Share

BAB 20. Digempur Ingatan (3)

Sampai di kamar kosnya, Tabitha langsung mengempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. Air matanya tak bisa lagi dibendung. Tabitha menangis terisak-isak.

Ia membenci perasaan rindu yang berdesakan di dada. Padahal, sudah lama Tabitha tidak merasakan ini lagi. Tabitha yang mengira sudah imun dengan rasa sakit dan bisa terbiasa hidup bersama rasa sakit itu ternyata salah besar. Satu tahun tidak cukup untuk membiasakan diri hidup dengan rasa sakit.

Tabitha sadar. Selama setahun bersusah payah untuk melupakan Sakha, melupakan Ibu, dan melupakan kenangan-kenangan yang pernah ia bagi dengan Sakha dan Ibu, ternyata Tabitha gagal. Tabitha masih ingin memiliki Ibu di dalam hidupnya. Tabitha masih belum rela jika suatu hari nanti posisinya tergantikan. Ibu mempunyai menantu baru, yang bukan lagi dirinya, yang akan lebih disayang oleh Ibu karena tidak pernah membuat Ibu kecewa. Dan lambat laun, Tabitha akan terlupakan.

Belum puas menangis, Tabitha menyalakan ponsel dan membuka Instagram. Sialnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status