Share

Menolak Tidur Bersama

Ketika Istri Mati Rasa

,

Aku bangkit dan mengepalkan kedua tangan. Aku akan mengambil seluruh aset yang aku dapatkan dari kerja kerasku selama ini. Mulai sekarang tidak akan aku biarkan kamu dan istri mudamu menikmati uang karetku. Sudah cukup kamu mengakali aku sekian tahun! Air mata kususut dengan kasar. Segera kubasuh seluruh tubuh ini.

"Tumben, Sayang sudah ganti dari kamar mandi?" Mata itu menatap tubuhku yang telah dibalut dengan baju dari kamar mandi. Memangnya, dia tadi tidak melihat lipatan baju dalam tangan ini sebelum masuk kamar mandi? Entah apa yang ia pikirkan!

"Ah, iya, Mas. Masih kebawa suasana di kampung. Kan kamu tahu sendiri kamar mandi ada di luar kamar di sana." Lagi-lagi hanya senyum tipis yang bisa aku berikan.

Aku menyisir rambut di depan cermin. Mas Radit dengan gesit memeluk tubuhku dari belakang. Aku menegang sesaat, hatiku berdesir, tapi segera bisa menguasai keadaan. Posisi seperti ini jujur sangat aku rindukan. Bohong, kalau aku tidak merindukan sentuhan suami. Namun, mengingat obrolan mereka nyeri di dada kembali terasa. Memberikan efek pada sentuhan ini.

"Mas, malam ini aku tidur sama Wildan ya?" Kulepas tangan yang melingkar di pinggangku.

"Kenapa begitu, Sayang? Mas rindu kamu, Sayang." Tubuhku di baliknya. Wajahku ditangkup dengan kedua tangannya. Sorot mata itu sayu, penuh pengharapan. Aku larut dalam sorot itu tanpa sadar Mas Radit sudah mengambil haknya dari bibir ini. Aku menikmatinya. Tapi, segera kudorong tubuh tegap yang memelukku. Obrolan mereka kembali terngiang. Segera kususut bibir ini dengan kasar. Menyesal aku terbuai dengan sentuhannya.

"Maaf, Mas. Aku harus menemani Wildan. Dari kemarin dia suka ngigau nggak jelas. Aku takut itu kejadian lagi." Aku jadi pandai berbohong saat ini. Mungkin kedepannya pun akan sama. Banyak kebohongan yang akan aku ciptakan. Dengan cepat aku berjalan menuju pintu setelah menyambar handphone di atas nakas, kemudian melesat meninggalkannya seorang diri.

Aku tidak benar-benar ke kamar Wildan, melainkan ke belakang rumah. Aku ingin sendiri sejenak. Kujatuhkan bobot tubuhku di dalam ayunan yang sering digunakan Wildan.

Aku mendongak ke langit, menatap bulan purnama, sinar sejuknya membasahi bumi. Sangat indah, bertolak belakang dengan kondisi hatiku yang sangat hancur.

Rupanya ini rencanamu Ya Allah? Mengapa aku harus pulang lebih awal dari rencana? Ya, aku yakin ini cara Allah untuk membuka tabir rahasia yang selama ini ditutup begitu rapat oleh suami dan ibu mertua. Bukan sebuah kebetulan, aku yang rencana pulang ke sini besok pagi tiba-tiba berubah menjadi sore ini.

Aku baru saja pulang dari kampung halaman. Ada sepupu yang sedang hajatan. Tentu, mas Radit tidak tahu aku pulang mendadak.

Niat awal aku akan pulang besok pagi, tapi berhubung ada saudara yang juga akan ada urusan di daerah sini, sekalian aku menebeng. Memang, tadi aku tidak turun di depan rumah, tapi di depan jalan besar karena saudara buru-buru. Sudah ditunggu oleh kliennya sehingga tidak bisa menghantarkan sampai dengan rumah.

Mas Radit tidak ikut pulang ke kampungku karena sedang ada di Belitang. Selama ini dia bolak-balik ke Palembang. Di sana ada lahan kami berupa kebun karet lima hektar. Kebun yang aku beli hasil dari menjadi TKW dulu sebelum memiliki momongan. Ya, aku sempat menjadi TKW setelah menikah dengan Mas Radit. Waktu itu, keadaan yang menuntutku untuk menjadi pahlawan devisa. Rumah tangga kami diawali oleh modal dengkul.

Pulang dari luar negeri ada saudara jauh mas Radit yang menawarkan tanah dengan harga murah. Tapi, di daerah Belitang. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Segera, kubayar lunas tanah lima hektar tersebut. Aku pikir tanah adalah investasi yang menjanjikan.

Namun, rupanya dari sinilah sumber masalah itu terjadi. Aku yakin mas Radit menikah dengan orang lokal sana.

Siapa wanita yang telah berhasil memikatmu, Mas? Seperti apa Wajah orang yang bisa membuatmu jatuh cinta lagi, Mas? Apa kehebatan dia sampai-sampai sama penting posisinya di hatimu, Mas?

Ting!

Notifikasi pesan melalui W******p. Dari Ririn. Istri sepupunya mas Radit.

Kubuka foto yang dikirimnya. Mataku membelalak sempurna. Dadaku bergemuruh hebat saat melihat siapa wanita itu! Lihat apa yang akan aku lakukan pada kalian!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status