Home / Fantasi / Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey / Bab 06 - Reruntuhan Kuno - Part 02

Share

Bab 06 - Reruntuhan Kuno - Part 02

Author: Aljum'ah R
last update Last Updated: 2025-10-05 13:48:16

Di dalam ruangan, terdapat altar besar dengan sebuah fragmen kristal mengambang di atasnya. Mural-mural di sekelilingnya menggambarkan kisah peradaban kuno yang tampaknya pernah berkuasa sebelum hancur oleh sesuatu yang tidak diketahui.

"Ini bukan hanya reruntuhan biasa... ini adalah tempat yang menyimpan sejarah yang telah lama dilupakan," gumam Lyra.

Mira menatap mural dengan serius. "Lihat yang ini," katanya sambil menunjuk pada gambaran seorang pria yang mengenakan sesuatu di pergelangan tangannya sesuatu yang tampak seperti Gelang Bintang.

Renzu mendekat. "Dia... mengenakan gelang yang sama denganku."

Orfen tetap diam, tetapi matanya mengamati mural itu dengan intensitas yang tidak biasa.

"Menurut kalian, siapa mereka?" tanya Rufus sambil meneliti simbol-simbol aneh di sekelilingnya.

Sebelum ada yang bisa menjawab, Renzu merasakan sesuatu di pikirannya. Suara itu kembali berbisik.

"Temukan semua pecahan... atau dunia akan jatuh ke dalam kegelapan."

Dia mengerang pelan, menekan pelipisnya. "Sistem Astral terus memberikan peringatan... tentang sesuatu yang lebih besar."

Orfen akhirnya berbicara. "Mungkin sudah waktunya kita berhenti berpura-pura."

Semua orang menoleh padanya dengan bingung.

"Apa maksudmu?" Mira bertanya curiga.

Orfen menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya menghela napas. "Aku tahu lebih banyak tentang tempat ini daripada yang kalian pikirkan."

Tiba-tiba, sebelum mereka sempat merespons, Orfen mengangkat tangannya dan sebuah gelombang energi gelap menyelimuti ruangan.

"Apa yang kau lakukan?!" Rufus berseru, mengangkat pedangnya.

Mira segera memasang posisi bertahan, sementara Lyra menarik busurnya dengan cepat.

Orfen menatap Renzu dengan mata penuh rahasia. "Kau bukan satu-satunya yang mencari pecahan Gelang Bintang, Renzu."

"Jadi kau selama ini...?!" Renzu merasa dadanya berdegup kencang.

Orfen tersenyum tipis. "Aku dikirim untuk memastikan bahwa pecahan itu tidak jatuh ke tangan yang salah."

Mira menggeram. "Dan tangan siapa yang menurutmu benar?!"

"Bukan tanganmu," Orfen menjawab dingin. "Bukan tangan siapa pun dari kalian."

Dalam sekejap, Orfen melompat ke tengah ruangan, langsung mengincar altar tempat pecahan kristal mengambang. Sebelum siapa pun bisa menghentikannya, dia mengulurkan tangannya, dan pecahan itu mulai bergetar.

Namun sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Cahaya dari kristal itu tiba-tiba menyala dengan intensitas luar biasa, dan kekuatan besar meledak dari dalamnya, menghantam semua orang ke belakang.

Renzu jatuh ke tanah, terengah-engah. "Apa... yang terjadi?!"

Orfen berdiri di tengah kekacauan itu, matanya bersinar dengan cahaya aneh. "Fragmen ini tidak bisa diambil dengan paksa... karena ini adalah ujian."

Mira bangkit dengan susah payah. "Sial, kita harus menghentikannya!"

Lyra segera menembakkan panah, tetapi sebelum bisa mengenai Orfen, sebuah perisai energi muncul, memblokir serangannya.

Orfen menatap mereka semua. "Jika kalian ingin fragmen ini, kalian harus membuktikan bahwa kalian pantas memilikinya."

Cahaya dari pecahan kristal semakin terang, dan suara bergema di dalam pikiran semua orang.

"Ujian telah dimulai."

Lantai di bawah mereka bergetar hebat, dan dari dalam bayangan ruangan, sesosok makhluk kuno mulai bangkit.

Renzu mengepalkan tinjunya. "Kita tidak punya pilihan... kita harus menghadapinya!"

Dan dengan itu, pertempuran baru pun dimulai dengan Orfen kini sebagai musuh mereka, dan ujian kuno yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Ruang rahasia yang sebelumnya sunyi kini bergemuruh hebat. Cahaya dari pecahan kristal yang mengambang di altar terus berpendar liar, menyelimuti seluruh ruangan dalam kilauan astral yang menyilaukan. Dari bayangan di sudut ruangan, sosok raksasa perlahan muncul makhluk kuno bertubuh besar dengan kulit berlapis kristal hitam pekat, matanya bersinar merah menyala, dan aura gelap yang memancar dari tubuhnya seperti membawa hawa kematian.

Mira melangkah mundur, mencengkeram tombaknya erat. "Ini... ini lebih buruk dari yang kupikirkan."

Rufus mengangkat pedangnya, matanya membelalak. "Apapun itu, kita tidak bisa lari sekarang."

Lyra menarik busurnya, jari-jarinya bergetar. "Energinya berbeda... Ini bukan sekadar monster biasa. Ini... sesuatu yang seharusnya tetap tersegel."

"Selamat datang di ujian terakhir." Orfen berkata dengan nada tenang, berdiri di dekat altar dengan senyum tipis. "Jika kalian bisa melewatinya, mungkin kalian memang pantas memiliki pecahan ini."

Renzu mengepalkan tangannya. "Cukup bicara. Jika ini ujian, maka kita akan melewatinya!"

Makhluk itu mengeluarkan raungan menggelegar, suaranya mengguncang seluruh ruangan. Dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan tubuh besarnya, ia melesat ke arah tim dengan cakar hitamnya yang bersinar energi astral.

"Serang dari berbagai arah! Jangan diam di satu tempat!" Mira berteriak, melompat ke samping sambil mengayunkan tombaknya ke kaki makhluk itu. Senjatanya hanya berhasil meninggalkan goresan kecil di permukaan kristal hitam yang melindungi tubuh raksasa tersebut.

"Sial! Pertahanannya terlalu kuat!"

Rufus segera melompat ke belakang, mengangkat tangannya. "[Storm Cutter]!"

Gelombang angin tajam melesat dari telapak tangannya, menyerang sisi tubuh makhluk itu. Namun, serangan itu hanya mendorongnya sedikit, tanpa benar-benar menembus pertahanannya.

Lyra menembakkan serangkaian panah energi ke arah matanya. "Kita harus menemukan titik lemahnya!"

Tiba-tiba, makhluk itu mengangkat tangannya dan menebaskan cakarnya ke arah mereka. Gelombang energi hitam menyebar, menghancurkan lantai tempat mereka berdiri.

Renzu terjatuh ke belakang, tapi Sistem Astral di dalam pikirannya memberikan peringatan.

[Analisis: Pertahanan lawan 90% aktif. Mencari titik lemah...]

[Ditemukan: Segel di dada bagian tengah. Hancurkan untuk melemahkan makhluk ini.]

Renzu menatap dada makhluk itu. Di tengah dadanya, ada sebuah simbol bercahaya berwarna ungu yang tampaknya tidak memiliki lapisan kristal sekuat bagian tubuh lainnya.

"Dada bagian tengah! Itu titik lemahnya!" Renzu berteriak.

Mira mengangguk. "Baik, ayo kita fokus menyerang bagian itu!"

Rufus dan Lyra langsung mengubah strategi mereka. Lyra mulai menembakkan panah bertubi-tubi ke arah segel di dada makhluk itu, sementara Rufus menyiapkan serangan besar.

Renzu mengambil langkah maju, mengumpulkan energi dari Sistem Astral.

"[Star Burst]!"

Sebuah cahaya bintang meledak dari telapak tangannya dan melesat ke arah dada makhluk itu. Serangan itu mengenai langsung ke segel dan makhluk itu meraung kesakitan. Tubuhnya bergetar hebat, retakan mulai muncul di bagian kristalnya.

Orfen memperhatikan dengan penuh minat. "Menarik... sepertinya kau mulai memahami kekuatanmu, Renzu."

Mira tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan kecepatan luar biasa, ia melompat dan menusukkan tombaknya tepat ke titik lemah makhluk itu.

"Sekarang, habisi dia!"

Renzu menutup matanya, merasakan aliran energi bintang dalam tubuhnya meningkat. Jika ada saat yang tepat untuk menggunakan kekuatan ini sepenuhnya, maka saatnya adalah sekarang.

"[Astral Execution]!"

Cahaya bintang menyelimuti tubuhnya, membentuk sebuah pedang energi raksasa. Dengan satu tebasan, dia mengayunkannya ke arah segel di dada makhluk itu.

Serangan itu menembus segel dan suara dentuman keras memenuhi ruangan. Cahaya astral membuncah, dan makhluk itu mengeluarkan raungan terakhir sebelum akhirnya tubuhnya hancur menjadi serpihan kristal.

Keheningan menyelimuti ruangan.

Mira terengah-engah. "Akhirnya..."

Lyra menjatuhkan busurnya, menatap reruntuhan kristal yang bersinar samar. "Apakah... sudah selesai?"

Rufus menendang potongan kristal di dekatnya. "Kurasa begitu."

Tiba-tiba, pecahan kristal yang mengambang di altar perlahan turun dan melayang di depan Renzu. Sistem Astral dalam pikirannya kembali aktif.

[Fragmen Gelang Bintang diperoleh: 2/7]

[Misi Diperbarui: Temukan semua pecahan dan ungkap kebenaran di baliknya.]

Renzu meraih pecahan itu dan merasakan energi hangat mengalir ke dalam tubuhnya. Fragmen ini adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dan kini ia semakin dekat untuk memahami apa sebenarnya Gelang Bintang.

Orfen yang sejak tadi hanya mengamati akhirnya mendekat. "Selamat, kalian lulus ujian ini."

Mira mendengus. "Cukup bicara. Apa sebenarnya tujuanmu, Orfen?"

Orfen tersenyum kecil. "Aku hanya ingin melihat apakah kau benar-benar pantas memiliki pecahan ini, Renzu."

Renzu menatapnya tajam. "Dan menurutmu?"

Orfen mengangguk. "Kau pantas. Tapi ingat, semakin banyak pecahan yang kau temukan, semakin besar bahaya yang akan datang."

Rufus menggerutu. "Kenapa orang-orang selalu bicara dalam teka-teki?"

Orfen menghela napas. "Aku tidak bisa ikut dengan kalian lebih lama lagi. Aku punya urusanku sendiri."

Mira memutar bola matanya. "Tentu saja. Aku sudah menebak sejak awal kau tidak akan bertahan lama bersama kita."

Orfen tersenyum. "Kita akan bertemu lagi, dan saat itu, mungkin bukan sebagai sekutu."

Sebelum mereka bisa mengatakan sesuatu, Orfen berbalik dan melangkah pergi ke dalam kegelapan lorong reruntuhan. Dalam sekejap, dia menghilang.

Renzu mengepalkan tangannya, melihat pecahan kristal di genggamannya. "Ini baru permulaan... tapi aku akan menemukan kebenaran di balik semuanya."

Mira menepuk pundaknya. "Dan kami akan ada di sisimu."

Lyra tersenyum. "Kemana kita selanjutnya?"

Renzu menatap ke depan, ke dalam reruntuhan yang lebih dalam. "Kita lanjutkan perjalanan ini. Masih banyak yang harus kita hadapi."

Dan dengan itu, mereka meninggalkan ruangan, melangkah ke babak baru petualangan mereka dengan bahaya yang lebih besar menanti di depan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 10 - Musuh Baru - Part 04

    Menuju ibu kota Aurora - Melalui Labirin EsBadai salju semakin menggila saat Renzu dan timnya melanjutkan perjalanan menuju ibu kota Aurora. Kabut tebal menutupi pandangan mereka, sementara angin dingin menembus pakaian tebal yang mereka kenakan. Hera berjalan di depan dengan langkah mantap, seolah tidak terpengaruh oleh suhu yang menggigit.Mira menggigil, merapatkan jubahnya. "Kau yakin kita di jalur yang benar, Hera? Aku bahkan tidak bisa melihat lima langkah ke depan."Hera tidak menghentikan langkahnya. "Aku sudah melewati jalur ini berkali-kali. Percayalah, kita akan segera sampai."Rufus menepuk-nepuk tangannya, berusaha menghangatkannya. "Lebih baik kita sampai secepat mungkin. Aku rasa jemariku mulai membeku."Lyra, yang berjalan di samping Renzu, berbicara pelan. "Aku tidak suka ini. Terlalu sunyi. Tidak ada suara burung, tidak ada suara binatang... bahkan angin terasa aneh."Renzu mengangguk setuju. "Sesuatu tidak beres. Aku bisa merasakannya juga."Tiba-tiba, Hera berhent

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 09 - Musuh Baru - Part 03

    Perjalanan ke Kontinen AuroraPagi berikutnya, mereka menyelinap keluar dari kota dengan bantuan beberapa petualang yang setia pada Darios. Mereka naik ke kapal dagang yang disebut Frostwind, sebuah kapal kayu besar yang dirancang untuk menahan badai lautDi dek, Renzu berdiri di sisi kapal, menatap laut yang semakin membeku di kejauhan. Udara mulai menjadi lebih dingin seiring mereka mendekati perbatasan Aurora.Mira berjalan mendekat dan menyelubungi dirinya dengan jubah tebal. "Kau masih memikirkan pertarungan kemarin?"Renzu mengangguk. "Zael bukan lawan biasa. Dia tahu cara menggunakan energi kegelapan dengan sangat efisien. Jika kita bertemu dengannya lagi, kita butuh strategi yang lebih baik."Rufus mendekat, meniupkan napas ke tangannya yang kedinginan. "Dan itu bukan satu-satunya masalah kita. Jika Ordo Es Purba benar-benar memiliki informasi tentang Gelang Bintang, maka Kekaisaran juga pasti akan mengincarnya.""Itulah sebabnya kita harus lebih cepat dari mereka," kata Lyra

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 08 - Musuh Baru - Part 02

    Pria itu tersenyum di balik topengnya. "Namaku Zael, salah satu eksekutor Black Crescent. Tugasku sederhana: mengambil pecahan yang kau bawa dan menghapus segala rintangan yang menghalangi." Mira mengayunkan tombaknya ke bahunya. "Kalau begitu, kita tidak punya banyak pilihan selain menghancurkan kalian." Zael menghela napas. "Sangat disayangkan. Aku benci pertempuran yang tidak perlu." Dalam sekejap, dia mengangkat tangannya dan bayangan hitam menyebar dari kakinya, menciptakan pusaran energi gelap yang mulai menyelimuti area tersebut. "Bersiaplah!" Renzu berteriak. Lyra langsung menarik busurnya, menembakkan anak panah bercahaya ke arah Zael. Namun, bayangan di sekitarnya dengan mudah menyerap serangan itu. Rufus melancarkan serangan angin, mencoba meniup kabut gelap itu, tetapi efeknya hanya sebentar sebelum Zael kembali mengendalikannya. "Kalian masih terlalu lamban," Zael mencibir. "Biarkan aku menunjukkan kepada kalian perbedaan antara kita." Dalam satu gerakan cepat, di

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 07 - Musuh Baru - Part 01

    Angin di kota pelabuhan terasa dingin menusuk dikulit saat Renzu dan timnya kembali dari reruntuhan kuno. Setelah pertarungan besar melawan makhluk astral dan pengkhianatan Orfen, mereka merasakan kelelahan yang luar biasa. Namun, tidak ada waktu untuk beristirahat terlalu lama dampak dari peristiwa tersebut mulai terasa di sekeliling mereka.Mira berjalan di sisi Renzu, sesekali melirik wajahnya yang tampak pucat. "Kau yakin baik-baik saja?"Renzu mengangguk, meskipun kepalanya masih terasa berat."Aku hanya butuh sedikit waktu. Sistem Astral memberiku peringatan, tapi aku rasa aku bisa mengatasinya." "Jangan memaksakan diri, Renzu," Lyra menyela dari belakang. "Setiap kali kau menggunakan kekuatan itu secara ekstrem, efeknya selalu membuatmu melemah."Rufus menghembuskan napas keras. "Kita butuh tempat aman untuk menganalisis semuanya. Lagipula, kita masih harus mencari tahu lebih banyak tentang fragmen yang kita dapatkan."Renzu menyentuh pecahan Gelang Bintang yang menempel dadan

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 06 - Reruntuhan Kuno - Part 02

    Di dalam ruangan, terdapat altar besar dengan sebuah fragmen kristal mengambang di atasnya. Mural-mural di sekelilingnya menggambarkan kisah peradaban kuno yang tampaknya pernah berkuasa sebelum hancur oleh sesuatu yang tidak diketahui. "Ini bukan hanya reruntuhan biasa... ini adalah tempat yang menyimpan sejarah yang telah lama dilupakan," gumam Lyra. Mira menatap mural dengan serius. "Lihat yang ini," katanya sambil menunjuk pada gambaran seorang pria yang mengenakan sesuatu di pergelangan tangannya sesuatu yang tampak seperti Gelang Bintang. Renzu mendekat. "Dia... mengenakan gelang yang sama denganku." Orfen tetap diam, tetapi matanya mengamati mural itu dengan intensitas yang tidak biasa. "Menurut kalian, siapa mereka?" tanya Rufus sambil meneliti simbol-simbol aneh di sekelilingnya. Sebelum ada yang bisa menjawab, Renzu merasakan sesuatu di pikirannya. Suara itu kembali berbisik. "Temukan semua pecahan... atau dunia akan jatuh ke dalam kegelapan." Dia mengerang pelan, me

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 05 - Reruntuhan Kuno - Part 01

    Hutan belantara masih diselimuti kabut tipis saat tim ekspedisi akhirnya tiba di depan reruntuhan kuno yang menjulang di tengah pepohonan raksasa. Struktur batu yang dipenuhi lumut berdiri megah, seolah menantang waktu yang telah berlalu berabad-abad. Udara di sekitarnya terasa lebih berat, seperti mengandung sesuatu yang tak kasat mata sesuatu yang kuno dan menunggu untuk ditemukan. Renzu berdiri di depan pintu masuk utama, menatap ukiran aneh yang menghiasi dinding-dinding batu. Ada simbol yang samar-samar dikenalnya, hampir mirip dengan pola yang muncul di dalam Sistem Astral miliknya. Dia menelan ludah, mencoba meredakan kegugupan yang mulai menjalar. "Jadi ini dia... reruntuhan yang katanya tersegel berabad-abad." Rufus bersiul pelan, meneliti batu-batu raksasa yang menyusun pintu masuk."Terlihat tua dan menyeramkan, bukan?" Mira menambahkan, memegang tombaknya lebih erat. "Aku bisa merasakan energi di sini berbeda," Lyra berbisik sambil meletakkan tangannya di dinding batu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status