Share

Bab 52 - Nikah, yuk?

“Makasih, ya!” ucapku setelah melepaskan pagutan bibir kami.

Kulihat Edgar tampak mematung ketika aku melakukan hal itu. Sedetik kemudian ia menyadarkan dirinya lalu menjauhkan kepalanya, ia menatapku tak percaya.

“Udah berani nyosor nyosor? Ini di rumah loh!” tukasnya sambil menyentuh bibirnya yang baru saja bersentuhan dengan bibirku.

“Kan nggak ada yang lihat!” jawabku santai. “Sudah, ah, gue mau tidur!”

“Wah! Lo itu benar-benar nggak bisa ditebak, ya? Di kampus, lo jutek banget sama gue. Tapi sekarang? Lo nyosor duluan!” ocehnya yang membuatku pusing mendengarnya.

“Lo cerewet banget, sih, jadi lo maunya gue jutekin lo terus gitu ya? Oke, gue kabulin!”

“Eh, jangan!”

“Mangkanya, jangan cerewet!”

Edgar nampak terdiam memikirkan sesuatu. “Hulya ...” panggilnya.

“Hmmm,” sahutku tanpa menoleh padanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status