Share

Diserang Ibu-Ibu Perumahan

"Kembali lagi saja dengan Riky. Aku mengalah untuk kamu."

Penuh drama. Aku benar-benar muak melihatnya.

"Mau kalian memaksaku dengan harta, tidak akan pernah."

Aku tersenyum tipis. Mengambil amplop di dalam tas. Kemudian menyodorkannya ke Mas Riky.

"Silakan datang ke sidang perceraian kita, Mas."

Setelah mengatakan itu, aku beranjak. Tersenyum tipis ketika melihat wajah mereka yang kebingungan.

"Kamu serius menceraikanku, Ria?"

"Lalu, kamu bilang aku ini bercanda? Kamu bilang aku ini hanya menggertakmu? Kamu akan bilang aku masih berharap? Ah, tidak Mas."

Aku meletakkan uang berwarna merah. "Lain kali, kamu ingat, Mas. Aku tidak pernah bermain-main dalam perkataan. Bukan kamu, labil."

Setelah itu, aku berjalan pergi. Menunggu Mama di dalam mobil.

"Bagus, Sayang. Mama suka sama gaya kamu."

Mobil mulai meninggalkan rumah makan. Aku mengembuskan napas pelan. Menyenderkan punggung ke sandaran kursi.

"Mamanya Mas Riky sakit jiwa, Ma."

"Eh? Serius? Gara-gara cucu?"

Aku mengangguk kecil.

"Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status