Share

Bab 28-1 Memasang Perangkap

“Gua gak mau tau, lo harus bantuin gua kabur. Gua gak mau dijodohin, Nin!” bohong Amel pada sahabatnya.

[Iya, iya. Lo tenang dulu. Gendang telinga gua udah geter, hampir pecah denger teriakan panik lo. Emang lo mau dijodohin sama siapa, sih?]

“Ada pokoknya, anak rekanan bokap gua. Mentang-mentang adek gua udah nikah, eh, sekarang malah maksa-maksa gua buat nikah juga.”

[Kapan rencananya lo mau gua bantuin kabur, Mel? Kabur ke mana?]

“Tar malem, lo tunggu di perempatan dekat rumah. Pas mereka udah pada tidur, gua keluar. Ke mananya, kita obrolin pas udah di luar aja. Btw, trims ya, Nin. Lo emang best friend gua.”

[Iya, sama-sama.]

Amelia menyeringai puas. Rencananya meminta bantuan Hanin untuk kabur, berhasil. Rumah ini sudah tidak aman lagi baginya. Terlebih setelah tadi siang Maura memperdengarkan rekaman percakapannya dengan Bayu. Sebelum Bayu buka mulut lebih lebar lagi, sebaiknya dia pergi jauh.

Di tengah aktivitas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status