Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku

Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku

last updateLast Updated : 2025-02-03
By:  YuhaniOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
423views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Siapa sangka, setelah kematian ibunya, Aurelia benar-benar tidak dianggap lagi di rumahnya sendiri. Dimulai dari Danu--sang ayah yang membawa selingkuhan serta anaknya, hingga perlakuan tidak adil yang terjadi terus menerus. Semua harta peninggalan ibunya yang seharusnya jadi haknya, kini telah diambil darinya secara paksa. Tiap hari Aurelia selalu merasa dalam neraka, bukan hanya siksaan fisik, siksaan mental pun selalu dia dapatkan. Tak ada cinta yang dia dapat dari sang Ayah. Aurelia bertekad untuk membalas semua penderitaan yang dia dapat. Hingga akhirnya Reynard datang dan mewujudkan keinginannya itu. Tanpa dia tau, pria itu ternyata telah mencintainya sejak lama. Dari pria itu pula Aurelia kembali merasakan bagaimana rasanya dicintai, dihargai dan diratukan. Warisan ibunya harus kembali dia dapatkan. Namun semua itu tidaklah mudah, banyak rintangan yang harus Aurelia dan Reynard lalui. Akankah keinginan Aurelia akan terwujud?

View More

Chapter 1

BAB 1

“Ada apa ini, siapa mereka, Ayah?” tanya Aurelia dengan pandangan terkejut dan marah, saat melihat dua wanita asing berada di rumahnya, bahkan salah satu dari mereka dengan berani meminta pekerja untuk menurunkan foto mendiang ibunya.

“Perkenalkan, ini Meriam, yang akan menjadi ibu sambungmu, dan itu saudaramu, Bianca.” Tunjuk Danu pada Bianca dan juga Meriam, memperkenalkan keluarga yang selama ini ia sembunyikan pada anaknya.

Aurelia terperangah, mendengar perkataan ayahnya. “Apa?!” pekik Aurelia tidak percaya. “Ayah, memiliki keluarga lain selain aku dan ibu?” 

Danu mengangguk, “kamu harus menerimanya. Meriam, wanita yang baik, dia akan menjadi ibumu mulai sekarang. Bianca saudaramu, usianya berbeda dua tahun di bawahmu, seharusnya kamu senang, Aurel. Kamu memiliki teman sekarang.” 

Aurelia tertawa, seolah perkataan ayahnya hanya lah sebuah lelucon. Senang, omong kosong, batinnya kesal.

Bagaimana tidak, tepat satu minggu ibunya meninggal, ayahnya kini membawa dua wanita asing dan memaksanya menjadi keluarganya.

“Aku tidak memiliki ibu, selain ibuku, Liana, dan tidak akan ada yang bisa menggantikannya. Jangan memaksaku untuk menerima mereka. Ayah, aku tidak menyangka, Ayah ternyata pria yang jahat! Aku, membencimu, Ayah!” pekik Aurel dengan lantang.

Aurelia menolak dengan tegas apa yang ayahnya harapkan, untuk menerima keluarga baru mereka. Aurelia berlari memasuki kamarnya, membanting pintunya seolah memperjelas jika ia benar-benar marah dan tidak terima ayahnya memiliki keluarga lain. Berharap ayahnya akan sadar jika perilakunya tidak layak diterima di rumah ini yang menjadi kenangan bersama ibunya.

Namun, apa yang diharapkan Aurel tidaklah terjadi, Danu tidak akan pernah membuat Meriam ataupun Bianca meninggalkan rumah.

Danu, bergeming dan lalu pergi membiarkan Meriam dan Bianca bersenang-senang di rumah baru mereka. Tidak peduli dengan penolakan putrinya.

“Bu, apa ini pertanda bagus?” tanya Bianca, berjalan mendekati ibunya setelah menyaksikan pertengkaran ayah dan anak di depannya.

“Tentu saja … cepat atau lambat, semua ini akan menjadi milik kita. Aurel, dia akan segera meninggalkan rumah ini. Kau lihat kan, ayahmu barusan tidak peduli dengannya lagi,” ucapnya membuat Bianca semakin senang.

Mereka sudah lama ingin memasuki rumah besar ini, bahkan dikenal sebagai keluarga Wiratama. Namun, statusnya yang hanya sebagai istri siri, Meriam harus merahasiakan semuanya. Sehingga saat kematian Liana, ini akan menjadi awal yang bagus untuk dirinya dan juga Bianca.

Di dalam kamar, Aurel menatap sebuah foto seorang wanita, ibunya yang bernama Liana. Ia menangis dan mengatakan apa yang sudah ayahnya lakukan di belakang mereka. 

“Bu, ayah mengkhianati kita … apa aku harus pergi meninggalkannya?” lirih Aurel, berharap mendapatkan jawaban.

Namun hanya tangisan yang terdengar nyaring di dalam kamarnya, rasa sakit atas pengkhianatan ayah dan kematian ibunya yang baru satu minggu. Membuat hidupnya seolah tidak ada artinya lagi. Kini, ia merasa tinggal di dalam rumah yang asing.

Kedua mata Aurel terlelap dalam tidurnya. Setelah menangis cukup lama. Mengadu pada ibu yang sudah berada di sisi tuhan. Bertanya akan seperti apa nasibnya kelak.

Hingga malam pun tiba, kedua mata cantik itu perlahan terbuka. Menatap sekeliling kamar dengan keadaan gelap. Lampu yang belum sempat ia hidupkan setelah tertidur sejak siang hari. Ia melihat jam di ponselnya, menunjukkan pukul 19:00. 

Aurel beranjak dari ranjangnya, menyalakan lampu dan bertepatan dengan suara pintu yang diketuk dari luar. Aurel pun teringat, di rumah ini, ada dua wanita asing yang ingin dia menerimanya sebagai keluarga.

“Nona, tuan menunggu anda di meja makan,” ucap seorang wanita paruh baya, asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja dengannya, Meli.

“Bi, mereka masih ada?” tanya Aurel, lebih penasaran dengan dua wanita asing itu, apakah ayahnya akan membuat mereka keluar dari rumah, setelah melihat penolakkan darinya? 

“Ada, Nona. Dan … mereka akan mengganti semua yang berhubungan dengan mendiang ibu, Nona.” Meli, mengatakan apa yang ia tahu, yang mungkin menjadi keresahan bagi Aurel.

Aurel menggeram marah, karena ternyata ayahnya benar-benar sudah tidak peduli padanya, “tolong jaga peninggalan ibu, jangan biarkan mereka membuangnya, Bi. Aku tidak akan membiarkan mereka menguasai rumah ini!” 

Bibi Meli menggangguk, karena ia pun tidak terima jika ada Meriam dan Bianca bertindak seolah nyonya rumah. Karena semua peninggalan Liana, adalah milik Aurel bahkan rumah ini.

Aurel pun menolak makan malam bersama mereka dan memilih keluar dari rumah. Hal itu seolah membuat Bianca memiliki kesempatan untuk membuat Aurel semakin dibenci oleh Danu, ayah mereka.

“Ternyata … Kak Aurel, selalu keluar malam, apa tidak bahaya, dia itu kan wanita dewasa, Ayah?” ucap Bianca.

“Jangan pedulikan dia, dia hanya belum terbiasa dengan keadaan dirumah ini,” ucap Danu, ia merasa sedikit bersalah pada anaknya.

Bianca mendengus kesal saat mendengar jawaban dari ayahnya. Namun, ia yakin, lambat laun Aurel tidak akan lagi mendapatkan kasih sayang dari Danu, selain rumah, dan aset. Bianca akan merebut semuanya, bersama ibunya, Meriam.

Kini Aurel berada di sebuah cafe yang ia bangun dengan usahanya sendiri. Ia duduk di salah satu meja dengan laptop menyala, akan tetapi pandangan terlihat kosong. Memikirkan masalah yang muncul di hidupnya.

Seorang pria tiba-tiba duduk di sampingnya, tapi tidak membuatnya tersadar dari lamunannya.

“Lia?” sapanya. 

Aurel pun terkejut, ketika tersadar ada pria tampan duduk di sampingnya.

Lia … batin Aurel merasa asing, dengan suara di sampingnya. Sangat jarang ada orang yang memanggilnya dengan sebutan Lia.

“Kau memanggilku apa, Lia …?” tanya Aurel heran.

Pria itu mengangguk. “Aurelia Wiratama.  Aku tidak salah orang bukan?” 

Aurel menatap heran pria itu dan mengingat-ingat apakah dia mengenalnya?

“Ternyata kamu melupakanku. Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku  lagi, Reynard …” 

“Reynard?” kembali Aurel mengingat lagi nama itu.

“Ah ya, kamu seniorku di kampus dulu. Maaf aku sedikit lupa,” ucap Aurel. 

Aurel ingat, Reynard dulu sempat menyukainya, namun ia menolak karena ingin fokus kuliah. Aurel pun tidak menyangka jika akan bertemu dengannya lagi, bahkan kini Reynard terlihat berbeda, lebih tampan.

Sama halnya dengan Reynard, ia pun tidak menyangka akan secepat ini menemukan wanita yang sudah lama ia rindukan, dan lebih bagusnya lagi, Aurel belum memiliki kekasih.

“Tidak apa, sudah cukup lama juga. Lia, bisakah kita berteman lagi?” tanya Reynard yang akan mencoba mendekatkan lagi pada Aurel.

Aurel mengangguk, membuat Reynard senang, tapi ia melihat wajah Aurel yang terlihat bersedih,  hingga ia pun baru mengetahui jika Aurel baru kehilangan ibu kandungnya.

Aurel pun terlihat leluasa bercerita pada Reynard, bahkan kehadiran dua sosok wanita asing di rumahnya.

“Awalnya aku ingin meninggalkan rumah itu, tapi aku tidak bisa. Rumah itu banyak kenanganku bersama ibuku, maka dari itu, mereka lah yang seharusnya keluar …”  

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status