Share

47. Cincin dari Arka

Aku memaksa Pak Arka untuk membawaku menemui Raina. Namun lelaki itu malah berbalik memaksaku untuk berjibaku dengan wajan dan kompor.

Tanganku berjuang keras meracik bumbu nasi goreng spesial seperti yang dia mau.

Aku memasak, sementara otakku berkeliling liar mencoba menggali setiap waktu yang dengan bodoh ku lalui.

Beberapa ucapan Pak Arka tadi cukup mengguncang. Berputar tentang Akmal, Raina dan Pak Har. Entah lakon apa yang mereka bertiga perankan.

Panji dan Pak Arka tengah sibuk berbicara tentang pengembangan kafe. Sepertinya Panji menawarkan kerjasama dengan iming-iming jika perputaran uang kafe lebih cepat. Dan juga kafe banyak diminati segala usia, meskipun lebih menyasar pada pasar anak muda.

Kurang dari setengah jam, nasi goreng berhasil ku hidangkan.

"Enak," puji Pak Arka. Semen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status