Share

12. Jujur dan Percaya

Aroma lezat daging yang baru saja di panggang membelai lembut indra penciuman Acasha, membangkitkan rasa lapar dan menggetarkan indra pengecapnya yang belum mendapatkan asupan sama sekali sejak kabur dari rumah.

Melihat kerutan di pelupuk Acasha, Demian menyentuh kening sang gadis yang tak lagi demam.

"Nona ...."

Acasha mengerjap beberapa saat sebelum pandangannya tertuju pada selimut tebal yang membalut tubuhnya, kemudian piring berisi potongan daging dengan kepulan asap di atasnya. Ia pun menelan saliva.

Demian tersenyum seraya mendekatkan piring dengan daging yang masih hangat itu pada gadis di sampingnya.

"Nona mau saya suapi?" tanya Demian menawarkan.

"Eum ...." Acasha menggeleng pelan. "Saya bisa sendiri," tolaknya lembut, seraya menyambut piring dari tangan Demian.

"Pelan-pelan saja," ujar Demian mengambil piring lain di meja.

Sambil meniup-niup daging yang mengepulkan asap, Acasha meneliti setiap sudut ruangan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status