Share

64. DI MANA DIA?

Author: Rosemala
last update Huling Na-update: 2025-07-11 23:56:50

Tyo nyaris melompat keluar dari mobil. Pintu ditutup tergesa, langkahnya panjang-panjang menyusuri lobi gedung. Napasnya memburu, dan sepatu kerjanya menghentak lantai dengan ritme terburu-buru. Ia langsung menuju lift, menekan tombol lantai tempat ruangan Gladys berada.

Sambil menunggu lift terbuka, ia mengusap wajahnya sekali, mencoba meredam degup jantung yang berdetak kacau. Tapi kegelisahannya tak juga surut. Saat akhirnya lift tiba, ia masuk cepat dan menekan tombol lantai—berulang kali, seolah bisa mempercepat lajunya.

Namun lift melaju lambat. Terlalu lambat. Setidaknya itu yang ia rasakan.

Tyo memejamkan mata. Menyesali dirinya yang dini hari justru tertidur dan tak menyadari saat Gladys keluar dari rumah kost itu. Mungkin karena kelelahan. Mungkin karena ketenangan semu hanya karena bisa berada dekat wanita itu, meski dari kejauhan.

Berbulan-bulan terbiasa tidur dengan kehangatan tubuh Gladys di sisinya, kini rasanya seperti kehilangan bagian dari dirinya sendiri. Jarak di a
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
makin hancur deh Gladys
goodnovel comment avatar
Heni
Jangan kebanyakan monolog jd membosankan dan males memunggu kelanjutannya. Bahkan saya sampe lupa ada novel ini
goodnovel comment avatar
sevenseasof7
yaaahhhh.. lemes.. lanjut dong
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   80. KECEMASAN

    “Kamu tahu kenapa aku bertahan sampai dua tahun di rumahmu?” tanya Tyo yang berbaring telentang tanpa penutup dada. Salah satu tangannya dipakai mengganjal kepala, dan satu lagi membelai kepala Gladys yang rebah di dadanya.Mereka baru saja menuntaskan percintaan entah untuk ke berapa kalinya. Rasanya sekali tidak akan cukup. Seharian mereka tidak keluar kamar hanya untuk menikmati waktu, seakan dunia milik berdua saja.“Padahal Papa hanya memberiku waktu setahun saja,” lanjutnya, menyelipkan rambut Gladys ke belakang telinga.“Kenapa?” Gladys yang tengah memainkan jarinya di antara kotak-kotak di perut Tyo, bertanya seadanya.“Karena ada yang menahanku di sana.”“Siapa?” Gladys menghentikan gerakan tangannya. Memusatkan perhatian pada wajah yang berbaring di bawahnya.“Anaknya Pak Satrio.”“Idih, siapa? Nggak merasa.” Gladys memajukan bibirnya. Bola matanya diputar.Melihat itu, Tyo gemas. Ia menangkup kedua pipi Gladys dan menarik wajahnya mendekat. Namun, ketukan di pintu membuat w

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   79. DAN ...?

    Ruangan yang seharusnya sejuk itu kini berubah panas. Gerakan-gerakan liar di atas ranjang membuat semua benda terasa ikut bergetar. Bahkan gelas berkaki tinggi di atas nakas membuat airnya seolah akan tumpah.Suara erangan, desahan, dan teriakan-teriakan kecil berpacu dengan deru napas yang memburu.Tubuh keduanya sudah bermandi peluh sejak tadi, tapi belum ada tanda-tanda mereka akan segera mengakhiri perjalanan itu.Tangan Gladys meremas seprei yang sudah tak beraturan. Sesekali menjambak rambut Tyo atau menancapkan kukunya di kulit keras sang pria seiring tubuhnya yang terus menggelinjang. Mulutnya tak pernah sepi. Terus menceracau mengekspresikan perasaannya.Matanya terpejam seiring sensasi indah yang terasa membawanya terbang berpetualang di atas nirwana. Sesekali terbuka, menatap penuh cinta wajah pria yang tengah memberikan keindahan itu.“Tyo…,” desahnya manja saat merasakan tubuhnya terguncang lebih cepat karena ritme gerakan sang pria semakin tinggi. Diremasnya kuat-kuat s

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   78. CERITA TYO

    Tyo menatap Gladys sebentar, sebelum mengalihkan pandangan dan mengembuskan napasnya.“Dulu, aku pernah merasa hidupku sangat hampa, Gladys,” ucap Tyo lirih, memecah keheningan di antara mereka. “Waktu itu, aku bahkan tidak tahu lagi untuk apa aku hidup.”Gladys balik menatap pria itu, mendengarkan dengan saksama setiap kata yang keluar dari mulutnya. Wajah dan ekspresi Tyo yang selalu serius, kini tampak bertambah kadar keseriusannya.“Saat itu perusahaan Papaku sedang terpuruk. Aku tahu betul betapa kerasnya beliau berusaha mempertahankan semuanya. Lalu, ketika Papa bilang ada sesuatu yang bisa aku bantu… aku mengangguk. Tanpa banyak tanya. Tanpa pikir panjang.”Tyo menatap langit yang mulai berwarna keunguan. Suaranya terdengar jernih, tenang, tapi penuh beban.“Beliau ingin aku menyelundup ke rumah seseorang. Pria yang katanya penyebab kejatuhan bisnis kami.”Gladys refleks menahan napas.“Aku mengikuti pelatihan fisik di sebuah agensi yang menelurkan banyak pengawal kredibel. Age

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   77. GEMAS

    Angin sore berembus lembut melewati balkon berdinding kaca yang terbuka sebagian. Tirai putih tipis bergoyang pelan, membiarkan cahaya keemasan menari-nari di lantai kayu. Tyo baru saja selesai menata makanan di meja kecil balkon.Sementara itu, Gladys baru keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuk kimono dan rambut basah yang digelung seadanya. Ia menatap sekeliling ruangan, matanya langsung tertumbuk ke atas ranjang. Sesuatu menarik perhatiannya.Di sana terhampar satu blouse berwarna krem pastel. Potongannya elegan, lembut, dan terlihat… sangat sesuai dengan seleranya. Gladys memicingkan mata, lalu menoleh ke arah Tyo yang sedang menuangkan teh.“Tyo,” panggilnya dengan nada curiga, “itu… baju siapa?”Tyo hanya melirik sebentar, lalu kembali sibuk mengisi gelas. “Bajumu.”Gladys mengerutkan kening. “Bajuku? Maksudmu—”“Kenapa? Tidak suka?” sahut Tyo ringan. “Kalau begitu kamu pilih saja sendiri. Ada di lemari.”Tyo menunjuk sisi dinding di mana ada ruangan di baliknya

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   76. MAU LAGI?

    Pintu terbuka. Seorang pelayan wanita berdiri di ambang pintu, membungkukkan badan dengan sopan.“Maaf mengganggu, Tuan Muda. Makanannya sudah siap,” ucapnya pelan, dengan suara nyaris tak terdengar.Tyo mengerutkan keningnya dengan bingung. “Kenapa disiapkan makanan? Aku tidak meminta,” tanyanya, nada suaranya datar tapi terdengar jelas nada heran di baliknya.“Nyonya yang menyuruh, Tuan,” jawab si pelayan tanpa menatap langsung ke arahnya.Alis Tyo terangkat. “Apa Nyonya sudah menunggu di meja makan?”Pelayan itu menggeleng dengan anggukan sopan. “Tidak, Tuan. Nyonya dan Tuan besar sudah pergi keluar sejak pagi. Tuan Muda Bintang juga pergi.”Tyo menarik napas pelan, nyaris tak terdengar. Ada sedikit kelegaan yang perlahan menyelinap dalam dadanya. Setidaknya hari ini ia tak perlu menghadapi tatapan penuh penilaian dari ibunya atau sindiran tajam yang kadang dilemparkan ayahnya tanpa ampun. Gladys bisa beristirahat dulu. Tanpa tekanan. Tanpa harus terus waspada.“Tolong bawakan saja

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   75. WAJAH ASLI?

    Tyo melerai pelukannya perlahan setelah tubuh Gladys mulai tenang. Isak tangisnya telah mereda, meski napasnya masih sedikit tersengal. Tyo menatap wajah wanita itu lekat-lekat, lalu menyelipkan helai rambut yang jatuh ke pipinya ke belakang telinga dengan gerakan lembut. Tangannya kemudian mengusap pelan sisa air mata yang masih membekas di pipi Gladys."Ayo duduk," ucapnya lirih sambil membimbing Gladys ke tepi ranjang.Gladys menuruti, meski gerakannya masih terasa berat dan penuh keraguan."Istirahatlah. Kamu memang terlihat sangat lelah," ujar Tyo, suara dan sorot matanya begitu penuh perhatian.Namun, Gladys menggeleng perlahan. Matanya masih sembap, namun kini menyiratkan kegelisahan yang lebih dalam."Kenapa?" Tyo bertanya lagi, mengernyitkan dahi."Tidurlah dulu. Jangan risaukan apa pun. Aku di sini. Aku tidak akan ke mana-mana."Gladys menatap Tyo beberapa detik, seolah mencari kepastian di balik kata-kata itu. Tapi kemudian dia kembali menggeleng."Aku takut," bisiknya liri

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status