Share

46. Seperti Puzzle

Panji tidak membawaku ke pasar. Dia juga tak menjawab saat ditanya, kenapa mobil mengarah ke jalur lain.

Dengan tenang dia melajukan kendaraan. Sesekali ku lihat mata Panji melirik ke arahku.

Mobil putih yang kami tumpangi berhenti di sebuah hunian minimalis. Batu alam tertata rapi membentuk pilar-pilar kecil. Beberapa tanaman mempercantik tatanan taman mungil di depannya.

"Rumah siapa, Ji?" tanyaku sambil menatap kagum pada tatanan rumah yang apik.

"Arka."

"Wow, benarkah? Laki-laki sepertinya mempunyai rumah sebagus ini?"

"Dia laki-laki seperti apa?" Terdengar nada tak suka dari ucapan Panji.

"Galak, sombong, angkuh …, hmm, ya seperti itu."

"Kamu suka?"

"Hm? Maksudnya?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status