Share
Bab 20
Tiba-tiba Nathan teringat bahwa beberapa hari ini ia tidak masuk kuliah, kemudian Nathan merasa linglung, tetapi tersadar kembali, "aduh, pasti aku akan dipanggil rektor ini"
Kemudian ponsel seharga dua belas ribu dolar miliknya mengeluarkan bunyi yang menandakan pesan masuk, maklum saja ponsel mahal tentu saja memiliki teknologi yang canggih, ponsel tersebut dapat digunakan untuk smart home seperti vila milik keluarga William di Beethoven Hills.
Dia melihat pesan teks tersebut, " Tuan muda, saya Dylan Farrow. Saya ingin memberitahu kepada anda bahwa mulai besok anda akan melanjutkan kuliah di universitas Reymore , jadi anda tidak perlu repot-repot untuk mengurus administrasi nya tuan muda!" Nathan terkejut, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan Berkuliah di universitas paling bergengsi di seluruh wilayah. Universitas tersebut adalah impian para remaja karena fasilitas nya yang sangat mewah dan juga mess yang seperti hotel bintang 5. Tetapi Nathan merasa dilema,
Related chapters
Kaya Itu Takdir Bab 21
Nathan sebenarnya sangat bimbang ketika dia akan mengatakan bahwa dirinya akan berangkat kuliah di Reymore Vile kepada bibi Dasy, dia sangat ingin menemani bibi Dasy tetapi dia juga tidak ingin membuat ayahnya kecewa. Karena itu Nathan menjadi ragu-ragu untuk mengatakan hal itu kepada bibi Dasy.Tiba-tiba bibi Dasy sudah duduk di sebelah Nathan, dan bertanya, "ada apa Nathan? Sepertinya kamu saat ini sangat gelisah?"Nathan sontak terkejut, dan tertawa kecil, "eh, tidak bi, aku hanya bingung saja"Bibi Dasy penasaran, "bingung karena apa nak?"Nathan diam sebentar, kemudian memberanikan diri untuk berkata, " Sebenarnya bi, baru saja Dylan mengirimi aku pesan. Katanya, ayahku ingin aku untuk berkuliah di Reymore University. Dan aku takut jika aku jauh dari bibi" wajah Nathan tidak bisa menahan emosi sedih.Bibi dengan cepat memahami, " Nathan, yang diinginkan ayahmu adalah yang terbaik untukmu, universitas itu memang yang paling terbaik di neg
Kaya Itu Takdir Bab 22
Karena ia baru membeli ponsel itu jadi daya pada ponsel itu tidak terisi penuh. Setelah mengisi daya ponselnya ia segera menghubungi Dylan lagi, setelah panggilan tersambung Nathan segera meminta maaf, "maaf Dylan tadi ponselku kehabisan baterai" Dylan menjawab dengan sopan, "anda terlalu sopan kepada saya tuan muda. Sebenarnya saya ingin memberitahu Anda bahwa jam pelajaran kuliah anda dimulai besok lusa. Jadi besok anda akan berangkat ke asrama terlebih dahulu. Jika anda tidak terburu-buru, anda dapat mampir ke sini sebentar" Nathan merasa agak lega, "tidak perlu, aku takut merepotkan kalian. Besok aku akan langsung pergi ke asrama saja" Mendengar itu Dylan agak kecewa, akan tetapi tidak ia ungkapkan, "baiklah tuan muda" "Kamu masih ingatkan jika kamu akan menjaga bibi Dasy sampai aku menyelesaikan studiku?" Sebelum Dylan menjawab Nathan melanjutkan, "jangan sampai bibi Dasy terluka, dan ingatkan dia untuk makan!" Dylan tersenyum, "baiklah t
Kaya Itu Takdir 23
Mike Bryan segera berlari menuju lantai bawah dengan tergesa-gesa, dan kemudian memasuki lift sambil menekan tombol kelantai bawah Mike merapikan pakaiannya.Saat ini Nathan yang tengah duduk di ruang tamu VVIP Hotel Heaven Deluxe merasa kagum dengan dekorasi interior didalam ruangan tersebut. Karena ruangan ini adalah ruang VVIP tentu saja dekorasinya sangat mewah dan nomor satu.Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, kemudian sesosok pria dengan tubuh tinggi ideal masuk kedalam ruangan dengan setelan jas rapi, kemudian ia menunduk dan berbicara dengan hormat kepada Nathan, "Selamat datang tuan muda, perkenalkan saya adalah Mike Bryan Juru bicara keluarga William di Beethoven Hills. Sekaligus direktur The Heaven Deluxe." "Sebelumnya saya meminta maaf karena tidak menyambut Anda, karena saya tidak mengetahui jika anda akan datang sepagi ini" ternyata dia adalah Mike Bryan. Dia memang paling ditakuti di Beethoven Hills, tetapi jika dia berada dihadapan keluarga William Mike t
Kaya Itu Takdir Bab 24
"tidak, tidak. Sebelum ini aku sebenarnya sedang sakit. Dan obat ini aku beli dari resep dokter Sykes. Tapi entah mengapa, aku menjadi sehat seperti sedia kala." Keringat deras mengucur deras dari tubuh Nathan, bukan keringat seperti berolahraga, akan tetapi keringat ini membawa hal buruk dari dalam tubuh."Benarkah? Apakah tuan muda membeli obat dari resep dokter Sykes?" Tanya Mike penasaran. "Benar" jawab NathanMike kagum, "wah obat dokter Sykes benar-benar ajaib" ada rasa takjub di hati Mike kepada dokter Sykes. Akan tetapi Nathan merasa cemas, apakah obatnya tertukar pada saat ia menolong pria misterius waktu itu? Tapi kecemasan nya tersebut dipendam sendiri dihatinya. Saat Nathan ingin berdiri, ia merasakan tubuhnya yang sangat ringan. Bahkan Nathan merasa lebih gesit dari sebelumnya. "Wah, aku merasa berkali-kali lipat lebih sehat dari sebelumnya" seru Nathan sambil kegirangan.Mike tersenyum, "baiklah tuan muda, sekarang kita harus ke atas jika and
Kaya Itu Takdir Bab 25
Ketika mendengar bahwa Nathan sudah ada di hotel, Mike segera menghubungi pilot untuk mempersiapkan helikopter, agar ketika Nathan siap, maka mereka segera berangkat.Kemudian pelayan itu menggeser pintu helikopter untuk Nathan dan Mike, "silahkan tuan muda, semoga perjalanan anda menyenangkan" sambut pelayanan tersebut."Terimakasih." Jawab Nathan, kemudian Nathan masuk kedalam helikopter diikuti oleh Mike. Kemudian pelayan tadi menutup pintu helikopter.Bangku helikopter, terbuat dari bahan kualitas tinggi impor dari Italia, bahan tersebut sangat nyaman jika diduduki oleh seseorang. Helikopter tersebut memiliki rata rata terbang, 120km/jam. Jarak menuju asrama Reymore University dapat ditempuh hanya dalam waktu setengah jam saja. Karena helikopter ini digunakan untuk para VIP maka kenyamanan adalah nomor satu.Nathan terkesan dengan helikopter ini, bukan hanya karena tampilannya yang elegan tapi juga karena helikopter ini sangat nyaman."Bagaiman
Kaya Itu Takdir Bab 26
Rektor Berlari menghampiri, "selamat datang.." belum selesai rektor tersebut selesai berbicara tiba-tiba Mike membangunkan Nathan, "Tuan muda, kita hampir sampai, mohon bagunlah." Karena terlalu nyaman Nathan sampai tertidur, tetapi aneh, karena mimpi tersebut sangat nyata. "Anda pasti kelelahan sampai tertidur tuan muda" lanjut Mike, "tidak, mungkin ini efek obat tadi" kata Nathan sambil mengusap kedua matanya.Ketika helikopter hampir mendarat. Nathan melihat gedung megah seperti istana raja, itu adalah asrama putra Reymore University.Karena mungkin biaya kuliah disini fantastis maka fasilitas nya juga luar biasa. Ketika helikopter mendarat di depan asrama tersebut, sudah ada beberapa orang yang menunggu, diantara lain adalah rektor dan dosen.Karena ini adalah universitas unggulan dan mewah, maka tatakrama adalah yang utama.Seorang wanita paruh baya dengan tubuh seksi elegan berjalan melenggang menuju helikopter.Ketika Mike menggeser pi
Kaya Itu Takdir Bab 27
Salah satu dari mereka bertanya, "rektor, apakah benar tuan muda William menjadi teman baru sekamar kami?" "Benar, dan jadilah teman yang baik kepadanya"Mereka segera menjawab, "tentu saja rektor"Nathan merasa malu, "teman-teman kalian tidak perlu terlalu sopan terhadapku, aku sekarang adalah teman kalian" "panggil saja aku nathan!"Donie menjawab, "tapi, anda adalah tuan muda dari keluarga.." sebelum selesai berbicara Nathan menyela, "itu kalau aku dirumah disini kita teman, jadi jangan sungkan terhadapku""Baik lah tuan, eh Nathan"Melihat mereka bertiga sudah akrab rektor berpamitan."Sepertinya kalian sudah akrab, ibu tinggal dulu ya?""Baik rektor"Setelah itu rektor meninggalkan mereka bertiga.Andrew kemudian memberi tahu Nathan dimana tempat tidurnya, "Nathan disinilah tempat tidur mu, aku yakin kamu akan betah disini" Nathan tersenyum, "benar disampingnya ranjangku terdapat pemand
Kaya Itu Takdir Bab 28
Ketika hari pertama masuk kuliah, Nathan mengenakan seragam yang disediakan oleh universitas, seragam tersebut memiliki bentuk seperti jas, namun berwarna mencolok dengan logo universitas di sebelah dada bagian kanan.Karena universitas Reymore adalah universitas terbaik, jadi setiap ada mahasiswa baru akan diadakan upacara penyambutan.Seperti Nathan saat ini, "apakah aku terlihat tampan teman-teman?" Tanya Nathan kepada kedua temannya.Donie menjawab, "benarkah itu dirimu Nathan? Kamu sangat tampan"Andrew juga berseru, "lihat tubuhnya, sangat ideal, aku sangat iri""Kalian ini menggodaku ya? Aku kan bertanya saja" ujar Nathan sambil tersenyum."Tidak, kamu memang tampan" jawab Andrew cepat.Donie segera menarik lengan Nathan, "cepat nanti terlambat""Baik, baik"Nathan menuju ke arah dosen yang sudah menunggunya,Pada saat itu juga upacara telah dimulai da
Latest chapter
