Share

Takdir?

"Sayang! Kamu ngapain, sih, lama banget. Nanti ketinggalan pesawat, lho."

Aku sejak tadi berteriak, menyuruh Mas Putra cepat-cepat. Dia mandi saja lama sekali. Tanganku cekatan memasukkan barang-barang Mas Putra ke dalam tas.

"Santai, Sayang. Kalau telat, kita booking lagi."

Dasar. Dia sukanya menghamburkan uang. Kalau bisa, aku cubit dia sekarang.

Terdengar ketukan pintu di depan. Aku menyuruh Mas Putra membukakan, tapi dia malah tiduran di kasur. Seperti tidak peduli.

"Buka pintunya sana." Aku memukul kaki Mas Putra pelan. Dia nyengir, kemudian beranjak.

"Aduh, menantu Mama yang cantik ini lagi siap-siap, ya. Kalian kayaknya heboh dari tadi."

Aku tersenyum menoleh ke arah Mamanya Mas Putra. Hari ini, kami akan bulan madu ke Bali. Aku sudah menentukan tempatnya. Mas Putra hanya mengangguk-angguk setuju. Lalu menghubungi pihak sana.

"Udah selesai, Mas."

Mas Putra mengangguk. Dia membawakan beberapa koper ke depan.

Saat perjalanan ke bandara, aku teringat sesuatu. Aduh, lupa dib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status