Share

Berulah lagi

Aku menggunakan waktu untuk beristirahat. Sebuah mobil yang sangat aku kenal datang di depan butik, aku tersenyum meliahat Ayah dan Mama datang mengunjungiku, aku memeluk mereka lalu mencium punggung tangan Mama dan Ayah.

"Lintang, Mama sampai ... rindu."

"Padahal baru dua hari kan Lintang ke rumah, Mama?"

"Entahlah, Mamamu itu dari pagi ngomel-ngomel minta kesini, Nak."

Aku menghela napas dalam. Aku tahu Mama begitu cemas padaku.

"Masih sibuk, sayang. Mama bawakan makanan kesukaan kamu lo."

"Apa, Ma?"

"Mama masak rendang kesukaan kamu juga Nak Haris."

"Mama, kenapa jadi repot begini, sih. Nanti Mama capek gimana?"

Aku lagi-lagi tak percaya, Mama memperlakukan aku seprti anaknya yang masih kecil. Aku memeluknya lalu mencium pipinya."

"Ayah ... jangan biarkan Mama kecapekan."

Terdengar Ayah menghela napas berat. "Tadi malah, Ayah yang ikut masak."

"Serius, Ayah?" tanyaku tak percaya.

Ayah mengangguk pelan. "Ya itu. Karena Ayah tak mau, Mama kamu kecapean."

"Ya ampun Ayah. Makasih y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status