Share

30. Takut

Ammar keluar dari ruang bersalin, begitu juga dengan Umi. Ayudia memilih untuk berjuang seorang diri. Bukan maksudnya sombong dan merasa kuat, namun ia lebih nyaman jika sendiri. Sebenarnya ia sangat ingin didampingi oleh Uti. Tapi Ayudia merasa kasihan jika Utinya harus datang ke kota yang jaraknya sangat jauh. Apalagi Atuk sudah mulai sering mengeluh sakit di bagian bagian pinggang dan lutut.

Ayudia akan mempertaruhkan nyawanya demi sang buah hati, apapun yang akan terjadi asal anak-anak lahir selamat. Ia tak berhenti merapalkan do'a. Memohon pada sang Khaliq agar memberinya kemudahan. Akan tetapi, sampai menjelang terik kembali, tepatnya pukul lima lewat tujuh menit, Ayudia belum juga lengkap bukaannya.

Tenaganya sudah habis terkuras oleh seribu kali lipat rasa sakit yang timbul akibat induksi. Ammar tak akan tahu sakitnya berjuang dengan jalan induksi.

Pandangannya perlahan kabur, perawat yang menunggu mulai panik. Beberapa lainnya berlari menghambur ke luar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status