"Kakak chen bermaksud memasuki hutan tengkorak." Bing Ruyue berusaha menjelaskan. "Chen'er, kamu jangan bercanda?" Zhao Feng menganggap Ye Chen hanya mencari mati jika masuk ke hutan tengkorak. Hutan tengkorak sangat berbahaya dan tidak ada satupun kultivator yang mengetahui apa yang ada di dalamnya. "Meskipun senior feng melarang, aku akan tetap kesana." Ye Chen tidak bergeming dan tetap akan memasuki hutan tengkorak. Zhao Feng hanya menghela nafas, merasa tidak dapat mencegah ataupun melarang Ye Chen. "Baiklah kalau itu maumu, aku tidak punya hak melarangmu." Setelah pertemuan tersebut, merekapun membubarkan diri. Ye Chen diantar salah satu tetua menuju ke kolam spiritual yang dimiliki oleh sekte menara suci. Mawar musim semi juga telah diberikan Bing Ruyue kepadanya. "Kamu bisa berkultivasi selama sehari di kolam spiritual ini," kata tetua yang mengantar Ye Chen setelah sampai di kolam spiritual. "Baik tetua, terimakasih." Tanpa menunggu waktu lama, Ye Chen mulai mema
Setelah daging banteng petir bakar itu matang, mereka berduapun menyantapnya dengan sangat lahap. Ye Chen duduk di bawah sebuah pohon sementara Bing Ruyue duduk di sampingnya. Bagi Bing Ruyue, daging banteng petir hanya bermanfaat meningkatkan vitalitas. Namun tidak bagi Ye Chen yang juga memiliki tipe elemen petir. Ye Chen dapat merasakan energi petir dalam dantiannya setelah memakan daging banteng petir tersebut. Hal itu menandakan jika Ye Chen dapat mengeluarkan energi petir meskipun kekuatan petirnya masih sangat lemah. "Kakak chen aku sangat mengantuk," kata Bing Ruyue setelah melahap habis daging bakarnya. "Tidurlah! Aku akan menjaga Yue'er," jawab Ye Chen. "Apa kakak chen tidak mengantuk? Dari kemarin yue'er lah yang tidur." "Kakak Chen tidak mengantuk," jawab Ye Chen. Bagi orang biasa, makan dan tidur adalah sesuatu yang harus dilakukan setiap hari, tapi tidak bagi kultivator yang dapat menahan kantuk dan lapar. Mereka bahkan dapat bertahan berbulan-bulan tanpa tid
"Kakak chen juga sangat tampan," balas Bing Ruyue, membuat Ye Chen sedikit salah tingkah. "Apa kakak chen sudah memiliki kekasih?" lanjutnya bertanya. "Apa yang yue'er tanyakan? Kakak chen belum memikirkan tentang kekasih, masih belum hebat dan masih perlu meningkatkan kekuatan terlebih dahulu." "Tapi, apakah kakak chen mau membantu Yue'er?" "Apa yang bisa kakak chen bantu?" tanya Ye Chen. "Yue'er akan dijodohkan dengan putra mahkota dari kekaisaran tang. Maukah kakak chen berpura-pura menjadi kekasih yue'er agar yue'er tidak jadi dijodohkan!" pinta Bing Ruyue sambil memelas. Bing Ruyue tidak ingin dijadikan alat politik dengan perjodohan. Jika Ye Chen mau berpura-pura menjadi kekasihnya, mungkin perjodohan tersebut bisa dibatalkan. Dia sangat kesal karena tidak bisa menjalankan nasib sendiri, bahkan perjodohan saja diatur oleh ayahnya. "Jika kakak chen membantu yue'er, bukankah kekaisaran bing akan dalam bahaya karena telah menyinggung kaisar tang?" Ye Chen memikirkan nas
Bing Ruyue kembali membombardir babi raksasa dengan teknik pedangnya. Babi raksasa itupun kembali dengan mudah meregenerasi kulit dan dagingnya yang terluka. "Yue'er, sepertinya kelemahan babi itu ada pada otaknya." Ye Chen mencoba memberi saran kepada Bing Ruyue. Bing Ruyuepun mengerti dan langsung melesat ke udara. "Teknik Pedang Angin, Pedang Penghancur Langit." Bing Ruyue jatuh tepat di atas kepala babi raksasa dan menancapkan pedangnya ke otak babi itu. Bing Ruyue kemudian menusukkan pedangnya berkali-kali hingga babi raksasa itupun tewas. "Kakak chen, aku berhasil mengalahkan babi raksasa tingkat kaisar ini." Bing Ruyue terlihat sangat gembira dengan pencapaiannya. Ye Chen hanya tersenyum melihat Bing Ruyue. Meskipun tidak sekali serangan mengalahkan babi raksasa, Bing Ruyue juga patut diberi pujian. "Yue'er sangat hebat," kata Ye Chen. "Itu semua berkat kakak chen yang mengatakan kelemahan babi raksasa ini. Jika tidak, entah berapa lama Yue'er bisa mengalahkannya,
"Ngomong-ngomong, aku baru pernah memakan daging selezat ini," lanjut Bing Ruyue. "Bumbu rahasia klan ye memang sangat lezat," jawab Ye Chen. Tak lama daging binatang spirit yang mereka bakar habis mereka santap. Bing Ruyue kemudian meminta Ye Chen untuk beristirahat sementara dia sendiri akan berjaga. "Kamu saja yang beristirahat, aku yang akan berjaga," kata Ye Chen. "Baiklah kalau itu maumu," balas Bing Ruyue. Baru saja akan beristirahat, 10 orang berjubah hitam yang Ye Chen lihat sebelumnya mengepung tempat mereka. "Kakak Chen, siapa mereka?" Bing Ruyue sedikit ketakutan melihat 10 orang berjubah hitam tersebut. "Entahlah, sepertinya mereka tidak bersahabat," jawab Ye Chen. Benar saja perkataan Ye Chen, salah satu orang berjubah hitam melesat sangat cepat ke arah Bing Ruyue dan mencoba membunuhnya dengan pedangnya. Ye Chen yang melihatnya langsung bergerak menangkis serangan orang tersebut dan menendangnya hingga dia terpental mengenai sebuah pohon. "Bunuh kedu
Ye Chen dan Bing Ruyue kemudian melanjutkan langkah mereka mencari mawar musim semi. "Seberapa tinggi tingkat kultivasimu?" tanya Bing Ruyue. "Jelas lebih tinggi darimu yang hanya berada ditingkatan penggabungan qi kesembilan," jawab Ye Chen. "Ternyata kamu dapat melihat kultivasiku," kata Bing Ruyue dianggukan oleh Ye Chen. Bing Ruyue kemudian mengingat pertarungannya dengan Ye Chen saat di air terjun. "Jurus pedangmu sangat hebat," katanya. "Bukan jurus pedangku yang hebat tetapi jurus pedangmu yang masih banyak celah dan kekurangan," jawab Ye Chen. "Tapi kamu terdesak saat itu," kata Bing Ruyue. "Entahlah, aku seakan tidak berdaya melawanmu, lagian aku hanya bertahan saat itu," jawab Ye Chen. "Aku minta maaf karena tidak sengaja melihatmu mandi," lanjutnya. "Kamu lebih baik diam dan jangan katakan kejadian itu kepada orang lain atau aku akan membunuhmu," perintah Bing Ruyue. Dia malu jika orang lain mengetahui Ye Chen melihatnya sedang mandi. "Aku berjanji tidak a