Share

Bab 6. Pulang

Author: Reni.t
last update Last Updated: 2022-12-29 23:19:44

Nyonya Maurina seketika bangkit saat mendengar Bi Sumi mengatakan bahwa putra kesayangannya telah pulang bersama seorang perempuan. Kedua matanya pun terlihat berkaca-kaca merasa tidak percaya. Nyonya Maurina menatap wajah Bi Sumi wanita yang telah bekerja lebih dari 10 tahun di rumahnya itu dengan tatapan sayu berharap bahwa dia sama sekali tidak salah mendengar.

"Bibi tidak bercanda 'kan? Arka putra saya pulang bersama seorang perempuan?" tanyanya kemudian.

"Betul, Nyonya. Tuan muda ada di bawah sekarang," jawab Bibi tersenyum ramah.

"Astaga putraku, Arka! Akhirnya kamu pulang juga, Nak." Nyonya Maurina pun seketika turun dari atas ranjang dan berjalan dengan tergesa-gesa keluar dari dalam kamar dan di susul oleh Tuan Wijaya kemudian.

***

Sementara itu, Naila nampak menatap sekeliling rumah besar dan mewah milik Arka dengan tatapan berbinar. Bibirnya pun nampak di buka lebar benar-benar merasa kagum dengan kemewahan yang terlihat begitu nyata di depan kedua matanya kini. Arka yang menyaksikan hal itu pun hanya bisa tersenyum menyeringai menatap tajam wajah Naila kini.

"Kenapa? kamu percaya sekarang kalau saya adalah orang yang kaya raya?" tanya Arka penuh percaya diri.

"Iya, dari awal juga aku percaya ko,'' jawab Naila tersenyum cengengesan.

"Hmm ... Dulu saja, kamu tidak percaya."

"Itu dulu, sekarang beda lagi. Aku percaya setelah aku melihat dengan kedua mata aku sendiri. Tuan Arka, jangan lupa bayaran aku ya.''

Arka seketika kembali tersenyum menyeringai.

"Arka? Putra Mommy, kamu akhirnya pulang juga, Nak?" tiba-tiba terdengar suara sang ibu berjalan menghampiri dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca.

Arka seketika menoleh lalu menatap wajah sang ibu. Senyuman sinis yang semula mengembang dari kedua sisi bibirnya berubah menjadi senyuman penuh arti menyiratkan kerinduan yang mendalam. Arka pun menghampiri sang ibu lalu segera memeluknya.

Grep!

Ibu dan anak itu pun saling berpelukan kini. Tangis sang ibu seketika pecah menumpahkan kerinduan yang begitu mendalam. Hal yang sama pun dirasakan oleh Arka, dia mendekap erat tubuh sang ibu benar-benar menumpahkan kerinduan yang selama ini dia pendam. Tangis keduanya pun pecah terdengar pilu bagi siapapun yang mendengarnya.

"Kamu kemana saja, Nak? Mommy rindu sekali sama kamu hiks hiks hiks!"

"Maafkan saya, Mom. Saya tidak bermaksud untuk meninggalkan Mommy."

"Mommy rindu sekali sama kamu, Arka. Kamu tahu? Mommy pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi selamanya. Namun, Mommy benar-benar merasa bahagia sekarang karena akhirnya kamu pulang juga,'' lirih sang Ibu mulai mengurai pelukan.

"Iya, Mom. Saya pulang sekarang. Saya membawa kekasih saya seperti yang dimintakan oleh Daddy, saya akan menunjukan bahwa saya adalah pria normal yang masih tertarik dengan seorang perempuan,'' jawab Arka menatap lekat wajah sang ibu.

"Perempuan ini benar-benar kekasih kamu, Nak?" tanya Nyonya Maurina, mengalihkan pandangannya kepada perempuan bernama Naila yang saat ini berdiri tidak jauh dari arah mereka berdua.

Nyonya Maurin pun segera menghampiri Naila dengan tersenyum ramah juga perasaan bahagia. Hati Nyonya Maurin benar-benar merasa lega, lega karena akhirnya sang putra mengenalkan seorang perempuan dan telah membuktikan bahwa dia adalah seorang pria yang normal. Dirinya pun memeluk tubuh Naila erat, sesuatu yang sama sekali tidak di sangka dan juga tidak di duga.

"Terima kasih, karena kamu telah bersedia menjadi kekasih Arka putra saya. Saya berjanji akan menjadi ibu mertua yang baik," lembut Nyonya Maurina membuat Naila seketika merasa terkesima.

"I-iya, Nyonya,'' jawab Naila singkat merasa gugup.

"Jangan panggil saya dengan sebutan Nyonya, Nak. Panggil saya dengan sebutan Tante saja. O iya, siapa nama kamu?" Nyonya Maurina pun mulai mengurai pelukan.

"Nama saya Naila, Nyonya. Eh ... Maksud saya Tante," jawab Naila, lagi-lagi merasa gugup.

"Naila? Wah ... Nama yang cantik, secantik wajah kamu, sayang."

Naila tersenyum ramah. Dia sama sekali tidak menyangka kalau dirinya akan mendapatkan sambutan yang sehangat dan seramah ini dari Nyonya Maurina yang notabenenya adalah seorang wanita yang berasal dari kalangan atas juga kaum sosialita. Hati seorang Naila benar-benar merasa bahagia juga merasa tidak percaya.

"Terima kasih, Tante," jawabnya kemudian.

"Akhirnya kamu pulang juga, Arka." Tiba-tiba terdengar suara Tuan Wijaya berjalan menuruni tangga menatap tajam wajah sang putra.

"Daddy?" gumam Arka balas menatap wajah sang ayah dengan tatapan tajam.

"Siapa wanita ini?" Tuan Wijaya mengalihkan pandangannya menatap wajah Naila yang saat ini berdiri saling berdampingan bersama sang istri.

"Dia calon istri saya, Dad? Namanya Naila,'' jawab Arka penuh percaya diri.

Tuan Wijaya menatap tubuh Naila dari ujung kaki hingga ujung rambut. Wajah cantik, pakaian rapi dan sopan, juga Naila yang tidak terlalu banyak bicara membuat Tuan Wijaya seketika menyunggingkan senyuman yang sulit diartikan oleh Arka.

"Apa kamu benar-benar kekasih dari putra saya? Atau, kalian hanya berpura-pura memiliki hubungan agar Daddy mengembalikan semua harta dan pasilitas yang sudah Daddy ambil dari kamu?'' tanya Tuan Wijaya membuat Arka seketika merasa terkejut begitupun dengan Naila.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 17. Karina

    Naila lagi-lagi merasa tersentuh. Laki-laki bernama Arka benar-benar telah memperlakukan dirinya seperti seorang Ratu. Sikap dan perlakuannya yang sangat istimewa sungguh membuat hati seorang Naila benar-benar merasa bahagia. Entah sadar atau tidak, perasaan Naila kepada Arka benar-benar semakin dalam, lebih dalam dari samudera bahkan lebih luas dari angkasa lepas."Kenapa bengong? Kamu mengerti 'kan apa yang baru saja saya katakan?" tanya Arka seketika membuyarkan lamunannya."Hah? Eu ... Tidak, ko Mas Arka. Aku hanya merasa kalau kamu terlalu berlebihan dalam memperlakukan aku. Jika boleh berkata jujur, selama ini tidak ada yang pernah memperlakukan aku seperti itu, aku di pandang sebagai perempuan nakal karena pekerjaan aku selama ini. Padahal, aku sama sekali tidak pernah melakukan hal yang lebih apalagi sampai tidur dengan seorang laki-laki kecuali sama kamu, Mas,'' lirih Naila."Iya saya tahu, dan saya telah membuktikannya sendiri kalau kamu bukanlah wanita nakal. Itu sebabnya sa

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 16. Wanita Yang Luar Biasa

    Naila pun memeluk erat tubuh Arka seperti yang dipintakan oleh laki-laki itu. Laki-laki yang semula hanya menjadi kekasih bohongan saja. Namun, berakhir sebagai kekasih sungguhan dan dia pun benar-benar telah jatuh cinta kepada laki-laki itu."Benar 'kan, rasa sakit saya langsung hilang. Kamu benar-benar wanita yang luar biasa, Nai. Kamu bukan hanya penyelamat hidup saya, tapi cinta kamu juga mampu mengobati rasa sakit di tubuh saya ini," lirih Arka seketika membuyarkan lamunan Naila."Sudah, jangan menggombal terus, Mas Arka. Aku bisa terbang nanti," jawab Naila benar-benar merasa terbang ke angkasa mendengar semua pujian yang dilontarkan oleh Arka."Hahahaha! Mana mungkin kamu terbang, memangnya kamu punya sayap? Atau, jangan-jangan kamu sebenarnya bidadari yang menyamar manjadi wanita cantik? Itu sebabnya kamu bisa terbang?" Arka semakin menjadi-jadi."Mas Arka ngaco. Mana ada yang seperti itu di dunia ini.""Tentu saja ada, sayang. Bidadari itu adalah kamu, cinta yang membara di ha

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 15. Cinta Membara Penyelamat Nyawa

    Arka seketika merasa terkejut saat Naila tiba-tiba saja kembali masuk ke dalam mobil. Wajah gadis itu nampak pucat pasi juga menangis sesenggukan membuat Arka merasa bingung. Dia pun menatap wajah gadis itu dengan tatapan sayu penuh kasih sayang."Kamu kenapa, sayang?" tanya Arka kemudian.Trok ... Trok ... Trok ....Pintu mobil pun tiba-tiba saja di ketuk kasar. Seorang laki-laki dewasa berdiri tepat di luar mobil kini. Wajah laki-laki tersebut nampak terlihat geram juga berkali-kali mengetuk kaca mobil."Hey! Naila, perempuan murahan. Keluar kamu!" teriaknya di luar sana."Dia siapa, Nai?""Dia itu--" Naila tidak kuasa meneruskan ucapannya."Apa dia laki-laki yang pernah kamu temui di Klub malam?''Naila mengangguk samar. Dia pun menundukkan kepalanya merasa bersalah karena Arka harus bertemu dengan laki-laki yang pernah dia temani untuk bersenang-senang di Klub malam. Sungguh, hati Naila benar-benar merasa malu sebenarnya.Ceklek! Blug!Arka seketika membuka pintu mobil lalu kelua

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 14. Dimabuk Asmara

    Arka menunduk sedih, di kala dirinya sedang dalam keadaan mengendarai mobilnya kini. Mengingat masa lalu membuat luka yang selama ini sudah dia kubur dalam-dalam perlahan mulai kembali naik ke permukaan. Rasa sakitnya dikhianati pun kembali dia rasakan."Kamu baik-baik saja, Mas Arka?" tanya Naila, seketika membuyarkan lamunannya."Hah? Eu ... Saya baik-baik saja ko, Nai,'' jawab Arka kembali mengangkat kepalanya dan pokus menatap ke depan."Maaf jika pertanyaan aku membuat kamu merasa tersinggung, aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu, sungguh.""Hahaha! Saya benar-benar baik-baik saja ko. O iya, sekarang giliran saya yang akan mengatakan sesuatu sama kamu, Naila.""O iya aku sampai lupa, Mas Arka mau bicara apa tadi?""Daddy ingin ketemu dengon orang tua kamu.""Hah?""Serius, Daddy bilang ini sebagai bukti keseriusan hubungan kita.""Terus, kamu bilang apa sama Om Daddy kamu.''"Wijaya Kusuma nama ayah saya.'' Arka terkekeh merasa lucu."Iya, itu maksudku. Kamu jawab apa sama

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 13. Gugup

    "Kamu serius dengan apa yang baru saja kamu katakan ini? Kamu benar-benar pandai berakting, Tuan Arka,'' tanya Naila tersenyum menertawakan."Apa ucapan saya terdengar seperti sedang bercanda?" Arka menatap wajah Naila dengan tatapan tajam."Apa ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kamu karena telah merenggut kesucian aku?""Anggap saja begitu.""Apa kamu mau kita menikah tanpa rasa cinta?""Apa kamu yakin kalau kamu tidak akan jatuh cinta kepada saya? Kamu tidak lihat, saya ini laki-laki sempurna. Tampan, matang, mapan dan saya juga tidak yakin kalau kamu tidak berdebar saat kamu berdekatan dengan saya seperti ini.'' Arka merentangkan kedua tangannya seraya berputar penuh percaya diri, lengkap dengan senyuman lebar."Dih, anda benar-benar percaya diri, Tuan Arka yang terhormat.""Hus, jangan panggil saya dengan sebutan Tuan Arka lagi. Panggil saya dengan panggilan Mas Arka mulai sekarang. Nai, cinta bisa datang belakangan. Seperti kata pepatah, cinta bisa datang seiringan dengan wa

  • Kekasih Bayaran Tuan Arka    Bab 12. Kekasih Sungguhan Tuan Arka

    "Mommy kenapa?'' tanya Arka.Perasaannya tiba-tiba saja merasa tidak enak. Raut wajah sang ibu benar-benar terlihat muram dan juga penuh dengan kesedihan. Tentu saja, hal itu membuat Arka merasa heran, dia pun duduk tepat di samping Naila dengan perasaan yang campur aduk merasa ketakutan sebenarnya."Kalian sedang membicarakan apa? Kenapa wajah Mommy terlihat sedih seperti itu?" tanya Arka kemudian."Pokoknya, Mommy tidak ingin kalau kamu sampai menyakiti perasaan Naila,'' ucap sang ibu penuh penekanan."Apa maksud Mommy? Saya benar-benar tidak mengerti, Mom.''"Mommy tidak ingin kamu sampai berpisah dengan Naila. Mommy tahu kalau dia adalah wanita yang baik, setelah mendengar perjuangannya selama hidup di kota demi membiayai keluarganya di kampung, itu artinya dia adalah wanita pekeja keras. Tante salut sama kamu Naila.''Arka akhirnya bisa bernapas lega. Akhirnya apa yang dia khawatirkan sama sekali tidak terjadi, awalnya dia berfikir bahwa Naila akan membongkar kebohongannya kepada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status