Home / Romansa / Lagi-lagi Jatuh Cinta / bab 7 bertemu kembali

Share

bab 7 bertemu kembali

Author: Tini
last update Last Updated: 2025-03-28 07:04:25

Hari seleksi akhir wawancara pun tiba arya dengan stelan hitam dan kemeja coklatnya menambah kesan elegan dan memukau.

Wawancara pun segera dimulai dari perkenalan dan beberapa pertanyaan pada masing-masing kandidat. Ada sekitar 12 orang yang terpilih.

Para kandidat duduk berjajar dan berhadapan dengan para tokoh penting seperti manajer dan presdir.

Ada sedikit hal yang menarik saat setiap orang sedang memerhatikan keberlangsungan acara.

Tapi perhatian Arya sepenuhnya diberikan kepada seorang perempuan berambut cokelat yang duduk di tengah-tengah kandidat lain.

Arya menatapnya dengan tatapan tajam layaknya predator yang sedang memperhatikan mangsanya. Pergerakan Kania tidak akan luput dari penglihatannya.

Perempuan berambut cokelat yang tergerai indah itu adalah Kania, teman semasa SMA, teman yang beberapa tahun lalu begitu ia nanti kepulangannya dan berharap bisa bertemu lagi.

Arya berdecak kesal, membuat beberapa orang menatap cemas ke arahnya. Sebenarnya apa ada yang salah? Apa ada kesalahan yang mereka buat?

Arya menyadari keheningan yang ia buat tanpa sadar. "Lanjutkan," Arya membalut pinggangnya dengan handuk.

Ia berjalan santai ke koridor yang ada di kamarnya. "Kania Ayu Prasetya, apa yang kau pikirkan sehingga berani mencampakkan aku?"

Arya menghela napasnya. Ingatan kenangan masa lalu berkecamuk di dalam kepalanya. "Sebenarnya apa yang terjadi padanya?"

Di sisi lain, Kania baru saja selesai bersiap untuk pergi ke bar bersama teman-temannya. Ada acara reuni bersama teman-teman kuliahnya.

Kania berdandan sangat cantik, berbeda dengan dulu. Ia belum pandai merawat dan mempercantik diri, beda dengan sekarang.

Para pujangga banyak yang mengejarnya. Kania sampai di tempat bar dan masuk ke ruangan khusus yang sudah disiapkan sebagai tempat reuni.

"Nia! Sini sini," seorang teman melambaikan tangannya dan Kania menghampirinya dengan tersenyum.

"Nia, lo cantik banget, omg," pujian Alina membuat Kania merasa malu.

Teman pria yang akrab dengan mereka datang menghampiri setelah melihat kedatangan Kania.

"Hi, Nia! Kamu baru datang? Berangkat sama siapa, nih?" Sederet pertanyaan diberikan oleh Bima pada Kania.

Ya, semua orang hampir tahu dan sadar bahwa Bima menyukai Kania sedari dulu. Kania yang cantik dan pintar, lalu Bima yang tampan dan atlet basket yang populer.

"Aku naik taksi," jawab Kania dengan suara yang ditinggikan karena suara musik yang keras mengisi ruangan.

Bima tersenyum. "Kamu sangat menggemaskan dengan pita di rambutmu," ucap Bima.

Namun karena suaranya tak terdengar jelas oleh Kania, membuat Kania meminta untuk mengulangi kata-katanya.

Bima mendekat dan membisikkan kata-katanya secara langsung. "Kamu sangat menggemaskan dengan pita di rambutmu, Nia."

Suara Bima menari-nari di telinga Kania. Ada sedikit sensasi menggelitik pada telinganya. "Oh, makasih," balas Kania.

Pesta berlangsung lama. Kania merasa bosan dan memutuskan untuk pergi mencari udara segar.

Ia keluar dari bar dan menghirup udara malam yang menyejukkan. Jam sudah menunjukkan pukul 09:01 malam.

Biasanya setiap malam, ibu Kania akan menghubungi untuk memastikan keadaan putri sulungnya.

Kania berjongkok melihat orang-orang berlalu lalang. "Kania," seseorang memanggil namanya membuat Kania menoleh ke arah suara itu datang.

Kania merasa sedikit shock dengan pria jangkung yang berdiri di sampingnya. "Kamu?" Kania berdiri dan menatap Arya.

Arya menatap Kania dari bawah sampai atas. Arya juga bisa melihat perubahan yang ada pada Kania.

Ini pertemuan mereka yang kedua kalinya di hari ini. Namun saat di wawancara tadi siang, Kania tidak menyadari keberadaan Arya dan tidak mengenalinya karena jarak yang sedikit jauh.

"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Arya dengan wajah datarnya. "Sudah pandai bergaul? Cih," cemooh Arya membuat Kania mengalihkan pandangannya.

Tak mau melihat Arya, "Aku akan kembali ke dalam," Kania hendak pergi dari sana, tapi Arya menahan pergelangan tangannya.

"Kania, jawab aku, untuk apa kau pergi ke tempat seperti ini?" Tanya Arya mengulangi kata-katanya.

Kania menghela napas. "Permisi, lepaskan tangan saya." Kania menepis tangan Arya.

"Aku pergi atau tidak itu bukan urusanmu." Kania pergi ke dalam bar meninggalkan Arya.

Arya menatap tangannya dan punggung kecil Kania yang menjauh. Arya cukup terheran-heran dengan sikap Kania yang berubah drastis.

"Sial," walau sudah bertahun-tahun Arya mencoba melupakan Kania, tapi rasanya itu tidak pernah terjadi, sedikit pun tidak pernah hilang.

Selama ini Arya menahan diri untuk tidak mencari Kania setelah mengetahui Kania pindah ke Jakarta bersama ibunya tanpa memberinya kabar sedikit pun.

Walau Arya memiliki perusahaan besar mengenai informasi, tapi ia tidak mau mencari informasi Kania, tepatnya ia menahan diri.

Arya menatap pintu bar, baru kali ini ia setelah sekian lama berani menyia-nyiakan waktunya hanya untuk melihat pintu bar.

Arya duduk di mobilnya dengan perasaan gelisah. Sampai seorang pria keluar bersama Kania, mereka terlihat akrab.

Arya melihat perhatian intens dari pria itu pada Kania, membuat Arya merasa tak enak hati. Pria itu memakai kemeja dan memberikannya pada Kania.

Gerak-gerik mereka tak luput dari pandangan Arya dengan tatapan tajam. Arya tidak memiliki niat untuk menahan Kania dan membiarkannya pulang bersama pria asing tadi.

"Sial," tanpa sadar, mobil Arya berjalan sendiri mengikuti mereka. Ah... Arya merasa tidak rela jika membiarkannya begitu saja.

Bagaimana pun dia tidak akan tenang jika tidak langsung melihatnya seperti ini. Kania keluar dari mobil setelah sampai di apartemennya.

"Makasih ya, Bim, hati-hati di jalan," Kania melambaikan tangannya seraya pergi ke dalam sana.

Tak lama kemudian, mobil itu pergi dan tak luput dari pandangan Arya. Mulai sekarang, Arya sudah menghafal beberapa pengetahuan baru.

Dari mulai pria itu yang memiliki wajah biasa saja, lalu lebih pendek dari Arya, suka tebar-tebar pesona, dan Arya juga menghafal plat nomor kendaraan mobil pria itu!

"Senopati Apartemen," Arya juga sudah menghafal di mana Kania tinggal. Arya melajukan mobilnya pergi dari sana dengan perasaan campur aduk.

Di tempat lain, Kania membaringkan tubuhnya dan menatap atap kamar. Ia menghela napas, menutup matanya sejenak, mengingat pertemuan dengan Zaki (Arya) setelah sekian lama tidak ada komunikasi.

Tak disangka mereka akan bertemu di tempat seperti itu. "Mungkin saja dia benar-benar sudah punya pacar atau bahkan sekarang mereka sudah bertunangan" ucap Kania di dalam hatinya.

Lalu Kania bangun dan mengganti pakaiannya, bersiap untuk tidur. Pagi hari yang cerah dengan suara nyanyian burung-burung yang bebas menari-nari dengan kedua sayap yang cantik.

Sinar matahari yang menembus sela-sela tirai menerpa pada wajah Kania, membuat sang empunya terbangun dari tidurnya. "Hooah!"

Kania bangun dan melihat sudah jam berapa sekarang. "06:40?" Hari ini di kantor ada pengumuman karyawan baru yang masuk, salah satunya di departemen desain.

Perhatian semua orang terhenti pada kedua perempuan yang terlihat memukau dan fresh, berjalan bersama ketua tim HRD.

Beberapa karyawan berbisik, terutama para pria. "Boleh juga nih buat cuci mata," bisik-bisik karyawan pria di sudut ruangan.

Tim HRD meminta perhatian pada semua karyawan untuk mengumumkan karyawan baru ini. "Dengan senang hati, kami mengumumkan kedatangan dua karyawan baru di departemen desain."

Bu Manajer mendatangi ketua HRD dan ikut memberi sambutan. "Perkenalkan mereka adalah karyawan baru yang akan masuk ke departemen kita."

"Samping saya adalah Bu Kania Ayu Prasetya, yang akan bergabung sebagai desainer grafis kita, dan di samping beliau adalah Tarisa Yuliani yang akan bergabung sebagai desainer web di departemen desain."

"Kami berharap Bu Kania dan Bu Tarisa dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi tim kami dan membantu kami mencapai tujuan perusahaan," ucap ketua HRD mewakili Pak Presdir yang tak ikut menyambut.

bersambung..

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 8 aku kira kamu tidak akan pernah muncul lagi

    Karna itu bukan hal yang wajib untuk ia hadiri. Sambutan dari Bu Manajer dan ketua HRD dengan senang hati Kania dan Tarisa menerimanya dengan penuh rasa terima kasih. Ketua tim HRD mempersilakan Kania dan Tarisa untuk memberi sambutan. Tarisa berbicara terlebih dahulu. Dari penampilannya, ia terlihat elegan, terpancar dalam dirinya. "Terima kasih atas sambutan hangat dari tim. Saya Tarisa Yuliani, senang bergabung dengan perusahaan ini dan berharap dapat berkontribusi dalam tim." Sekarang adalah giliran Kania untuk memberi sambutan. Ia sedikit mengambil langkah maju dan membungkukkan diri sejenak. "Halo semua, saya Kania." "Saya sangat senang bergabung dengan tim ini dan berharap dapat belajar serta berkembang bersama." Pembawaan Kania yang santai dan tenang membuat beberapa orang mengaguminya, karena pertama kali kerja sebagai pemula, dia terlihat berbakat dan bisa beradaptasi dengan mudah. Acara sambutan pun selesai. Semua karyawan sudah kembali fokus pada pekerjaannya.

    Last Updated : 2025-03-28
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 9 kabar buruk

    Kania menghampiri meja Tarisa. "Pekerjaanmu belum selesai ya?" tanya Kania, dan dibalas dengan anggukan lesu. "baru di hari pertama, tapi kepala ku sudah ingin meledak," ucap Tarisa terdengar sangat miris dan menyedihkan. "Hmm... ini soal coding ya? Kayaknya lo bisa tekan ini deh..." Tarisa mengikuti arahan Kania. "Berhasil!" seru Tarisa membuat Kania ikut senang. "Bisa gitu lo? Keren-keren." Tarisa mengacungkan jempol. "Pernah belajar dikit itu mah." Mereka berdua terlihat asik, untungnya mereka hanya berdua saja yang ada di ruangan ini karena sebagian dari mereka pergi meeting dan pulang. "Lo mau pulang sekarang?" tanya Tarisa sambil menyeruput kopinya. "Iya, yaudah ya, gue pulang dulu, bye-bye," pamit Kania seraya berjalan pergi dari sana. Satu jam telah berlalu, akhirnya Tarisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. "Akhirnya selesai setelah mengorbankan setengah akal sehat."Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat berlebihan. Seseorang berjalan menghampir

    Last Updated : 2025-03-28
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   Bab 10 mencoba memperbaiki

    Kania meneteskan air matanya pilu. "Mama... Kania harus cepet-cepet lunasin hutang-hutang keluarga kita, sebelum Kania benar-benar pergi." Gumam Kania seraya menyimpan selembar kertas itu ke dalam tasnya. Kania hanya mengambil cuti selama 3 hari. Dia akan tetap bekerja keras demi melunasi hutang keluarganya. Setelah kepergian sang ayah, perekonomian Kania dan mamanya lama-lama memburuk. Para kerabat tidak begitu peduli pada mereka. Apalagi waktu itu Kania bersikeras ingin kuliah demi kehidupan yang lebih baik. Tapi hal itu juga menyebabkan hutang-hutang yang semakin membesar. Dan umur mamanya yang sudah tidak muda lagi membuat Kania semakin kesulitan. Kania mengerjakan pekerjaannya yang tertunda beberapa hari lalu. Badannya lemas pagi tadi, dia tidak sempat sarapan karena bangun terlalu siang. Arya menatap Kania dari kejauhan, tatapannya terlihat khawatir. Tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menghampiri dan menanyakan kondisi wanita itu. "Nanti juga sembuh lagi," gum

    Last Updated : 2025-04-07
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   huh...

    "Tapi saya juga sambil beker-"ucapan kania sengaja di sela oleh arya "Tidak ada tapi-tapi yang punya perusahaan ini adalah saya bukan anda, mulai sekarang lanjutkan perkejaan mu dengan baik." Ketus nya lalu pergi dengan angkuh, membuat Kania semakin bad mood dan segera menghentikan aktivitas mengunyah permen "Dasar bos songong!" Umpat kania pelan namun entah kenapa kania merasa arya mendengar nya karna setelah mengucapkan umpatan itu kania mendengar suara gebrakan yang berasal di ruangan arya.Kania memilih menutup mulut nya rapat - rapat dan segera menyelesaikan pekerjaan, waktu berlalu hingga setengah jam kania masih berkutat dengan berkas-berkas nya "semangat, 5 tumpukan lagi.." gumam nya menyemangati diri sendiri Arya keluar dari ruangan nya dan menghampiri kania "ekhem." Arya mencoba mengambil perhatian kania tapi kania terlihat fokus pada berkas-berkasnya"Ekhem!" Arya memasang wajah datar melihat kania yang masih berkutat tak mengalihkan perhatian nya Plak!Arya menggebrak m

    Last Updated : 2025-04-07
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 1

    Pagi hari yang cerah, para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Bandung bersiap untuk memulai pembelajaran mereka. Bu Sarah, selaku penghimpun mata pelajaran Bahasa Indonesia, jam pertama di kelas 12 MIPA 2. Pembelajaran mereka dimulai dengan khidmat dan penuh ketenangan sampai kedua sejoli yaitu Mahesa dan Zaki, datang mendobrak pintu kelas. Mahesa dan Zaki mendobrak pintu dengan keras dan mematung setelah melihat Bu Sarah yang sedang mengajar dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam. Mahesa dan Zaki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Selamat pagi, Bu Sarah cantik," celetuk mereka berdua. Memang Mahesa dan Zaki terkenal nakal dan penuh drama di kelas 12 MIPA 2. Bu Sarah mengambil penggaris sepanjang kedua kaki mereka, sangat panjang. "Dari mana aja kalian berdua?" Pertanyaan penuh penekanan Bu Sarah mengintimidasi. "Anu, Bu..." Mahesa menatap Bu Sarah dengan takut. Seisi kelas terasa tegang sampai kepada Zaki yang mengeluarkan trik Mokondo-nya. "Bu, ini seikat bunga untuk

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 2 mulai akrab

    Besoknya di sekolah, Kania tak sengaja berpapasan dengan Zaki di kantin. Kania ingat bahwa Zaki meminta semangkuk bakso sebagai ucapan terima kasih. "Nih bakso lu," Kania meletakkan baksonya di hadapan Zaki, dan Zaki menerimanya dengan senang hati. "Thanks ya," Zaki sengaja tersenyum begitu ramah ke arah Kania di depan Galang. Dalam sekilas, Zaki melihat ekspresi wajah Galang yang berubah. "Ay sini," pinta Galang pada Kania agar duduk di sampingnya, dan Kania pun menghampiri dengan sumringah. "Kamu napa ngasih itu?" Bisik Galang mempertanyakan interaksi dengan Zaki. Kania berbisik pada Galang, "Aku traktir karena kemarin dia anter aku pulang pas hujan, itu aja kok sayang." Bisiknya dan memberikan senyum manis. "Oke," Galang mengangguk sambil melihat Zaki yang menyantap semangkuk baksonya dengan nikmat. Selang beberapa menit, Zaki sudah menghabiskan baksonya dan tak sengaja melihat Saskia yang melewati mejanya. "Eh, Sas!" Panggil Zaki. Saskia berhenti dengan bingung. "Kenapa?" Za

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 3 perhatian yang tulus

    Melihat reaksi bundanya, Zaki menghentikan makannya dan minum. "Udah, nanti aja makanannya Bun. Bun, kalo aku punya temen terus dia tukang selingkuh gimana?" Bundanya mengernyit, "Temen kamu ada yang suka selingkuh?"Zaki menjelaskan situasinya pada bundanya. Bundanya memberikan pendapatnya, "Selingkuh kan perbuatan ga baik, nanti kalo nular sama anak Ibu gimana? Masih banyak orang baik yang bisa dijadikan teman."Zaki sedikit berpikir lalu mengangguk. "Temen kaya gitu dibuang aja, kalo cewe yang diselingkuhin sama temenku, aku wajar ga ngerasa bersalah, Bun?" Bundanya sedikit berpikir, "Bersalah gimana sayang? Kamu kan ga buat jahat sama cewe temenmu."Zaki menjelaskan perasaannya, "Cewe nya ga tau, Bun, kalo cowo nya selingkuh, dan ga Zaki kasih tau juga... Zaki kasian, Bun." Sekilas bundanya melihat Zaki terlihat murung saat menceritakan hal tersebut.Bundanya memberikan dukungan pada Zaki, "Ya udah, koko kasih tau aja, harus berani jangan sampe temen koko terus nyakitin dia."Mend

    Last Updated : 2025-03-26
  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 4 kita putus.

    Galang mengirimkan pesan teks bahwa dia akan pergi ke kelasnya. Kania akan memperjelas semua hal hari ini dan akan memutuskan hubungannya dengan Galang. Keputusan ini sudah ia pikirkan sejak dua hari sebelumnya. Kania juga sudah menceritakan hal ini pada sahabatnya, Fara. Sekarang mereka berdua berada di kelas menunggu si bajingan Galang datang. "Gue dukung lo, pokonya lu harus putusin dia! Jangan dengerin penjelasannya, oke?" Dukungan Fara membuat Kania semakin yakin.Toh dari dulu juga dia merasa curiga, cuma belum sampai dilihat depan mata aja kelakuan busuknya.Fara duduk di bangku paling belakang dan melihat Galang masuk ke kelasnya, menghampiri Kania. Galang duduk di bangku yang bersebelahan dengan Kania."Kamu kenapa gak bales chat aku dari dua hari kemarin? Aku khawatir, tau!" Kania menatap Galang malas. "Stop, Lang, gak usah munafik."Ucapan kasar yang dilontarkan Kania secara tiba-tiba membuat Galang merasa bingung dan kesal. Galang masih terdiam, dan Kania sudah beranjak

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   huh...

    "Tapi saya juga sambil beker-"ucapan kania sengaja di sela oleh arya "Tidak ada tapi-tapi yang punya perusahaan ini adalah saya bukan anda, mulai sekarang lanjutkan perkejaan mu dengan baik." Ketus nya lalu pergi dengan angkuh, membuat Kania semakin bad mood dan segera menghentikan aktivitas mengunyah permen "Dasar bos songong!" Umpat kania pelan namun entah kenapa kania merasa arya mendengar nya karna setelah mengucapkan umpatan itu kania mendengar suara gebrakan yang berasal di ruangan arya.Kania memilih menutup mulut nya rapat - rapat dan segera menyelesaikan pekerjaan, waktu berlalu hingga setengah jam kania masih berkutat dengan berkas-berkas nya "semangat, 5 tumpukan lagi.." gumam nya menyemangati diri sendiri Arya keluar dari ruangan nya dan menghampiri kania "ekhem." Arya mencoba mengambil perhatian kania tapi kania terlihat fokus pada berkas-berkasnya"Ekhem!" Arya memasang wajah datar melihat kania yang masih berkutat tak mengalihkan perhatian nya Plak!Arya menggebrak m

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   Bab 10 mencoba memperbaiki

    Kania meneteskan air matanya pilu. "Mama... Kania harus cepet-cepet lunasin hutang-hutang keluarga kita, sebelum Kania benar-benar pergi." Gumam Kania seraya menyimpan selembar kertas itu ke dalam tasnya. Kania hanya mengambil cuti selama 3 hari. Dia akan tetap bekerja keras demi melunasi hutang keluarganya. Setelah kepergian sang ayah, perekonomian Kania dan mamanya lama-lama memburuk. Para kerabat tidak begitu peduli pada mereka. Apalagi waktu itu Kania bersikeras ingin kuliah demi kehidupan yang lebih baik. Tapi hal itu juga menyebabkan hutang-hutang yang semakin membesar. Dan umur mamanya yang sudah tidak muda lagi membuat Kania semakin kesulitan. Kania mengerjakan pekerjaannya yang tertunda beberapa hari lalu. Badannya lemas pagi tadi, dia tidak sempat sarapan karena bangun terlalu siang. Arya menatap Kania dari kejauhan, tatapannya terlihat khawatir. Tapi dia sama sekali tidak berniat untuk menghampiri dan menanyakan kondisi wanita itu. "Nanti juga sembuh lagi," gum

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 9 kabar buruk

    Kania menghampiri meja Tarisa. "Pekerjaanmu belum selesai ya?" tanya Kania, dan dibalas dengan anggukan lesu. "baru di hari pertama, tapi kepala ku sudah ingin meledak," ucap Tarisa terdengar sangat miris dan menyedihkan. "Hmm... ini soal coding ya? Kayaknya lo bisa tekan ini deh..." Tarisa mengikuti arahan Kania. "Berhasil!" seru Tarisa membuat Kania ikut senang. "Bisa gitu lo? Keren-keren." Tarisa mengacungkan jempol. "Pernah belajar dikit itu mah." Mereka berdua terlihat asik, untungnya mereka hanya berdua saja yang ada di ruangan ini karena sebagian dari mereka pergi meeting dan pulang. "Lo mau pulang sekarang?" tanya Tarisa sambil menyeruput kopinya. "Iya, yaudah ya, gue pulang dulu, bye-bye," pamit Kania seraya berjalan pergi dari sana. Satu jam telah berlalu, akhirnya Tarisa sudah menyelesaikan pekerjaannya. "Akhirnya selesai setelah mengorbankan setengah akal sehat."Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat berlebihan. Seseorang berjalan menghampir

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 8 aku kira kamu tidak akan pernah muncul lagi

    Karna itu bukan hal yang wajib untuk ia hadiri. Sambutan dari Bu Manajer dan ketua HRD dengan senang hati Kania dan Tarisa menerimanya dengan penuh rasa terima kasih. Ketua tim HRD mempersilakan Kania dan Tarisa untuk memberi sambutan. Tarisa berbicara terlebih dahulu. Dari penampilannya, ia terlihat elegan, terpancar dalam dirinya. "Terima kasih atas sambutan hangat dari tim. Saya Tarisa Yuliani, senang bergabung dengan perusahaan ini dan berharap dapat berkontribusi dalam tim." Sekarang adalah giliran Kania untuk memberi sambutan. Ia sedikit mengambil langkah maju dan membungkukkan diri sejenak. "Halo semua, saya Kania." "Saya sangat senang bergabung dengan tim ini dan berharap dapat belajar serta berkembang bersama." Pembawaan Kania yang santai dan tenang membuat beberapa orang mengaguminya, karena pertama kali kerja sebagai pemula, dia terlihat berbakat dan bisa beradaptasi dengan mudah. Acara sambutan pun selesai. Semua karyawan sudah kembali fokus pada pekerjaannya.

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 7 bertemu kembali

    Hari seleksi akhir wawancara pun tiba arya dengan stelan hitam dan kemeja coklatnya menambah kesan elegan dan memukau.Wawancara pun segera dimulai dari perkenalan dan beberapa pertanyaan pada masing-masing kandidat. Ada sekitar 12 orang yang terpilih.Para kandidat duduk berjajar dan berhadapan dengan para tokoh penting seperti manajer dan presdir.Ada sedikit hal yang menarik saat setiap orang sedang memerhatikan keberlangsungan acara.Tapi perhatian Arya sepenuhnya diberikan kepada seorang perempuan berambut cokelat yang duduk di tengah-tengah kandidat lain.Arya menatapnya dengan tatapan tajam layaknya predator yang sedang memperhatikan mangsanya. Pergerakan Kania tidak akan luput dari penglihatannya.Perempuan berambut cokelat yang tergerai indah itu adalah Kania, teman semasa SMA, teman yang beberapa tahun lalu begitu ia nanti kepulangannya dan berharap bisa bertemu lagi.Arya berdecak kesal, membuat beberapa orang menatap cemas ke arahnya. Sebenarnya apa ada yang salah? Apa ada

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 6 shelli

    "Gue duluan, bro, ada yang harus gue urus," pamit Zaki, mengambil sweater nya dan keluar dari tempat itu.Saat Zaki berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam tengkuknya keras, membuat Zaki kehilangan kesadarannya. Itu adalah perbuatan Galang."Cepet masukin ke mobilnya," perintah Galang pada Saskia dan satu perempuan lainnya. Mereka pun berhasil memasukkan Zaki ke dalam mobil dan mendudukkannya.Gadis yang menemani Saskia pun masuk dan duduk bersebelahan dengan Zaki. "Lu acak rambutnya, Shel," perintah Saskia.Ia juga mengoleskan jejak lipstik di pipi dan di bibir Zaki. "Mantap, sekarang lu pose, lagi ciuman sama dia.""Kepalanya agak miring kan, cium beneran aja ah lama!" Ucap Saskia membuat Shella tersenyum malu.Shella adalah cewe yang menjadikan Zaki sebagai crush nya. Tak disangka dia mempunyai kesempatan untuk menciumnya.Crak! "Wih mantap, tinggal dikirim," sahut Galang. Tiba-tiba seorang supir dari keluarga Zaki datang untuk mengecek."Sedang apa kalia

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 5 kecewa

    Selang beberapa menit, Zaki keluar. Dia terlihat menghela napas lega. Kania memberikan tisu, lalu Zaki menerimanya."Buat lo, biar gak mual," ucap Kania sambil menyerahkan sekotak susu rasa vanila, membuat Zaki tersenyum dan menerimanya."Thanks." Waktu pulang pun tiba. Hari ini Kania pulang bersama Zaki atas ajakannya.Sedangkan Fara hari ini dia ada ekstrakurikuler, jadi tidak bisa pulang lebih awal bersama Kania."Far, gue duluan ya, bye!" Pamit Kania pada Fara yang sedang membereskan buku-bukunya.Kania berdiri menunggu kedatangan Zaki. Tak lama kemudian, lelaki itu datang dengan tas gendongnya."Hai," Kania menoleh ke arah suara dan melihat Zaki. Kania mengangguk dan berjalan ke arah parkiran motor, tapi tiba-tiba langkah Zaki terhenti."Eh, bentar!" Raut wajah Zaki membuat Kania penasaran. "Kenapa?" "Kunci motor gue ketinggalan, tunggu dulu ya, nih, bantu gue pegangin HP ama tas dulu, thanks."Zaki pun segera pergi kembali ke kelasnya. Kania menghela napas menyaksikan keceroboha

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 4 kita putus.

    Galang mengirimkan pesan teks bahwa dia akan pergi ke kelasnya. Kania akan memperjelas semua hal hari ini dan akan memutuskan hubungannya dengan Galang. Keputusan ini sudah ia pikirkan sejak dua hari sebelumnya. Kania juga sudah menceritakan hal ini pada sahabatnya, Fara. Sekarang mereka berdua berada di kelas menunggu si bajingan Galang datang. "Gue dukung lo, pokonya lu harus putusin dia! Jangan dengerin penjelasannya, oke?" Dukungan Fara membuat Kania semakin yakin.Toh dari dulu juga dia merasa curiga, cuma belum sampai dilihat depan mata aja kelakuan busuknya.Fara duduk di bangku paling belakang dan melihat Galang masuk ke kelasnya, menghampiri Kania. Galang duduk di bangku yang bersebelahan dengan Kania."Kamu kenapa gak bales chat aku dari dua hari kemarin? Aku khawatir, tau!" Kania menatap Galang malas. "Stop, Lang, gak usah munafik."Ucapan kasar yang dilontarkan Kania secara tiba-tiba membuat Galang merasa bingung dan kesal. Galang masih terdiam, dan Kania sudah beranjak

  • Lagi-lagi Jatuh Cinta   bab 3 perhatian yang tulus

    Melihat reaksi bundanya, Zaki menghentikan makannya dan minum. "Udah, nanti aja makanannya Bun. Bun, kalo aku punya temen terus dia tukang selingkuh gimana?" Bundanya mengernyit, "Temen kamu ada yang suka selingkuh?"Zaki menjelaskan situasinya pada bundanya. Bundanya memberikan pendapatnya, "Selingkuh kan perbuatan ga baik, nanti kalo nular sama anak Ibu gimana? Masih banyak orang baik yang bisa dijadikan teman."Zaki sedikit berpikir lalu mengangguk. "Temen kaya gitu dibuang aja, kalo cewe yang diselingkuhin sama temenku, aku wajar ga ngerasa bersalah, Bun?" Bundanya sedikit berpikir, "Bersalah gimana sayang? Kamu kan ga buat jahat sama cewe temenmu."Zaki menjelaskan perasaannya, "Cewe nya ga tau, Bun, kalo cowo nya selingkuh, dan ga Zaki kasih tau juga... Zaki kasian, Bun." Sekilas bundanya melihat Zaki terlihat murung saat menceritakan hal tersebut.Bundanya memberikan dukungan pada Zaki, "Ya udah, koko kasih tau aja, harus berani jangan sampe temen koko terus nyakitin dia."Mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status