Share

34. Be Happy Always, Mom

"Cuma minum. Ga mau makan? Aku ambilkan mau?" Adimasta menepuk lengan Clarissa.

"Ga, malas." Clarissa menjawab pendek, dingin. Dia tarik tangannya menjauh dari Adimasta.

"Clay, kita perlu bicara. Please, beri aku waktu. Mungkin ini bukan saat yang tepat, tapi sekarang kita bisa duduk bersama." Adimasta memandang Clarissa.

"Ga ada yang perlu diomongin. Paling kamu cuma mau membela diri. Klise." Clarissa mengangkat gelasnya dan meneguk sirup rasa jeruk.

"Oke, terserah kamu mau percaya atau tidak, aku akan cerita saja. Supaya kamu bisa berpikir yang aku katakan ini hanya kebohongan atau yang sebenarnya." Adimasta masih membujuk Clarissa.

"Semua laki-laki itu sama. Semaunya, seenaknya. Ga ngerti perasaan wanita. Mau menang sendiri," tukas Clarissa ketus.

"Semua?" Adimasta jadi heran, kenapa Clarissa ngomong seperti ini.

Dan keluarlah semua uneg-uneg Clarissa. Kekecewaan demi kekewaan yang bertubi-tubi datang padanya karena makhluk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status