Share

BAB 15

Satu bulan berlalu menjalani kehidupan masing-masing dengan Naya. Aku pikir dia akan sedikit berbaik hati, nyatanya rasanya semakin berjarak dan aku tidak dianggap suaminya sama sekali. Naya seperti orang asing yang menumpang hidup di rumahku. Dia asik sendiri dengan kegiatannya mengoleksi baju dan aku sibuk dengan pekerjaan.

Kami sudah jarang makan bersama. Apa-apaan? Selera makanku malam ini mendadak hilang diterpa kesepian untuk kesekian kalinya. Aku tidak mau terus sendiri begini. Aku sudah memberikan keringanan tidur pisah kamar. Setidaknya Naya mau menemaniku makan. Bukan malah semakin anteng dalam kesendiriannya.

Sisa makanan di piring aku tinggalkan setelah meneguk minum. Langkah kaki membawaku pada kamar Naya yang tertutup rapat. Aku mengetuknya.

"Naya?" Tidak ada sahutan, aku mengetuk lagi lebih keras. Saat mencoba membuka ternyata dikunci.

"Naya, buka!" Kesal sekali rasanya. Mau menemui istri sendiri saja kesulitan. Apalagi mengharap pelayanannya. "Kalau tidak aku dobrak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status