Share

BAB 19. Digempur Ingatan (2)

Tidak hanya Tabitha yang kaget karena pertemuan yang tidak disengaja itu. Ibu juga tampak kaget melihat Tabitha berdiri di hadapannya.

Seperti yang masih Tabitha ingat, Ibu masih tampak cantik dalam balutan gamis dan hijab sederhana yang membalut tubuhnya.

Butuh lebih dari lima belas detik untuk Tabitha sadar dari pikirannya yang sudah berjalan ke mana-mana.

Menggeser troli, Tabitha memangkas jarak untuk lebih dekat dengan mantan ibu mertuanya.

“Ibu, apa kabar?”

Senyum terpeta di wajah Ibu. Dengan suara lembutnya, wanita berhijab itu membalas, “Alhamdulillah, Ibu sehat, Nduk. Kamu sehat?”

Tak dipungkiri, ada momen-momen di mana Tabitha tidak hanay merindukan Sakha, tetapi juga merindukan Ibu. Ibu yang baik. Ibu yang perhatian dan pengertian. Ibu yang sangat menyayangi Tabitha seperti anak sendiri. Ibu yang Tabitha yakini, satu-satunya sosok mertua baik hati yang Tabitha kenal dan tidak akan pernah Tabitha dapatkan lagi jika suatu saat nanti ia menikah dengan orang lain. Membayangkan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status