Share

Bab 74 - Caviar

Author: Zenaira
last update Huling Na-update: 2025-05-27 18:06:19
Bethany masih memandangi cicin yang baru saja dipasangkan oleh Alex pada jari telunjuknya. Ia mengelus-elus batu permata berkilau di atas cincin tersebut sambil tersenyum.

"Aku akan mengisi posisi yang lain begitu waktunya tepat," ucap Alex pelan sambil berbisik pada telinga Bethany yang mulai memerah.

Bethany hanya terdiam, ia seperti merenungkan sesuatu dalam benaknya.

"Apa kau tidak suka?"

Bethany menggeleng lalu menatapnya. "Aku sangat menyukainya hingga membuatku ragu dengan diriku sendiri."

"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Apa kau kecewa karena kau mengharapkan sesuatu yang lain?"

"Tidak. Aku hanya sedang berpikir apakah aku pantas mendapatkan hal ini."

"Kau lebih dari pantas. Jangan pernah memandang rendah dirimu. Kau adalah wanita paling luar biasa yang pernah kutemui."

Alex mengelus-elus rambut Bethany dengan lembut. Beberapa saat kemudian, sang koki yang membuat seluruh hidangan lezat pada malam itu sudah berada di sana.

"Ehem. Maaf mengganggu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Diyah
apa ya kira yg Alex lihat di dalam ruangan studio itu ko nampaknya Alex sangat terkejut sekali
goodnovel comment avatar
Sri Indah
Ternyata da tanda tanya besar terkait ibunya Alex.Kira kiracapa yang berada distudip yang beberap a pihak masih belum mengetahiMari kita cari tahu selanjutnya.
goodnovel comment avatar
ida Sari
ada apa ya di dalam studio itu ,knp Alex begitu kaget saat dia melihat apa yg ada di dalam sana.sebenarnya apa yg sdh ibu nya sembunyi kan di dalam studio itu?
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 75 - Lukisan

    Alex dan Bethany berdiri di ambang pintu. Keduanya sama-sama terkejut dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Selain melihat banyaknya canvas di lantai dengan cat berhamburan, tatapan mereka terfokus pada satu lukisan besar yang tergambar pada tengah-tengah dinding yang tingginya sekitar tiga meter tersebut. Terlukis sebuah tengkorak dan seekor ular yang melilitnya. Alex sering mendatangi pameran lukisan yang diadakan oleh ibunya. Tapi, ia tidak pernah melihat lukisan yang di luar dari kebiasaan ibunya itu. Ibunya bahkan selalu melukis pemandangan alam yang menakjubkan. Ia tidak pernah terpikir bahwa ibunya dapat menggambar sesuatu yang menyeramkan seperti itu. Setelah cukup lama memandangi lukisan menyeramkan itu, keduanya mendengar suara beberapa orang yang mendekat ke studio tersebut. Alex dan Bethany dengan panik segera menutup pintu untuk bersembunyi. Bethany masih tidak mengerti kenapa mereka harus memasuki studio tersebut dan bersembunyi di sana. Dengan siga

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 74 - Caviar

    Bethany masih memandangi cicin yang baru saja dipasangkan oleh Alex pada jari telunjuknya. Ia mengelus-elus batu permata berkilau di atas cincin tersebut sambil tersenyum. "Aku akan mengisi posisi yang lain begitu waktunya tepat," ucap Alex pelan sambil berbisik pada telinga Bethany yang mulai memerah. Bethany hanya terdiam, ia seperti merenungkan sesuatu dalam benaknya. "Apa kau tidak suka?" Bethany menggeleng lalu menatapnya. "Aku sangat menyukainya hingga membuatku ragu dengan diriku sendiri." "Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Apa kau kecewa karena kau mengharapkan sesuatu yang lain?" "Tidak. Aku hanya sedang berpikir apakah aku pantas mendapatkan hal ini." "Kau lebih dari pantas. Jangan pernah memandang rendah dirimu. Kau adalah wanita paling luar biasa yang pernah kutemui." Alex mengelus-elus rambut Bethany dengan lembut. Beberapa saat kemudian, sang koki yang membuat seluruh hidangan lezat pada malam itu sudah berada di sana. "Ehem. Maaf mengganggu

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 73 - Sikap Aneh Alex

    Bethany masih shock dengan tindakan tak terduga itu. Meski diam-diam ia menyukainya, dengan kesadaran penuh ia terpaksa menghentikannya. "Alex, apa kau sudah gila? Kenapa kau tiba-tiba melakukan itu?" Alex tersenyum misterius sambil mengelap bibirnya sendiri dengan ibu jarinya. Bethany hanya menegak ludahnya sendiri melihat pemandangan itu. "Jangan salahkan aku, kau yang terlalu menggodaku." "Sejak kapan hanya memilihkan baju untuk seorang pria bisa dikatakan menggodanya?" "Sejak kau bersamaku." Alex kembali tersenyum, ia mulai membuka kancing kemejanya satu per satu dengan tatapan yang masih mengarah kepada kekasihnya. "Sampai kapan kau akan di sini? Apa kau juga akan membantuku mengganti baju?" Bethany langsung malu mendengar hal itu dan bergegas keluar dari ruang ganti tersebut. Meski masih sangat penasaran dengan tindakan Alex tadi, ia akan menahan diri untuk saat ini. Beberapa saat kemudian, Alex keluar dengan pakaian yang Bethany pilihkan sebelumnya. Warna

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 72 - Kencan yang Tertunda

    Sepanjang jalan menuju restoran James yang baru, Alex hanya fokus menyetir dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Suhu pendingin mobil sudah hampir menyamai suhu dingin cuaca di luar. Jejak roda mobil menjadi ukiran indah yang bertahan sesaat di tengah jalan raya bersalju sebelum akhirnya ditimpa dengan ukiran baru pada lalu lintas yang cukup padat malam itu. Tanpa sadar, Bethany tenggelam dalam nuansa malam yang ramai dengan gemerlap lampu kota New York yang seakan tidak pernah menjadi kota mati meski di malam hari. Bethany yang sejak tadi sadar akan perubahan suasana hati Alex sejak percakapan rahasianya dengan James tadi, akhirnya terpikir topik percakapan untuk membuat suasana menjadi cair. "Wanita tangguh yang sama sekali tidak pernah meliriknya." Alex memalingkan wajahnya sepersekian detik ke arah Bethany untuk memastikan bahwa Bethany sedang mulai mengajaknya bicara. "Apa yang baru saja kau katakan?" "Itu kalimat yang James bisikkan padaku di kantor polisi

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 71 - Kotak Bekal

    Suasana ricuh kembali terdengar ketika seorang polisi membawa masuk pria yang mengamuk dengan tangan diborgol ke belakang. Alex dan Bethany membayangkan diri mereka yang hampir saja terlihat seperti itu jika bukan karena bantuan pria di hadapan mereka kini. James tersenyum ketika kedua orang tersebut berterima kasih kepadanya. Ia tidak merasa bahwa apa yang ia lakukan tadi adalah sesuatu yang besar, pria itu akhirnya berdiri dan meregangkan otot tubuhnya. "Kalau kalian mau berterima kasih, sebaiknya kalian datang ke restoran baruku di West Village." "West Village? Kau membuka restoran baru di sana? Berapa banyak restoran yang kau miliki, James?" tanya Alex terkejut. "Aku hanya memutus kontrak dengan partner bisnisku di restoran sebelumnya dan mencoba untuk membuka usaha dengan kemampuanku sendiri kali ini. Aku harap kalian bisa datang. Alex dan-" "Bethany." "Benar. Beth- Tunggu, bukankah kau Bella?" Bethany melihat James yang mengerutkan keningnya dan terlihat raut

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 70 - Tuduhan

    Alex kini memasang wajah serius. Dia membuat Bethany sangat khawatir. Apakah Alex memiliki alasan khusus kenapa dia tidak pernah mengajaknya berkencan? "Katakan saja. Itu tidak akan mengubah pendapatku tentangmu," ucap Bethany kepada Alex yang terlihat ragu untuk mengatakan yang sesungguhnya. Alex tiba-tiba tersenyum dan seperti menahan tawanya. "Ah. Aku terjebak. Kau hanya menggodaku, kan?!" teriak Bethany ketika sudah menyadari sesuatu. Alex kemudian tertawa. Dia kembali menangkup wajah Bethany dengan telapak tangannya yang besar dan mulai dingin karena salju. Ia mendekatkan wajahnya persis di depan wajah Bethany yang mulai memerah. "Maaf, aku hanya rindu suasana seperti ini. Aku tidak pernah mengajakmu berkencan secara formal karena .... aku takut kau tersinggung jika aku melakukannya." "Tersinggung karena apa?" "Karena kau sangat fokus mencari Bella dan pada misi membalaskan dendamnya." "Asal kau tahu, aku tidak benar-benar fokus saat itu karena seseorang."

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status