Share

Bab 10 Talak

Beberapa kali aku mengusap wajah frustasi. Untung saja tadi aku langsung mengikuti Rania untuk kabur. Kalau tidak, mungkin aku sudah menjadi bahan tertawaan karena kencan dengan seorang wanita tua yang gendut.

Arghhh ... bisa-bisanya Mama memintaku untuk berkencan dengan wanita seperti itu. Masa standar Mama dalam mencari menantu sangat rendah.

Apa Mama lupa kalau aku tidak mungkin mau dengan perempuan seperti itu?

"Pagi, Pak." sapa seseorang dari luar. Tunggu, dari suaranya aku merasa asing.

"Siapa?" tanyaku teriak.

"Saya Dara, Pak."

Dara? Oh iya, Dara yang kemarin aku ajak kenalan di taman sebelum ketemu wanita suruhan Mama itu.

Cantik, sih. Tapi tetap cantikan Raya.

"Masuk," titahku dengan nada tetap tenang. Padahal jantung ini terasa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status