Share

Bab 57

Aku merenggut, sebisa mungkin memalingkan wajah ke arah manapun. Asal, tak perlu bertatapan dengan Papi. Pria yang telah membuat hati remuk redam, menghilang disaat diri begitu membutuhkan.

Berkali-kali suami meyakinkan. Bahwa beliau tengah sibuk, mengurus laporan terkait tiga manusia yang mendadak menjadi seorang pembunuh!

Beruntung, aku masih bisa hidup. Menikmati udara, walau sesaknya belum jua pergi. Lukanya masih menganga, pasti dalam kurun waktu yang panjang.

Tepat, di hari kedua setelah kepulangan diriku. Papi, datang. Wajahnya tampak kusut, lelah yang bukan hanya menggerogoti tubuh. Namun, jua hati serta pikiran. Semua seakan terlibat!

"Anna, maafkan Papi." Beliau berucap, setelah sekian lama kami terjebak dalam keheningan. Maaf, tidak akan cukup untuk mengobati segala rasa kecewa!

"Mereka ... Belum jua ditemukan. Ketiganya kabur, hilang entah ke mana."

Bibirku mengatup rapat. Pintar sekali kalian, usai menusuk. Sekaran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status