Share

Kotak P3K

Masa-masa sekolah yang tidak melulu soal belajar mata pelajaran yang dipaparkan pada jam pelajaran di kelas tetapi juga melibatkan kegiatan sehabis pulang sekolah yaitu ekstrakurikuler. Kegiatan ini cenderung menjadi kegiatan yang paling ditunggu-tunggu ketika jam kelas sudah usai. Bahkan ketika rasa lelah dan kantuk yang menemani saat sepanjang pelajaran di kelas tidak akan mempengaruhi semangat para siswa lainnya untuk mengikuti kegiatan ini.

Sepertinya suasana ini juga pasti pernah dirasakan semua orang, ketika mereka menjalani hari  yang tidak lumayan nyaman akan ada saatnya mereka melupakan itu ketika telah bersama hal yang mereka suka.

Di sekolah  lumayan banyak sekali ekstrakurikulernya. Yayasan sekolah menjadikan ekstrakurikuler sebagai bonus tambahan bagi siswanya untuk menemukan minat dan bakat bahkan kebahagian yang sederhana melalui ekstrakuriler yang dipilih. Hampir dari segala bidang ada dalam form pendaftaran ekstrakuriler yang diberikan Bu Fira tadi kepada kami semua.

Melihat siswa dari sekolah ini yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia cukup banyak.  Ekstrakuriler budaya dari beberapa daerah tidak lupa  disediakan sekolah yang juga sekalian asrama membuat kami semua hampir 24 jam dibawah bimbingan yayasan sekolah. Jadi sekaligus meluangkan waktu bosan yang harus langsung pulang ke asrama dan tidak tahu harus ngapain akan lebih baik untuk mengisinya dengan ekstrakurikuler.

Sebulan sudah waktu pembelajaran berlangsung sehabis liburan semester lalu. Membuat kegiatan sekolah lainnya segera di aktifkan kembali. Sudah nampak para senior yang dari tadi lalu lalang di depan kelas yang kelihatan sibuk. Ketika bel pulang sekolah berbunyi, semuanya langsung meninggalkan kelas dan melihat ke lapangan sekolah yang sudah tertata dengan stand-stand kecil yang dikreasikan dengan tema masing-masing.

Aku dan Nana melihat lapangan sekolah dari balkon lantai 2 yang sudah sangat ramai dan menarik perhatian kami. Sepertinya acara pengenalan ekstrakurikuler dari para senior sudah dimulai. Papan-papan kreatifitas mereka sudah terpajang sesuai dengan jenis ekstrakuriler masing-masing. Suasana ini mengingatkanku pada acara  pameran di alun-alun Bandung tahun lalu. Bedanya hanya stand tidak berjualan tapi mencari anggota untuk kegiatan masing-masing.

Perlahan beberapa siswa sudah mendekati stand-stand yang ada di lapangan. Musik yang diputar oleh pembawa acara sekolah menambah suasana ini menjadi seru untuk dinikmati. Ditambah dengan cuaca yang sangat baik hari ini, tidak panas dan tidak juga hujan.

 “Aline, Nana ayok ke bawah kita lihat bersama”, teriak Tania dari sebelah kelasku sambil melambaikkan tangannya. Aku dan Nana langsung menghampiri Tania yang sudah bersama Arum. Kami berempat mulai turun ke lantai bawah untuk melihat stand-stand yang ingin diikuti.

“Gue ragu mau ikut apa, kalian mau ikut ekstrakulikuler apa?”, tanya Tania

“Aku mungkin ikut teater deh, penasaran mencobanya dan keliatan seru. Walau kayaknya nggk  cukup pandai untuk masuk kedalam ekskul tersebut”, ujar Arum.

“Gapapa Arum kenapa harus ragu, tadi juga Bu Fira menjelaskan sebelum kelas kami berakhir. Jangan takut untuk mencoba yang menarik minat kita walau kemampuan tidak ada. Setiap ekskul di sekolah tidak mewajibkan harus punya skill dalam bidangnya. Jadi gapapa coba aja Arum, “ jawabku memberikan keyakinan kepada Arum untuk percaya diri.

“Begitukah Al, baiklah aku harus mencobanya kalau begitu”, ujar Arum.

Kami melanjutkan berputar-putar mengelilingi stand-stand tadi sambil berhenti memahami masing-masing ekskul yang ditawarkan. Sampai kepada satu ekskul yang menarik perhatianku dan hal tersebut juga tidak cukup asing kutemukan yaitu PMR.

Bendera medis yang terpampang di depan stand menimbulkan perasaan gembira. Kegiatan ini sama dengan mimpiku yang ingin menjadi dokter. Mungkin aku akan memutuskan mengikuti kegiatan ini. Sambil mencari pengalamanku dalam bidang kesehatan.

Aku memasuki stand itu sendiri setelah berpisah dari Nana, Arum, dan Tania karena mereka sudah menemukan stand ekstrakurikuler yang ingin mereka ikuti. Saat itu standnya tidak ada orang jadi aku iseng melihat foto-foto yang terpampang di depan stand. Sepertinya itu foto-foto senior dalam beberapa  kegiatan keluar.

“Hai, sudah ada orang ternyata disini ya,” ujar seorang laki-laki yang membawa kotak P3K kemudian meletakkannya di meja yang ada di sampingku. Aku mulai canggung karena pertama kali melihat wajahnya. Sepertinya ini kakak kelas yang ada di bidang ekstrakurikuler ini.

“Iya kak, maaf  kalau langsung melihat-lihat padahal tidak ada orang. Soalnya foto-foto ini menarik perhatianku dari tadi kak”, jawabku seolah membuat kakak kelasku ini tidak salah paham.

“Ah, gapapa. Tadi aku ke UKS sebenatar mengambil P3K, karena anggota lain lagi berhalangan hadir jadinya aku sendiri deh yang ngurusin stand ini. Owh ya, kenalin Alfin”, ujar dia sambil memperkenalkan dirinya sambil memberikan senyumnya menyambutku.

“Aku Aline... Aline Clarissa Putri, kak.”

Alfin langsung mengeluarkan buku kecil dari saku bajunya. Terlihat dia sambil menuliskan namaku yang padahal aku belum mengajukan diri untuk mendaftar kepadanya dan sepertinya dia sudah tahu maksud diriku berada di stand ini tanpa perlu dijelaskan lagi.

 “Panggilannya?, Rissa?”. Tanya Alvin kepadaku.

“Boleh Rissa, Tapi Aline juga boleh, beberapa temanku lebih sering memanggilku Aline”        

“Aku panggil Rissa aja deh, biar beda”

“Baiklah kak”

“Jadi Rissa kamu tertarik dengan ekstrakurikuler ini ya?”.

“Iya kak, aku juga waktu di SD jadi dokter kecil. Dunia kesehatan memang membuatku tertarik dari kecil dan mimpiku ingin jadi dokter. Sepertinya ekstrakuriler ini mendekatkanku dengan mimpi yang belum bisaku raih. Jadi kira-kira itu alasannya kak”

“Diterima”,

“Hah, diterima apa kak?”

“Kamu sudah jadi anggota PMR sekolah Rissa maksudnya”

Seketika aku langsung tersenyum menatap Alvin memberikan respon yang baik atas ucapannya itu. Para siswa lain mulai berkunjung memecahkan obrolan kami. Aku membantu Kak Alvin memperkenalkan  ekstrakurikuler PMR kepada siswa yang datang karena mengingat dia yang juga lagi sendirian mengurus ini dan aku juga sudah menjadi anggota. s

Terlihat seorang berlari menuju stand kami dari lapangan basket. Dia seperti sosok yang kukenal, semakin dia mendekat dugaan di kepalaku terbukti jelas, Itu Angga.

“Bang, ada yang cedera bang”

Angga menjelaskan sambil ngos-ngosan dan dia belum sempat melanjutkan perkataannya. Alvin langsung bergegas mengambil kotak P3K.

“Dimana”

“Itu bang. Di lapangan basket”

“Rissa kamu ikut aku yah, standnya biarin dulu”

“Oke kak”

Kami langsung berlari menuju lapangan basket dan aku mengikuti Alvin dari belakang. Lalu menyelip di antara kerimunan lain yang mengelilingi orang yang cedera tadi. Wajahnya tidak asing, itu Ian. Terlihat dia sangat kesakitan menahan lututnya yang kesakitan.

“Rissa, kamu stay disini yah, bantu benerin posisi duduknya dulu. Aku mau ambil tandu dulu”

Aku mengangguk dan Alvin lalu berlari dengan cepat bersama Angga untuk membawa tandu dari stand tadi yang kuliat. Sedangkan aku membantu Ian duduk dengan benar, agar tidak menambah sakit pada lututnya.

“Aww sakit buk”

“Tahan yah, makanya mainnya jangan kayak simba. Jadi sampai cedera gini kamunya ih”

“Al, aku ini sedang sakit loh, dan kamu masih sempat marahin aku yang seorang pasien ini Al”

“Ih, siapa yang marahin”

“Itu tadi nggak ya, burung berkicau kali yah” nadanya sambil mengejekku

Alvin kembali dengan tandu dan memopong Rian bersama dengan Angga ke UKS sekolah. Aku mengikuti dari belakang, sambil menatap Ian dengan sedikit merasa khawatir.

Cedera Ian di atasi oleh Bu Rahmi yang merupakan perawat yang sedang tugas di sekolah. Alvin membantu Bu Rahmi, lalu aku memperhatikan dari samping sambil melihat kerja Alvin yang begitu cepat dan tanggap tanpa aba-aba apapun dia tahu Bu Rahmi akan meminta apa.

*******************

Terimakasih yang sudah mau membaca cerita ini, 

Maaf untuk segala kekurangan penulisan, maklum penulis pemula yang akan terus belajar dan memperbaiki agar menuju kata sempurna

Bantu cerita ini dengan cara vote dan comment ya, jangan lupa.

With Love, Aponi line❤️

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status