Share

BAB 5

Glora keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit rambutnya, gadis itu duduk di depan meja riasnya mulai menyisir rambutnya yang setengah basah. Glora melemparkan handuk itu ke sembarangan tempat dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Capek banget, badan Glo sakit semua." Sedari kecil Glora selalu dimanjakan, entah itu dengan Elang atau pun Dimas. Gadis itu tidak pernah melakukan sesuatu yang membuat lelah.

Ceklek.

Glora menoleh ke arah pintu yang terbuka lalu muncullah sosok Elang dengan kaos hitam dan celana selututnya. Elang berjalan ke arah ranjang Glora, mengangkat kepala gadis itu dan memindahkan ke atas pahanya. "Kenapa?" tanya Elang ketika Glora beralih memeluk pinggangnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.

"Capek," ucapnya yang sedikit kurang jelas karena teredam perut Elang, namun meski begitu Elang masih bisa mendengarnya.

"Siapa yang pengen sekolah?" ucap Elang dengan sedikit sinis.

"Ihh kak Elang." Glora duduk di depan Elang dengan wajah cemberut. Elang menghela napas panjang lalu kembali membawa kepala Glora untuk berbaring di pahanya.

"Kakak ga suka kamu sekolah," ucap Elang dengan tangannya yang mengelus rambut Glora.

"Kenapa? Kan Glo juga bosen kalo di rumah terus."

"Kakak ga mau berbagi, sayang. Kakak ga mau banyak orang yang liat kecantikan kamu. Cukup kakak aja yang boleh tau, cukup kakak aja yang boleh liat. Orang lain ga boleh."

__________

"Glo, gimana hari pertamanya di sekolah?" tanya Dimas. Kiini mereka tengah menikmati makan malam setelah tadi Dimas pulang dari kantor. Glora mengambil gelas di depannya, meneguk isinya dengan cepat. "Seru banget Dad, Glo langsung punya banyak temen loh," ucapnya dengan wajah ceria.

"Oh ya? Hebat banget anak Daddy."

"Oh iya Dad, kak Elang punya pacar loh."

"Uhukk ... uhukk." Elang menatap tajam ke arah Glora yang kini nyengir tanpa dosa.

"Loh kak Elang punya pacar? Daddy kira dia kuat sampe kamu siap dinikahin"

"Ih Daddy ...."

_________

Elang kini menemani Glora yang sedang mengerjakan tugas di kamar gadis itu. Ia berbaring dengan handphone di tangannya. Elang berdecak kesal saat melihat pesan masuk dari Abi.

Abi

Gue pengen ke rumah lo.

Rindu lagi sama dedek.

Glo padahal tadi di sekolah.

Udah ketemu:((

Bacot lo tai!!!

Oh iya Lang.

Lo kenapa biarin Glo masuk sekolah?

Anaknya ngerengek terus.

Gue kalo jadi Glora juga pasti gitu lah, lo posesifnya kebangetan sih, tuh anak kan pastinya bosen lu kurung terus.

"Kak, ngapain sih?" Glora ikut berbaring di sebelah Elang lalu mengintip ke arah ponsel Elang yang menampilkan room chatnya dengan Abi. Elang mematikan ponselnya, berbaring menghadap Glora dengan tangannya yang menopang kepala.

"Kenapa kamu dari kecil gemesin terus?" Pikiran Elang tiba-tiba teringat pada kejadian beberapa tahun lalu.

_________

Glora baru seminggu tinggal di rumah ini, dan dia sangat suka berada di sini. Daddy yang terus menuruti keinginan dan kak Elang yang selalu memanjakannya. Contohnya saat ini, kedua bocah cilik itu sedang duduk di bangku taman belakang dengan Glora yang memakan eskrim. Elang mengusap sudut bibir Glora yang berantakan karena lelehan eskrim itu.

"Manis," ucapnya setelah menjilati tangannya yang tadi ia pakai untuk membersihkan sudut bibir Glora. Glora mengedikan bahunya lalu kembali menjilati eskrimnya yang kini mulai habis.

"Glo mau lagi," ucapnya dengan tangan yang penuh eskrim itu memegang paha Elang sehingga celana berwarna putih selutut milik Elang kini menjadi kotor.

"Yah kotor," ucap Glora dengan raut wajah polosnya. Elang yang melihat itu mencoba untuk tidak mencium pipi Glora sekarang juga. Bocah kecil itu justru memasang raut wajah marahnya memandang Glora dengan tatapan tajam.

"Celana aku jadi kotor gara-gara kamu," ucapnya dengan sinis, hingga membuat mata Glora kini berkaca-kaca karena takut.

"G-Glo minta ... maaf." Glora menundukkan kepalanya dengan tangan yang meremas ujung baju hingga kusut.

Pikiran licik terlintas di kepala Elang. "Kamu harus ganti celana aku." Glora mendongak memandang Elang. "Nanti Glo minta uangnya dulu sama daddy."

"Gak boleh! Itu kan daddy aku."

"Tapi kan Glo ga punya uang." Butir-butir bening itu mulai berjatuhan dari mata Glora, hidung gadis itu juga sampai memerah. "Yaudah nih cium pipi aku aja, jadi kamu ga perlu bayar," ucap Elang membuat Glora memandangnya dengan raut wajah bingung.

"Nanti Glo ga perlu bayar kalo cium kak Elang?"

"Iya ...."

"Tapi Glo takut masuk neraka," ucap gadis itu dengan sedih.

"Nggak, kalo sama aku nanti kita masuk surga. Aku kan anak soleh pasti masuk surga."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status