Share

14. RUMAH PENUH KENANGAN

“Kita sudah sampai.”

Radit mengatakannya sembari menepikan mobil yang ia kendarai. Lantas segera keluar dan membuka pintu pagar rumah setinggi bahu orang dewasa tersebut. Hingga kemudian pria itu kembali dan melajukan kendaraan roda empat tadi hingga tiba di garasi.

Jantungnya berdetak tidak karuan mengingat banyak momen manis yang mulai menyambangi pikiran. Kenangan bersama mendiang Dinda muncul tanpa kompromi begitu saja. Barulah ia sadar bahwa hatinya masih belum tertata dengan baik. Terus apa? Mana mungkin dia mengusir wanita yang sudah dinikahi hanya karena terus dibayangi masa lalu.

“Apa kami sudah boleh turun?” tanya Amanda yang lekas membuyarkan lamunannya.

Radit pun terkesiap dan segera mengangguk mengiyakan. Tangannya menyambar kunci rumah yang berada di atas dashboard dengan sedikit gemetar. Beruntung tak ada yang melihat karena Amanda sudah keluar bersama dengan Sus Rini yang sedang menggendong Ayra.

“Mungkin di dalamnya sedikit berantakan karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status