Share

Akhir dari Kisah

"Nih, siap-siap."

Eh? Aku yang sedang melipat pakaian langsung menoleh, mataku tak lepas menatap kotak berwarna biru yang diletakkan Bang Ridwan di atas kasur.

Bang Ridwan mengambilkan handuk, melemparnya padaku. Dia mau ngapain, sih?

"Cepetan mandi. Pakai gaun yang ada di dalam kotak ini, terus dandan. Keluar kamar. Oke?"

Aku tidak menanggapi, kembali sibuk dengan pakaian. Memangnya mau kemana, sih? Pakai gaun segala. Aneh banget.

"Kamu denger, gak, Ria?"

Bang Ridwan melemparku dengan tutup kotak. Untung tidak kena. Aku melotot padanya, mengusap lengan yang kemerahan.

"Nyebelin banget, sih. Memangnya mau ngapain lagi? Males banget disuruh-suruh."

"Cepat mandi. Jam tujuh harus udah selesai."

Pandanganku berpindah ke jam weker. Sudah pukul setengah tujuh malam. Aku langsung melotot. "Kok Abang nyebelin banget, sih?!"

Saat aku menoleh kembali, Bang Ridwan sudah tidak ada. Aku mendengkus pelan, sebal dengannya.

***

Selesai berdandan, aku keluar dari kamar. Terdengar sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status