Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 04. Kejadian Tak Terduga

Share

04. Kejadian Tak Terduga

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-22 16:39:45

James sempat terkejut dan ketakutan melihat sorot mata tajam Rendy. Namun, ia mengenyahkannya karena mengingat Rendy hanyalah sampah di Keluarga Huang.

"Cindy, pakailah gaun pesta yang bagus agar bisa menarik perhatian Naga Perang!' ucapnya sambil melirik mengejek ke arah Rendy, “aku akan menjemputmu nanti.”

Setelahnya, James pun pergi ditemani oleh Vera yang mengantarkannya ke depan.

Sikap wanita paruh baya itu begitu hormat, berbeda jauh saat menghadapi menantunya.

***

"Kamu harus mengendalikan emosimu, Ren ... kalau mau masuk ke dalam bisnis Huang Industries, kamu harus bersikap tenang dan tidak gampang marah!" ucap Cindy kala mereka berdua

"Aku tidak suka pandangan matanya yang mesum, yang melecehkanmu, Cin!"

"Tenang saja, aku bisa menjaga diri. Oh, iya, aku hendak beli gaun pesta yang pantas untuk aku pakai nanti saat bertemu Naga Perang. Apa kamu bisa menemaniku?"

"Tentu saja! Aku dengan senang hati akan menemanimu untuk memilih gaun pesta yang cocok untukmu!' kata Rendy dengan lembut.

Senyum tipis terlintas di wajahnya.

Meski demikian, ia menahan rasa frustasi.

Sulitnya menjadi menantu keluarga Huang. Beruntung, dia memiliki asisten Elemental Naga yang membantuku mengurusi seluruh urusannya selama menyamar menjadi menantu miskin di sana.

Tak lama, keduanya pun menuju mobil mewah Cindy.

MB CLA-Class keluaran terbaru yang hanya sepuluh buah saja di dunia ini.

Dan satu-satunya yang dipasarkan di Negeri Khatulistiwa.

Sebagai CEO perusahaan ternama, penampilan sangat penting, sehingga memiliki MB CLA-Class keluaran terbaru ini sangat menaikan prestige Cindy sebagai CEO kelas dunia.

Dan, dia berhasil mendapatkannya berkat koneksi dari James yang kenal dengan pedagang mobil mewah.

"Biar aku yang menyetir!" ucap Rendy saat mereka sudah berada di depan mobil.

"Kamu yakin bisa menyetir MB CLA-Class ini? Semuanya serba otomatis loh!" ucap Cindy. "Apa kita gunakan auto saja biar AI yang mengendalikan mobil ini, sehingga kita bisa bersantai sejenak?"

Setahu Cindy, suaminya itu hanya menggunakan skuter butut yang biasa digunakannya untuk belanja ke pasar sesuai pesanan sang ibu atau dirinya.

Cindy bahkan tidak pernah melihat Rendy mengemudikan mobil sepanjang 3 tahun pernikahan mereka.

Wajar saja kalau dia meragukan kemampuan Rendy untuk menyetir mobil apalagi menyetir mobil mewah yang berbeda dengan mobil biasa.

"Jangan khawatir! Aku masih ingat untuk menyetir mobil-mobil mewah ini!" kata Rendy yang membuat Cindy bingung.

Hah?

"Kapan dia pernah menyetir mobil mewah? Biasanya hanya pakai skuter saja untuk pergi kemana-mana!" gumam Cindy.

Namun, kekhawatiran Cindy Huang kalau Rendy akan merusak mobil mewah miliknya, tidak terbukti.

Rendy dengan lancar mengemudikan mobil mewah ini sehingga Cindy bisa duduk dengan tenang tanpa adanya getaran keras yang menganggunya.

Bahkan, Cindy tidak menyadari kalau Rendy selalu berhasil menghindar dari tangkapan kamera jalan agar wajahnya agar tidak dikenali sistem.

Ya, Rendy berubah pikiran saat Cindy tidak tertarik sama sekali dengan Naga Perang yang hebat, sehingga strateginya pun ikut berubah.

Sementara itu, Cindy merasa takjub dengan kemampuan mengemudi Rendy yang hebat ini.

Saat mereka berhenti di lampu merah persimpangan jalan, ia pun bertanya, "Bagaimana kamu bisa menyetir sehebat ini?"

“Itu….”

Ucapan Rendy menggantung.

Dengan kemampuannya sebagai Naga Perang, tubuhnya seketika bergetar hebat merasakan bahaya.

Brak!

Rendy langsung membanting setir mobil dengan kerasnya sehingga mobil mewah ini berpindah ke jalur sebelahnya.

"Awas!" teriak Cindy Huang.

Di waktu yang bersamaan, sebuah mewah berwarna merah yang berlogo kuda hitam dengan suara knalpot yang menderum bagaikan raungan binatang buas ini menabrak ruang kosong di tempat MB CLA Class ini berada.

Hanya dalam sepersekian detik, Rendy berhasil memindahkan mobil MB CLA-Class, sehingga lolos dari tabrakan keras mobil mewah merah ini.

Dengan kekuatan mobil mewah berlogo kuda hitam ini, bisa menghancurkan MB CLA-Class beserta orang di dalamnya dalam sekejap saja.

Sementara itu, wajah cantik Cindy langsung pucat disertai keringat dingin membasahi tubuhnya.

Ia tak bisa membayangkan apa yang bisa terjadi padanya tadi!

Rendy lantas melihat ke arah mobil merah ewah ini untuk memastikan siapa yang hendak menabrak mereka sampai mati.

Ada dua anak muda yang tampak terkejut dengan kehebatan Rendy menghindar dari tabrakan mobil mereka, tapi hanya sebentar saja berganti tawa yang menjijikan.

"Ck! Hebat juga supirmu ini CEO Cindy Huang! CEO paling cantik di Negeri Khatulistiwa ini ... apa kamu bersedia menemani kami sejenak?"

Ya, keduanya berotak mesum dan berwajah menyebalkan.

Ciri khas anak keluarga kaya yang tidak memiliki kemampuan apapun.

Menyadari siapa yang nyaris menabraknya dan sang suami, wajah Cindy semakin pucat. "Hezkil Wu dan Tristan Liu?!"

Hezkil Wu adalah CEO muda dari Wu Corporation yang bergerak di bidang tambang gas dan minyak bumi, serta perkebunan kelapa sawit.

Wu Corporation termasuk perusahaan dengan Grade B yang bermarkas khusus di Underground City, berbeda dengan perusahaan lainnya yang bermarkas di Kota Kartanesia yang merupakan kota perdagangan dan industri.

Sedangkan Tristan Liu, pria yang berwajah lebih menyebalkan daripada Hezkil Wu itu, hanyalah anak manja dari CEO Liu Industries yang bergerak di bidang industri makanan dan konstruksi. Sama halnya dengan Wu Corporation, maka Liu Industries juga termasuk perusahaan bergrade B.

Kedua Tuan Muda ini sangat terkenal jahat di lingkungan pergaulan jetset ini.

Selain itu, keduanya pernah ditolak cintanya oleh Cindy sehingga menyimpan dendam di hati mereka.

“Hahahaha….”

Saat melihat ke kursi pengemudi, tawa mereka langsung meledak. "Kamu mempercayai suami sampahmu menyetir mobil mewahmu? Bukannya dia biasanya tugas membersihkan rumah? Hahaha!"

Ejekan dari Tristan Liu sangat menyinggung hati Rendy. Wajahnya berubah dingin bahkan sedingin es menatap kedua anak orang kaya yang menyebalkan ini.

"Kita pergi saja, Ren ... tidak perlu mempedulikan mereka!" kata Cindy Huang yang mencoba menghindari konflik dengan keluarga terpandang di Negeri Khatulistiwa.

Rendy Wang menghela napas.

Ia pun menganggukan kepala kemudian tancap gas mobil mewah ini saat lampu lalu lintas berubah hijau.

Sayangnya, tindakan itu membuat Hezkil Wu merasa terhina.

Baginya, Rendy telah melecehkan kemampuannya sebagai anggota Super Car Negeri Khatulistiwa.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Blue Dragon
seu ... seru .... dan seru ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kebangkitan Naga Perang   528. Romantis

    Di luar, Horizon City masih terus berdenyut. Tapi di dalam suite itu, waktu seolah melambat. Dua manusia duduk di ambang sesuatu yang belum mereka beri nama—lebih dari hubungan, lebih dari misi, lebih dari takdir.Rendy memandangi wajah Seruni dengan mata yang tak sekadar melihat—tapi mencoba menyelami. Setiap gurat halus, setiap bayangan yang jatuh di pipinya akibat cahaya lembut dari lampu meja, terasa seperti sebuah teka-teki yang ingin ia pahami sepenuhnya. Bukan karena ia mirip seseorang dari dunia lain. Bukan karena nostalgia atau takdir. Tapi karena sosok perempuan ini—di sini, malam ini—telah menggetarkan sesuatu yang lebih nyata dalam dirinya.“Seruni ...” suaranya rendah, nyaris bergetar, seolah kata-kata itu menuntut keberanian tersendiri. “Kalau aku menyentuhmu malam ini … itu bukan karena kamu mengingatkanku pada seseorang dari dunia paralel. Tapi karena aku ingin mengenalmu, benar-benar mengenalmu … sebagai perempuan yang berdiri di hadapanku sekarang.”Seruni tak segera

  • Kebangkitan Naga Perang   527. Hotel Aurora Velaris

    Langit Horizon City malam itu tampak seperti kanvas hidup—penuh warna, gerak, dan gemerlap cahaya yang berpendar seperti ribuan permata ditaburkan di angkasa. Jalan-jalan bersinar bak urat nadi kota yang berdetak tanpa henti, sementara gedung-gedung menjulang bagai penjaga malam yang menyimpan rahasia manusia modern.Dari lantai 49 Hotel Aurora Velaris, panorama itu terbentang megah. Jendela kaca raksasa di suite mewah mereka tak sekadar menampilkan pemandangan, melainkan menciptakan ilusi bahwa batas antara langit dan lantai telah lenyap.Di dalam, lampu-lampu sengaja diredupkan, hanya meninggalkan semburat hangat dari lampu meja dan sinar biru lembut yang memancar dari kolam jacuzzi pribadi di sudut ruangan. Aroma lavender samar dari diffuser bergelut pelan dengan uap teh dan jejak aroma sabun kayu dari kamar mandi.Seruni berdiri di dekat jendela, siluetnya menyatu dengan kerlip kota di belakangnya. Gaun satin putih yang ia kenakan jatuh mengikuti lekuk tubuhnya, membaur dengan cah

  • Kebangkitan Naga Perang   526. Ajakan Seruni

    Suara gemuruh mesin pesawat semakin keras, menggulung udara seperti gelegar badai yang tak kunjung reda. Turbulensi kecil membuat kabin sedikit bergetar, menggoyangkan tirai-tirai jendela dan gelas-gelas plastik yang masih setengah berisi di baki penumpang. Lampu kabin meredup seiring malam yang kian merayap, menciptakan suasana samar yang mengaburkan batas antara realita dan bisikan perasaan.Di tengah kekacauan bunyi itu, Seruni hanya tersenyum—sebuah senyum yang tidak menjawab, tapi juga tidak menolak. Rendy sempat bertanya sesuatu, namun kata-katanya tertelan oleh bisingnya dunia. Gadis itu mendekat, tubuhnya sedikit condong ke arah Rendy, seperti sebuah rahasia yang hendak diungkapkan hanya untuknya.Nafas hangatnya menyentuh telinga Rendy, membawa aroma samar yang memabukkan—seperti bunga melati yang mekar diam-diam di malam hari, ketika tak ada mata yang memandang tapi keharumannya tak bisa dihindari.“Apa kamu benar-benar ingin cari tahu, Rendy?” bisiknya. Lembut. Menggoda. Pe

  • Kebangkitan Naga Perang   525. Tantangan Seruni

    “Apa kamu yakin bisa pergi ke Khatulistiwa sendirian bersama para Srikandi Andalas?” tanya Rendy sambil menyipitkan mata, menahan terpaan angin yang berembus kencang di landasan bandara khusus itu. Suara mesinnya samar-samar terdengar, meski kedua jet pribadi Wang Industries yang terparkir megah di sana telah dimatikan. Cahaya senja memantulkan kilau keperakan di badan pesawat, menciptakan pemandangan yang seolah memotong langit jingga.Seruni mengibaskan rambut panjangnya yang tertiup angin. Matanya menatap tajam Rendy, dengan alis terangkat. “Loh, kamu mau ke mana?” suaranya terdengar ringan, tapi ada nada penasaran yang tak bisa disembunyikan.Rendy tersenyum samar, sudut bibirnya terangkat sebelah, tatapannya menerawang sejenak sebelum berlabuh ke mata Seruni. “Aku mau ke Aurora. Ada teman lama yang harus aku kunjungi,” ucapnya dengan nada santai, seolah perjalanan itu bukan apa-apa. Tangannya menyelip masuk ke saku jaket, sementara matanya menatap jauh ke landasan seakan membayan

  • Kebangkitan Naga Perang   524. Rendy vs Bara Sena - III

    Di sisi lain, Bara Sena tampak berlutut, satu tangan mencengkeram lantai yang retak, berusaha menopang tubuhnya yang mulai kehilangan tenaga. Api yang sebelumnya menyelimuti tubuhnya kini meredup, menjalar mundur ke dalam pori-pori kulitnya. Wajahnya pucat, nafasnya tersengal, dan matanya membelalak seperti baru menyaksikan hal yang tak bisa diterima oleh akal sehat.“Ba … gaimana … bisa …” desisnya, suaranya serak, lebih mirip geraman binatang yang terluka. Matanya menatap Rendy seakan menolak kenyataan yang ada di hadapannya.Langkah Rendy bergema di lantai rusak balairung. Tiap hentakan sepatunya mengeluarkan bunyi seperti palu yang memaku takdir. Ia berhenti tepat beberapa langkah di depan Bara Sena, menatapnya dari balik rambut acak-acakan dan darah yang belum sempat dibersihkan.“Aku tidak bertarung hanya untuk diriku sendiri,” ucapnya pelan, namun suaranya menggema seperti lonceng peringatan. “Aku membawa harapan dari seluruh Dunia Tengah. Mereka yang tak punya kekuatan, yang s

  • Kebangkitan Naga Perang   523. Rendy vs Bara Sena - II

    Bara Sena menarik napas panjang, lalu melemparkannya dalam pekikan perang yang menggetarkan langit-langit balairung.“AARRRGHHH!!!”Kedua tangannya bersatu di depan dada, dan seketika api melonjak liar, melingkar membentuk mandala raksasa berwarna merah keemasan yang menyelubungi tubuhnya. Api itu berkilau dengan pola-pola kuno yang menari seperti cap naga, masing-masing garisnya seperti ditulis dengan darah para leluhur.“Api Leluhur Andalas!” raungnya.Langit-langit Balairung Matahari berdetak dengan gema mantra yang terpatri di ukiran-ukiran dinding. Pilar-pilar tua yang menopang bangunan itu tiba-tiba bersinar terang, garis-garis sihir purba menyala, mengalirkan kekuatan suci dari akar sejarah Andalas. Aura mereka menyalakan seluruh balairung, menyulut langit dalam ruangan itu menjadi nyala abadi yang mendesis pelan.Api itu bukan hanya panas—ia menyengat jiwa, menusuk kesadaran, membawa kilasan ribuan tahun sejarah dan darah yang telah tertumpah demi kerajaan ini. Bara Sena kini t

  • Kebangkitan Naga Perang   522. Rendy vs Bara Sena - I

    Benturan pertama mengguncang dunia seakan langit dan bumi menolak keberadaan pertarungan itu. Lantai kayu Balairung Matahari retak dalam pola menjalar seperti akar pohon purba, suara kayu pecah menggemuruh dari bawah kaki mereka. Getarannya menjalar hingga ke pilar-pilar penyangga yang mulai bergoyang pelan, menebarkan debu yang turun seperti hujan abu dari langit-langit.Bara Sena, dengan tubuh kekarnya yang dipenuhi tato suci, menghantam pusaran kabut merah yang membungkus tubuh Rendy. Tinju apinya menyala menyilaukan, semburan panasnya membuat udara di sekeliling bergetar seperti fatamorgana di tengah gurun.Namun, dari balik kabut merah itu, seekor naga merah transparan meraung—raungan panjang dan purba yang menggema ke seluruh penjuru ruangan. Nafasnya menguarkan hawa panas bercampur aroma darah dan belerang. Pusaran kabut berubah menjadi pusaran angin liar yang meliuk, membelokkan hantaman Bara Sena seolah waktu itu sendiri membelanya.Bara Sena menyeringai, giginya menyeringai t

  • Kebangkitan Naga Perang   521. Menantang Bara Sena

    Seruni duduk tegak, tubuhnya bersandar pada kursi kayu yang tebal. Wajahnya terpelintir sedikit, matanya menyipit tajam menatap Rendy yang berdiri di hadapannya. Di udara, terasa ketegangan yang mencekam, seperti listrik yang siap meledak. Perlahan, ia menggumamkan kata-kata yang terdengar seperti peringatan, namun dibalut dengan rasa penasaran.“Elemental Naga Baru?” Suaranya serak, nyaris tak terdengar, seolah kata-kata itu berat dan penuh beban. “Kau tahu, Rendy, gelar itu bukan sekadar sebutan. Itu berarti mengguncang seluruh Andalas—menyentuh setiap sudut dunia ini.”Rendy menatapnya tanpa berkedip, setiap helaan napasnya semakin dalam, menyusup ke dalam dadanya yang berdenyut. “Aku tahu,” jawabnya dengan suara penuh tekad yang menggetarkan udara. “Dan aku tahu, aku tidak akan mendapatkan persetujuan itu hanya dengan kata-kata.”Dengan langkah perlahan namun penuh keyakinan, ia berdiri tegak. Ketegangan yang terbangun begitu kental, terasa seolah waktu berhenti sejenak. Tangan ka

  • Kebangkitan Naga Perang   520. Merekrut Seruni

    Perempuan itu menghentikan kudanya beberapa meter di depan Rendy. Udara di antara mereka seolah menjadi lebih berat. Kenangan akan masa lalu—pertarungan sengit di Horizon City, perdebatan tentang kehormatan dan tujuan, dan kekaguman diam-diam yang tak pernah sempat diutarakan—kembali mengapung di udara."Kau datang sendiri, Rendy?" Seruni akhirnya berbicara, suaranya rendah namun penuh tekanan. "Apa kau pikir aku akan lupa bahwa kau pernah hampir mengalahkanku di Horizon City?"Rendy tersenyum tipis. "Aku tidak lupa... dan aku juga tidak datang untuk mengulang masa itu. Aku datang membawa kabar yang bisa menyelamatkan Andalas—atau membinasakannya jika diabaikan."Seruni turun dari kudanya, lalu berjalan mendekat dengan langkah penuh percaya diri. Srikandi Andalas tetap berjaga di belakang, tangan mereka sudah menyentuh gagang senjata, bersiap untuk segala kemungkinan."Jika kau datang dengan niat baik," ucap Seruni sambil menatap lurus ke dalam mata Rendy, "mengapa tidak mengirim utus

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status