Share

Bab 18

Bus berhenti di terminal kampung rambutan menjelang sore. Turun dari bus, mataku memperhatikan sekeliling. Suasana terminal sangat ramai. Namun, aku bingung, ke mana harus kubawa kaki ini melangkah.

Beberapa orang menatapku dengan sorot aneh. Tentu saja, itu karena aku masih menggunakan seragam sekolah berwarna putih biru ini.

"Permisi. Toilet sebelah mana, ya?" tanyaku pada seorang wanita paruh baya yang sedang berjualan.

"Di sebelah sana, Dek. Lurus saja. Lalu belok kiri," ucapnya menjelaskan.

"Terima kasih, Bu."

Aku pun berlalu menuju arah yang ditunjuk orang tadi.

Benar saja, beberapa kamar mandi terlihat berjejer. Bergegas aku memasuki salah satu kamar mandi yang kosong. Lalu mengganti baju yang kugunakan dengan celana span panjang dipadukan dengan kaos lengan panjang juga.

Setelah selesai, aku keluar kamar mandi dengan kebingungan yang sama. Arah tujuan yang sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Bagiku, ini adalah kali pertama aku menginjakkan kaki di ibu kota Jakarta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status