rahim Almira. Meski banyak permintaan Almira yang kadang membuat pening kepala,

  • Karena Bau Terasi    masa lalu

    ...Suaka dan Lyan, masuk ke dalam ruang persidangan. Sepanjang turun dari mobil, para wartawan memberondong dengan banyak pertanyaan yang sama sekali tidak mereka tanggapi. Abbas dan Farhan sudah bersiap untuk mengikuti sidang putusan perkara kasus Raisa dan Lyan yang berujung pada semua kasus yang sudah terjadi pada Almira dan Desy. Sebagai para suami, Almira dan Desy adalah kewajiban mereka untuk melindungi.Pembacaan surat pernyataan damai dari pihak Raisa dibacakan. Namun, pengacara Lyan tetap menolak dan meminta agar Raisa dimasukkan bui atas perbuatannya. Bahkan, kini semua saksi kasus Raisa datang. Ada Zaskia, Zidan dan juga beberapa orang yang sudah dibayar mahal untuk melancarkan aksi Raisa untuk mendapatkan hukuman yang setimpal.Ketukan palu menandakan sidang putusan selesai. Dan Raisa, dijatuhi hukuman penjara 5 bulan masa percobaan dan denda 1 miliar atas kasus yang ia sandang ini. Raisa memandang Lyan sinis. Bahkan dia sangat menyesal karena sudah membuang banyak uang

  • Karena Bau Terasi    kebersamaan keluarga

    ..."Kamu bersiap, Ai. Hari ini kita akan hadir di persidangan terakhir kasus kamu yang diajukan kembali. Kali ini kamu harus kasih hadiah spesial kalau Abang bisa menangin kasus Desi dan kamu sekaligus," ucap Lyan saat sedang dipakaikan kemeja oleh Almira."Hm … harus ikut ya?" "Kenapa? Kamu takut sama Zidan? Tenang saja. Dia sudah jinak sama Abang."Almira tersenyum dan membuat Lyan semakin gemas. Keduanya keluar kamar dalam keadaan yang tentunya sangat bahagia setelah 3 hari bulan madunya ke SIngapura. Baru malam ini, mereka kembali karena ada panggilan sidang akhir dari banding yang Raisa ajukan."Sudah seger aja, Bang. Berangkat ke pengadilannya sekarang?" tanya Suaka."Iya, Ka. Katanya Bang Lyan, jam 9. Tapi dia sudah berkemas dari jam 7 tadi," ujar Almira."Oh. Pasti nggak sabar ya lihat Raisa dihukum berat. Selama ini ternyata dia bersembunyi dibalik topeng dan perisai hukum juga. Payah banget, untung gak jadi sama kamu, Kak," ucap Prisil ikut menimpali."Ibu mana?" tanya Lya

  • Karena Bau Terasi    sah

    .."Brengsek!"Raisa geram tidak kepalang. Pengacara Lyan berhsail membuktikan dirinya bersalh di depan hakim dengan membawa bukti yang kuat. Bahkan ia tidak menyangka jika kii dirinya harus terjebak dalam masalah yang ia buat sendiri.Besok adalah sidang putusan terakhir. Jika kali ini ia gagal juga, pupus sudah harapannya bisa kembali bersama Lyan. Yang ada dirinya harus merasakan dinginnya hotel prodeo."Pokoknya kita nggak boleh nyerah. Saya sudah bayar mahal kamu, buat bisa perjuangkan hak saya agar bisa hidup tenang bersama Lyan! Bukan bikin dia bahagia dengan wanita udik itu," ucap Raisa pada Holid Sikampul."Tapi di sana mempunyai bukti yang kuat. Kita hanya bisa meminta mediasi ulang dan mengajukan secara pribadi untuk berdamai. Semoga dia bisa memaafkan. karena itu adalah satu-satunya jalan agar Anda bisa bebas dari tuntutan yang Lyan ajukan," tutur Holid."Jangan ngasal, ya? Saya bayar kamu mahal buat ngebantu saya! Bukan malah membuat saya kalah di persidangan."Holid han

  • Karena Bau Terasi    datang

    ..."Sebetulnya waktu itu ibumu datang dan meminta balikan sama ayah. Tapi kamu tahu sendiri, pantang bagi Ayah kembali pada wanita yang sudah menyakiti Ayah. Kita akan cari Ibumu dan Ayah akan bantu menyelesaikan semuanya."Kali ini Zidan tersenyum dan memeluk Zinaid. Selama ini dia sudah salah menilai sang Ayah. Jika saja dulu ia datang pada Ayahnya, pasti saran sang ibu tidak akan bisa menjerumuskannya. Zinaid mengajak Zidan ke kantor polisi. Mencari dengan bantuan pihak berwajib lebih mudah dan ia juga akan mencarinya di sekeliling kota Bogor. "Kamu dengan Almira pisah karena apa?" tanya Zinaid saat sedang perjalanan pulang."Itu luka lama yang Zidan malas untuk mengungkitnya.""Intinya saja. Kenapa?" Terdengar helaan napas panjang yang Zidan lakukan. Mencoba menceritakan kembali masalahnya dengan Almira membuat hatinya seakan dirundung dengan penyesalan mendalam."Dia mengidap Gonore karena Zidan dan …."Zinaid menengok ke arah Zidan yang nampak menyesali perbuatannya pada Al

  • Karena Bau Terasi    menemui

    .."Saya akan membebaskanmu, asal kamu mau membantu klien saya. Dan ini semua tidak gratis dan juga instan. Saya akan melihat kamu benar-benar berpihak pada kami, sebelum kamu menginginkan bebas itu," ucap Abbas pada Zidan yang sudah mendekam di penjara.Akhirnya Lyan memutuskan menyetujui saran Abbas untuk meminta bantuan pada Zidan. Namun untuk hal itu, Lyan sudah memasrahkannya pada Abbas untuk bisa menyelesaikan semuanya tanpa harus membuat Lyan turun tangan karena pernikahannya hanyalah menunggu hari dan itu akan membuatnya sangat sibuk dan tidak ada waktu untuk mengurus hal yang rumit itu."Apa yang harus saya lakukan?" tanya Zidan bersemangat. "Apapun itu, akan saya lakukan. Saya ingin kebebasan, Ibu saya sendirian di rumah dan saya khawatir kejadian buruk menimpanya," imbuh Zidan."Baiklah. Kamu selama ini di pihak Raisa, bukan?" Zidan begitu kaget dengan pernyataan Abbas dan ia begitu gugup sekarang."Tidak usah berdusta di depan kami. Kami sudah tahu semuanya. Sebenarnya si

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status