Demi menegosiasikan sebuah proyek besar, istriku melakukan perjalanan bisnis selama setengah tahun. Pada hari di mana dia kembali, istriku muncul di hadapanku sambil bergandengan tangan dengan klien utama kami. Ironisnya lagi, bayi dalam kandungan istriku sudah berusia tiga bulan. Klien utama itu, dengan perut buncitnya, melemparkan sebuah kontrak ke arahku. "Pak Edwin, demi proyek ini, istrimu sudah banyak berkorban." "Kalau bukan karena menghormati Melissa, aku nggak akan mau bekerja sama dengan perusahaan kecil seperti punyamu ini!" Istriku menyentuh perutnya yang membuncit itu dan terlihat bangga. "Kontrak ini hasil negosiasiku. Ada satu syarat kalau kamu mau menandatanganinya, kita cerai!" Aku mengambil kontrak itu dan langsung merobeknya menjadi beberapa bagian. "Oke, kita akhiri pernikahan ini. Tapi, aku nggak akan menandatangani kontrak kotor ini!"
View MoreIbuku mundur beberapa langkah dan menatap Melissa dengan waspada."Bawa pergi! Aku takut diracun!"Melissa tampak malu. Dia menggigitnya sedikit untuk mencicipinya.Kemudian, dengan hati-hati, Melissa kembali menyerahkan sarapan itu pada ibuku."Jangan khawatir, Bibi. Ini nggak beracun dan rasanya enak."Ibuku sangat marah saat melihat jika sarapan itu dibeli dari luar."Melissa, apa menyenangkan bagimu untuk pergi ke luar dan membeli sarapan nggak enak ini guna membodohiku?""Kalau kamu benar-benar tulus, buatlah makanan sendiri!"Begitu mendengar kata-kata tersebut, Melissa menangkap jelas ada maksud tersembunyi di baliknya.Melissa pun langsung merasa senang. Dia buru-buru bertanya pada ibuku, soal makanan kesukaan ibuku.Akan tetapi, ibuku tidak mengatakannya secara terang-terangan. "Apa kamu nggak bisa menebaknya sendiri? Kalau kamu begitu bodoh, bagaimana kamu bisa memenuhi syarat untuk menjadi menantuku?"Dengan satu kalimat itu, Melissa pun menghabiskan waktu tiga bulan untuk m
Wajah Melissa langsung tidak sedap dipandang mata. "Kamu jelas-jelas tahu kalau semua itu nggak mungkin."Aku mencibir. "Lantaran kamu tahu kalau orang yang sudah mati itu nggak bisa hidup lagi, kamu seharusnya juga paham kalau perasaan yang sudah mati, nggak akan bisa dihidupkan lagi!"Melissa tetap tidak mau terima."Perasaanmu padaku sudah mati, tapi perasaanku padamu belum.""Seenggaknya kamu harus memberiku waktu untuk membiarkan perasaan itu terbakar menjadi abu."Aku membeberkan niat Melissa. "Jangan bicara tentang perasaan. Yang kamu inginkan sekarang cuma uang keluargaku."Begitu menyinggung soal uang, Melissa benar-benar kehilangan kendali.Dia menjerit-jerit seperti orang gila."Edwin, apakah salah kalau aku mementingkan uang?""Cuma karena aku mementingkan uang, kamu nggak bisa menyangkal perasaanku padamu.""Dulu, kamu pura-pura miskin dan menipuku. Itulah yang membuatku terperosok ke jalan yang salah.""Aku sudah bersamamu selama lima tahun. Jadi, nggak berlebihan kalau a
Rudy merendahkan sikapnya di depanku dan ayahku, tetapi tidak di depan Melissa.Ketika Melissa menendangnya, Rudy langsung melompat dan menendang Melissa belasan kali.Sambil menendang, Rudy juga memaki Melissa. "Dasar wanita jalang, kamulah yang sudah menyakitiku!""Awalnya, jelas-jelas kamu yang sengaja merayuku demi mendapatkan kontrak besar.""Sekarang, begitu melihat Tuan Edwin sudah nggak lagi menginginkanmu, kamu malah menyalahkanku.""Kamu pikir kamu itu siapa? Kamu itu cuma mainan gratisan buatku!"Melissa ditendang sampai berlumuran darah dan keguguran di tempat.Lantaran takut Rudy akan menimbulkan masalah di hotel milik keluargaku ini, aku pun buru-buru menghentikannya."Cukup! Rudy, kamu harus bertanggung jawab secara hukum, karena sudah menyakiti orang di depan umum.""Aku nggak peduli kalau kamu mau masuk penjara. Tapi, jangan mengotori properti keluargaku!""Keluar!"Rudy masih ingin mendapatkan pujian dariku."Tuan Edwin, wanita itu memang harus dipukul supaya menurut.
Para petugas keamanan itu pun buru-buru meminta maaf padaku. "Maafkan kami, Tuan Edwin. Kami nggak tahu kalau kedua orang ini sudah menyinggung Anda.""Kami akan segera menyeret kedua orang ini keluar."Setelah berkata seperti itu, mereka pun mulai mendorong dan mendesak Rudy juga Melissa.Rudy langsung tertegun."Apa yang kalian lakukan? Aku ini tamu kehormatan Grup Saloka!""Kalian salah orang. Yang harusnya diusir itu Edwin dan pelacur yang bersamanya itu!""Aku mau bertemu dengan Pak Brata Aku mau dia menegakkan keadilan!"Pada titik ini, tiba-tiba saja ayahku membuka pintu dan masuk.Ketika mendengar ada orang yang meneriakkan namanya, ayahku pun langsung mengerutkan kening."Apa yang terjadi? Siapa yang mencariku?"Rudy buru-buru menunjuk ke arahku dan mulai melapor."Pak Brata, bajingan ini datang untuk membuat masalah.""Dia melukai teman wanita yang kubawa dan menyuruh kami keluar.""Entah apakah penjaga keamanan di perusahaan kalian ini salah minum obat atau nggak, tapi merek
Setelah bekerja untukku selama beberapa tahun, Lusy-lah yang paling memahami keadaanku.Pada saat ini, Lusy memperhatikan wajahku dengan penuh perhatian dan menghiburku dengan hangat."Pak Edwin, jangan biarkan orang-orang busuk ini memengaruhi suasana hati Anda. Hari ini kita masih harus membicarakan masalah kerja sama.""Kalau nggak, aku akan turun tangan dan mengusir mereka berdua.""Lalu, aku akan memberi tahu Pak Brata agar berhati-hati terhadap kedua orang ini."Aku menggelengkan kepalaku. "Nggak perlu.""Semua gerak-gerik orang-orang ini berada di bawah pengawasanku dan ayah."Mulut Lusy langsung menganga karena terkejut mengetahui jika pertunjukan yang bagus akan segera berlangsung.Sebelum aku dan Lusy bisa duduk, Rudy juga Melissa melihatku dan Lusy.Kebiasaan buruk Melissa sebagai wanita yang "sangat percaya diri, menganggap dirinya tinggi dan bahkan sedikit sombong", kembali muncul."Edwin, bagaimana kamu bisa masuk?""Apa kamu nggak tahu malu, menyelinap masuk ke sini cuma
Kedua orang tuaku tertegun untuk sesaat. Kemudian, setelah memahami situasinya, mereka langsung menggebrak meja dengan marah."Dia benar-benar sudah keterlaluan. Jangan khawatir, Nak. Aku punya cara untuk membantumu melampiaskan amarahmu!"Ibuku sangat marah dan terlihat seperti ingin membelaku.Hidungku terasa pedih. Aku merasa begitu terharu, sampai-sampai ingin menangis."Nggak perlu, Bu. Dia pasti akan sengsara setelah meninggalkanku."Orang tuaku dengan sungguh-sungguh mengatakan jika mereka sudah terlalu tua untuk kembali bekerja.Mereka hanya punya satu anak dan bisnis keluarga masih membutuhkanku untuk mewarisinya.Aku pun merasa malu melihat uban yang perlahan tumbuh di kepala mereka.Selama bertahun-tahun, hanya demi Melissa, aku sudah menjauhi orang tuaku sendiri. Benar-benar anak yang tidak berbakti.Setelah kembali bersama orang tuaku, diam-diam aku mengambil alih bisnis keluarga.Dari luar, aku masih menjadi bos biro iklan "Era Baru" itu.Akan tetapi, sebagian besar energ
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments