IBLIS TUA

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Tang Hao kemudian mengenakkan topeng iblis menangis yang diberikan kepadanya.

Dengan ini Tang Hao telah menjadi sesuatu yang lain dan penuh rahasia. Setelah semua persiapan selesai, Tang Hao kemudian berjalan keluar dari tempatnya dan pergi menuju tempat orang-orang sepertinya sedang berkumpul.

Setibanya di sana Tang Hao di sambut dengan tatapan tajam anggota lain, tatapan yang dengan jelas menjelaskan bahwa mereka semua memiliki latar belakang yang tidak main-main.

Tang Hao kemudian di panggil oleh seorang pria paruh baya bertopeng iblis marah.

"Kemari, perkenalkan dirimu kepada yang lain."Ucap pria bertopeng iblis marah itu.

Tang Hao kemudian memperkenalkan diri kepada yang lain."Saya adalah iblis muda, salam kenal semua."

Pria paruh baya sebelumnya tertawa dan menepuk-nepuk pundak Hao Tian.

"Bagus, bagus. Ternyata kamu mengerti dengan sistem biro pembersih, dengan tidak menyebutkan nama aslimu seperti beberapa murid bodoh sebelumnya."

"Memangnya apa yang terjadi pada mereka yang menyebutkan nama aslinya ?"Tanya Tang Hao.

Pria paruh baya kembali tertawa. "Hahahah, aku yakin sebaiknya kau tidak perlu tau. Sekarang berkumpullah dengan yang lain, kau bisa memanggilku iblis tua."

Tang Hao tidak mempertanyakan lebih jauh nasib murid-murid yang tidak sengaja menyebutkan nama asli mereka karena tidak ingin menarik masalah di hari pertama, dirinya kemudian bergabung dengan barisan iblis lainnya sesuai perintah.

"Nah, sekarang sudah lengkap. Total ada 11 orang murid dan yang akan di pilih dan ditugaskan hanya 5 orang terbaik saja, jadi berusahalah sebaik mungkin karena bayaran dari pekerjaan kita bisa menghidupi 5 orang istri sekaligus." Iblis tua kembali tertawa terbahak-bahak, lalu melanjutkan. "Itupun jika kalian tidak mati selama bertugas, hahaha."

"Baiklah, aku akan menjelaskan misi dan visi biro pembersih. Tugas kita adalah membersihkan orang-orang yang di targetkan oleh paguyuban putih, selama pembersihan harus dilakukan dengan cepat dan tanpa jejak oleh karena itulah kalian akan di latih di sini sampai benar-benar di anggap layak dan ahli. Tidak hanya membersihkan target, tugas kita bisa saja bervariasi sesuai yang di butuhkan paguyuban putih. Kemudian visi biro pembersih adalah selalu berada dalam bayang paguyuban putih, bertindak sebagai bayangan yang membersihkan jalan yang menghadang paguyuban putih dengan terampil dan tanpa jejak. Apakah kalian mengerti ?"

"Siap, mengerti."Ujar semua orang.

"Bagus, kalau begitu mari kita mulai pelatihannya."Ujar iblis tua.

Sejak hari itu Tang Hao dan iblis lainnya di latih dengan keras dan disiplin.

Selama berada di biro pembersih Tang Hao nyaris tidak pernah membuka topengnya bahkan saat makan dirinya masih menggunakan topeng iblis menangis miliknya.

Bagi Tang Hao pelajaran yang di dapat dari biro pembersih benar-benar merasuk ke dalam dirinya, sekarang topeng yang di gunakannya bukan hanya untuk menutupi wajah melainkan adalah indentitas barunya yang merupakan bayang paguyuban putih.

Hari berganti minggu, fisik dan mental semua iblis di latih dengan keras dan telaten untuk membentuk kedisiplinan di dalam hati dan pikiran. Jika belum sampai pada kemampuan fisik yang di inginkan iblis tua, mereka semua tidak akan di ajarkan cara menggunakan senjata.

Sebulan sudah terlewati, semua orang masih melatih fisik mereka seperti naik turun gunung, berlari bahkan menyelam dan menahan nafas di dalam air selama rentang waktu tertentu.

Dari 11 iblis kini hanya menyisakan 5 iblis saja yang bertahan, termasuk Tang Hao. Kelima iblis ini tentu adalah 5 orang yang di maksud oleh iblis tua, orang-orang yang bertahan hingga akhir.

Sementara 6 iblis yang menyerah di buat pingsan dan di kembalikan ke tempat mereka masing-masing, mereka mungkin mengingat jelas tempat mereka di latih namun mereka tidak akan pernah tau dimana tempat itu berada.

Tang Hao yang mengetahui bahwa murid-murid yang gagal hanya di buat pingsan dan di kembalikan hidup-hidup, mulai menghilangkan prasangka buruknya di awal dan kini dirinya merasa bahwa tempat ini lebih manusiawi dibandingkan dunia di luar sana.

Setelah 5 bulan melatih fisik murid iblis, kini iblis tua merasa bahwa mereka semua sudah siap untuk berlatih ke tingkat yang lebih tinggi.

Iblis tua membawa 5 murid iblis menuju sebuah goa, disana terdapat banyak senjata dimana masing-masing murid di perbolehkan untuk memilih satu senjata yang paling cocok dengannya.

Di saat semua murid lain sedang memilih senjata mereka, perhatian Tang Hao tertuju pada sebuah kotak usang yang sedikit tertimbun tanah di sudut goa.

Iblis tua yang menyadari itu hanya diam dan memperhatikan. Sementara Tang Hao yang merasa tertarik dengan isi kota itupun mencoba membukanya, menemukan sepasang pedang kembar di dalamnya.

"Pilihan yang bagus iblis muda. Kamu memang ahli dalam menggunakan tangan kanan dan kirimu, senjata kembar itu cocok untuk mu."Iblis tua memberi pujian kepada Tang Hao karena mengetahui kemampuan dirinya dengan baik dan memilih pedang kembar sebagai senjata utama.

Tang Hao membungkuk."Terimakasih iblis tua."

"Hahahaha tidak perlu begitu sopan, bagaimana dengan yang lain ? Apakah kalian yakin senjata yang kalian gunakan cocok dengan keahlian kalian ??"Tanya iblis tua kepada yang lain.

"Sudah, iblis tua !"Ujar yang lain kompak.

"Bagus, sekarang ayo kita kembali ke tempat latihan."

Sejak hari itu Tang Hao dan yang lain di latih menggunakan senjata pilihan mereka. Iblis tua mengajari kelima murid iblis dengan penuh perhatian, mengajari mereka tentang detail dalam menggunakan sebuah senjata.

Iblis tua mengajari mereka satu persatu hingga mereka semua ahli dalam menggunakan senjatanya masing-masing. Tidak hanya itu iblis tua juga mengajarkan cara kultivasi untuk menyempurnakan kemampuan murid iblis.

"Dengar murid iblis, bagi kita pembersih tidak ada yang namanya peringkat kultivasi. Bagiku semua kultivator di tingkat apapun bisa di bersihkan jika kita mempunyai skill dan kemampuan keahlian yang tinggi, ingatlah tingkat kultivasi yang tinggi tidak menjamin orang itu bisa hidup panjang dan seenaknya, mereka tidak bisa lari dari kematian seperti kita. Lebih baik mempelajari satu teknik sampai sempurna ketimbang menguasai banyak teknik namun hanya sebatas memahami."

Kata-kata iblis tua hari itu mengubah pandangan hidup Tang Hao, dirinya merasa bahwa iblis tua sedang mencoba memberitahunya bahwa tidak ada lawan yang benar-benar kuat karena selagi memiliki skill mereka masih bisa di habisi.

"Sempurnakan teknik langkah bayang, serta teknik kilat merah hingga menyerap sampai ke tulang kalian, serta terus berlatih dengan senjata kalian seolah benda itu adalah bagian tubuh kalian. Jika kalian berhasil, maka aku dapat menjamin hanya dengan dua teknik ini kalian bisa menghabisi target dengan mudah. Intinya tetap berpikir tenang di saat keadaan kacau, maka kalian bisa bertahan hidup dan itu merupakan kunci utama melawan kultivator."